YELLOW : 28. My Feelings For You

273 45 7
                                    

Berulang kali Irene menarik nafasnya berat. Dia masih memikirkan tentang hubungan apa yang mungkin terjalin antara Moonbyul dan Solar. Juga soal kenapa dia tak senang melihat sikap Moonbyul pada Solar dan sikap Solar pada Moonbyul. Serta jangan lupakan tentang cara Solar memeluk Moonbyul. Dan saat Moonbyul terlihat sangat terluka setelah Solar pergi.

Dan yang paling membingungkan, kenapa Irene harus tertanggu melihat kedekatan mereka?

"Ba!" Yerim tiba-tiba menjatuhkan tubuhnya di atas Irene, "Apa yang unnie pikirkan sampai melamun dan mendesah seperti itu?"

Irene menyingkirkan tubuh Yerim, "Bukan apa-apa, hanya soal pekerjaan" dia terlihat tak bersemangat.

"Apa Moonbyul unnie bersikap kasar pada unnie?" Yerim berbaring dengan paha Irene sebagai bantalnya.

Irene menggeleng, "Moonbyul unnie tidak pernah bersikap kasar pada unnie. Dia memang menyebalkan, tapi sebenarnya dia orang yang penuh perhatian."

Yerim terkikik, "Jika tetangga kita dengar, mereka akan semakin yakin kalau unnie dan Moonbyul unnie adalah kekasih."

Irene hanya tersenyum, dia memikirkan apa yang baru dia katakan pada Yerim.

Moonbyul tidak pernah bersikap kasar dan dia juga sangat perhatian. Tapi semua itu berubah semenjak kehadiran Solar.

Moonbyul membentaknya, dan tak lagi memperdulikannya.

Lagi-lagi, perasaan menyesakkan ini hadir tiap kali memikirkan hubungan Moonbyul dan Solar.

"Unnie!! Melamun lagi?!" teriak Yerim saat Irene kembali diam.

"Maaf."

Yerim mencibir Irene, "Ada apa sebenarnya, unnie merahasiakan sesuatu?"

"Tidak, tidak ada apa-apa" Irene segera beranjak dari kasurnya. Dia menuju dapur untuk mengambil air putih. Setelah menjernihkan otaknya, Irene baru teringat janjinya pada Seulgi, "Yerim-ie, temanku ingin berkunjung kesini, bolehkah aku mengajaknya?" Irene kembali ke kamar.

"Teman? Siapa?"

"Namanya Kang Seulgi, dia juga menyewa lantai di gedung Moonbyul unnie. Dia wanita yang berkunjung di rumah sakit dan mengantarkan makan malam untuk kita. Dia juga datang di pemakanan nenekmu. Wanita yang datang bersama Wendy unnie" jelas Irene.

"Apa unnie dekat dengan Seulgi unnie?"

"Kenapa kamu bertanya seperti itu?"

"Karena kurasa Moonbyul unnie tidak suka dengan Seulgi unnie" Yerim teringat saat Moonbyul memilih untuk menghindar saat Seulgi datang dan mengobrol dengan Irene di pemakaman neneknya.

"Moonbyul unnie tidak suka dengan Seulgi unnie? Kenapa kamu bisa berpikir begitu?"

Yerim menggedikkan bahunya, "Bukan apa-apa, itu hanya firasatku."

Selanjutnya, Yerim minta tolong pada Irene untuk membantunya mengerjakan tugas sekolah. Tapi baru sebentar saja, Irene sudah mengeluh pusing dan beralasan untuk tidur.

"Jahat sekali, unnie baru mengerjakan satu soal!" protes Yerim yang tak didengar oleh Irene.

Irene kembali berbaring di kasur. Kali ini dia mengingat apa yang Yerim katakan. Moonbyul dan Seulgi memang tak pernah akrab. Tapi bukan berarti mereka saling benci kan?

"Aku tidak suka kamu memilih tinggal bersama Seulgi. Aku terganggu akan hal itu."

"Apa? Tapi kenapa?"

"Kamu menolak tinggal di rumahku lalu memilih tinggal dengan Kang Seulgi. Tentu saja aku tidak menyukainya."

Irene mulai mengingat-ingat. Moonbyul selalu marah tiap kali membicarakan Seulgi.

YELLOW [MOONRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang