YELLOW : 22. Yang Tidak Kamu Inginkan

245 48 8
                                    

Setelah turun dari rooftop, Wendy menghampiri Moonbyul sebelum dia masuk ke ruangannya.

"Ketua Moon, bolehkah aku menggunakan hotel mu sebagai tempat anniversary orang tua Joy?"

"Tidak boleh. Bukankah sudah kukatakan untuk merahasiakan identitasku?" tolak Moonbyul.

"Tapi Ketua Moon, jika kita menggunakan hotel mu sebagai tempat anniversary orang tua Joy, kita bisa mempromosikan Yellow, sekaligus Moon Night Hotel. Itu seperti mendayung dengan dua sampan."

"Bodoh, yang benar adalah mendayung dengan dua pulau" koreksi Moonbyul.

"Kalian berdua" hardik Wheein, "lebih baik tidak usah menggunakan peribahasa. Membuatku jengkel saja."

Moonbyul dan Wendy terdiam. Mereka saling menatap setelah mendapat omelan dari Wheein.

"Aku kembali!" seru Hwasa membawa lima minuman dari Bearby.

"Kenapa kamu masih disini?"

"Kamu juga masih disini. Kenapa hanya aku yang harus pergi ke hotel sementara dirimu bermain-main disini?"

"Apa maksudmu dengan main-main?"

"Moonbyul" Hwasa teringat sesuatu, "ternyata pemilik cafe di bawah adalah orang yang saat itu bersamamu."

Moonbyul membelalakkan matanya, "Kamu membeli minuman di tempat Seulgi?!"

Hwasa mengangguk, "Ah... Jadi namanya Seulgi. Aku baru ingat sekarang. Wah... dia benar-benar orang yang ramah."

"Ya! Cepat pergi sekarang!" Moonbyul kehilangan kesabarannya.

"Haish, baiklah-baiklah, aku akan pergi sekarang. Apa kamu tidak lelah sejak tadi mengusirku terus?" Hwasa mencibir Moonbyul, dia lalu menatap Wheein yang duduk di tempatnya, "Wheein, aku pulang dulu, byee" dia mencoba terlihat imut.

Tapi baru beberapa langkah, Hwasa mendapat telepon dari promotor yang dia tawarkan untuk bekerja sama dengan Yellow.

"Halo?"

...

"Benar. Jadi bagaimana dengan tawaran kerja sama tadi?"

...

"Benarkah?"

...

"Baik, akan segera kusampaikan. Baik, terimakasih."

Hwasa mematikan sambungan teleponnya. Dia berteriak histeris, "A...!! Promotor Song menyetujuinya!!"

"Benarkah?!" Wendy dan Wheein tak kalah bersemangat.

Hwasa mulai menjelaskan, "Katanya, ada satu penyanyi yang langsung setuju memakai jasa Promotor Song setelah mendengar bahwa CEO Moon ikut terlibat."

"Inilah dampak dari CEO Moon kita" Wendy mengacungkan jempolnya.

"Memangnya apa yang kamu katakan pada promotor itu?"

"Aku mengatakan kalau Yellow dikelola oleh CEO Moon Night Hotel, Moon Byulyi. Dan dia langsung bersemangat begitu mendengarnya."

"Yaish, Kau juga, bukankah sudah kubilang untuk merahasiakan identitasku!!"

"Bukankah Yellow memang milikmu? Lagipula akan lebih mudah mempromosikan EO ini jika membawa nama hotelmu" Hwasa menjawab secara logis.

"Yellow bukan milikku, tapi Irene!"

Saat Moonbyul mengatakan itu, Irene masuk ke kantor setelah selesai mandi dan mengganti pakaian.

"Hai, Irene?" sapa Hwasa begitu melihat Irene.

"Selamat siang, Hwasa-ssi" Irene membalas dan segera duduk di tempatnya. Dia menyapa Wendy dan Wheein dengan singkat, tapi tidak pada Moonbyul. Irene bahkan tak menatapnya.

YELLOW [MOONRENE]Where stories live. Discover now