40. GENTAR JADI AYAH

Start from the beginning
                                    

"Ih kamu nggak ikhlas?" sahut Azkira saat mendengar suara Gentar tidak seantusias dirinya.

"Ikhlas. Ikhlas banget. Kalo kamu seneng aku juga seneng."

"Kenapa nggak dari tadi sih? Masa harus debat dulu."

Tangan Gentar terulur untuk mencubit pipi Azkira gemas. Saking gemasnya, Gentar sampai tidak mendengar panggilan Mami yang meminta keputusan darinya.

"Bungsu!" Bunda menepuk pelan bahu Gentar hingga anaknya itu menoleh.

"Kamu dari tadi dipanggilin sama Mami kok nggak jawab loh?" tegur Bunda tidak enak pada calon besannya.

Gentar tersenyum kikuk. "Maaf ya, Mami."

"Nggak pa-pa," jawab Mami memaklumi. Lalu bertanya, "Serius mau warna peach?"

"Iya serius." Gentar mengangguk.

"Desainnya fiks yang tadi ya?" tanya Desainer yang bertanggungjawab atas baju yang akan mereka kenakan nanti.

Azkira menganggukkan kepalanya. "Berarti bulan depan kita fitting lagi ya, Kak?"

"Iya, biar kalo ada yang mau kamu ubah enggak mepet banget waktunya. Jadi kamu puas kami juga puas," balas Desainernya.

"Untuk keluarga, bridesmaid, dan groomsmen jadwalnya nanti kita atur ulang juga ya? Soalnya kemarin kan belum jadi fitting." Desainer itu meminta persetujuan dan mendapat anggukan.

"Mungkin sementara ini itu saja, Bu Veni, Bu Adelia, nanti jadwal terbarunya saya update lagi."

Bunda dan Mami menganggukkan kepalanya. Begitu juga dengan Gentar dan Azkira.

"Terima kasih untuk waktunya, maaf kalau harus mengubah jadwal awal," ucap Bunda.

"Tidak apa-apa, Bu Veni. Saya sangat memaklumi. Itu juga sudah menjadi risiko dari pekerjaan saya. Re-schedule seperti ini sudah sering saya alami," balas Desainer itu.

Bunda tersenyum dan mengangguk paham. Lalu mereka berpamitan dan keluar dari butik.

"Bunda sama Mami mau ketemu sama vendor-vendor lain, kalian pulang berdua aja ya?"

"Nggak mau Gentar sama Kira temenin, Bun, Mam?" tawar Gentar.

"Nggak usah kalian pulang aja. Atau kalian mau main?" Mami membalas.

"Boleh main?" tanya Azkira dengan mata berbinar. Pasalnya selama diskors ia tidak boleh keluar rumah sama sekali, kecuali hari ini karena ada fitting.

Mami mengangguk. "Boleh, tapi jemput Renal dulu ya? Bentar lagi udah jam pulang sekolah Renal."

"Oh ada tapinya ternyata," ucap Azkira paham.

"Renal adik kamu loh, Kira," balas Mami tersenyum penuh arti pada putrinya itu.

Azkira menghela napas panjang. "Oke, Kira sama Gentar bakal jemput Renal," putusnya.

"Diajak main juga ya? Masa Renal di rumah sendirian."

"Iya, Mamiku yang tersayang tercantik terbaik sedunia," ucap Azkira hingga Mami terkekeh.

GENTAR [END]On viuen les histories. Descobreix ara