Prolog

550 60 0
                                    

Seorang perempuan membawa sekotak kertas dengan tambahan kertas lain di jepit di sebelah tangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang perempuan membawa sekotak kertas dengan tambahan kertas lain di jepit di sebelah tangannya. Langkahnya sedikit terseok karena beban yang dia bawa. Meski begitu dia berusaha tetap seimbang ditiap langkahnya.

"Wheein-ah!" teriak seseorang yang muncul dari samping.

"Wendy-ya!" balas perempuan pembawa kotak kertas itu.

"Sini kubantu" keduanya mulai membagi tugas dengan adil.

"Terimakasih" balas Wheein setelah menyerahkan sekotak kertas pada Wendy dan dia hanya membawa kantong sisanya. "Darimana?" tanya Wheein pada Wendy.

"Menunggumu."

"Aku? Ada apa?"

"Bukan apa-apa, hanya saja Ketua Bae memintaku untuk membantumu membawa ini" jelas Wendy sekaligus memperjelas kenapa perempuan itu mau repot-repot menawarkan diri untuk membawa sekotak kertas tersebut.

"Ah..." Wheein mengangguk-angguk mengerti. Tak jadi berterimakasih karena Wendy sendiri terpaksa membantunya.

"Ayo, Ketua kita pasti sudah menunggu" ajak Wendy mempercepat langkahnya.

Keduanya mulai mempercepat gerak kaki mereka. Menaiki dua anak tangga sekaligus untuk segera tiba ke tempat kerja mereka.

"Ketua!" seru Wendy begitu membuka pintu. Wheein lalu muncul di belakangnya.

Seseorang yang di panggil ketua adalah seorang perempuan berusia tiga tahun lebih tua dari Wendy dan empat tahun lebih tua dari Wheein, Ketua Bae Irene. Dan sekarang dia tengah duduk di atas meja Wheein sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Tapi bukan itu yang membuat Wendy maupun Wheein terdiam. Melainkan sosok yang tengah berdiri menghadap ketuanya lah yang tengah mereka perhatikan.

"Kalian sudah kembali?"

Wendy dan Wheein saling berpandangan. Mereka mengenal siapa sosok yang berdiri di depan Ketuanya.

"Selamat pagi, senang bertemu dengan kalian lagi. Kalian tentu belum lupa padaku kan? Namaku, Moon Byulyi. Mulai sekarang, aku lah yang akan menjadi CEO baru di tempat ini. C - E - O. Jadi mohon kerja samanya" ucap Moonbyul dengan senyum merekah lebar.

Wendy dan Wheein tak sanggup menutup mulut mereka, keduanya melongo dengan tatapan tak percaya. Sementara Bae Irene hanya memutar matanya tanda dia sudah sangat jengah dengan situasi yang harus dia hadapi.

Tapi tak ada yang bisa mereka ubah. Moon Byulyi, perempuan itu merapikan pakaian yang dia kenakan lalu berjalan mendekati dua rekan kerja barunya.

"Kalau boleh tahu, siapa nama kalian?"

To be continued.

-

My third Moonrene's story. Sekaligus jadi first MAMAVELVET story.

Ladida-do Ba-badida

Enjoy reading

I LOVE YOU ALL ❤️

YELLOW [MOONRENE]Where stories live. Discover now