74. BACK TO YOU

1.7K 184 18
                                    

Kesalahpahaman Jika Tidak Diluruskan Akan Berakibat Fatal Pada Sebuah Hubungan.

SELAMAT MEMBACA💘

❗CW : Harsh Words ❗

•••

74. BACK TO YOU

Suara decitan pintu ruang ICU yang terbuka membuat Azkira yang sedang memeluk Ganang, menoleh ke kanan. Sepersekian detik, Azkira terdiam. Menatap sepasang mata hitam legam yang berdiri di depan ruang ICU. Senyum menawan dan sorot mata teduh orang itu membuat Azkira tersadar.

"Azkira," panggil Gentar pelan, tidak percaya ia bisa melihat Azkira dengan jarak sedekat ini.

Tanpa pikir panjang, Azkira segera mendekati Gentar dan memeluknya erat. Menyenderkan kepalanya di bahu cowok itu sembari meluapkan air matanya.

Gentar yang masih terkejut dengan perlakuan Azkira hanya bisa diam mematung tanpa membalas pelukan cewek itu.

"Aku minta maaf, Gentar," lirih Azkira masih memeluk erat tubuh Gentar. Azkira tidak akan membiarkan Gentar pergi meninggalkannya. Azkira tidak mau itu terjadi.

"Ra?" panggil Gentar pelan sembari menggerakkan tangannya ke atas, mengusap pelan puncak kepala Azkira.

"Aku yang harusnya minta maaf," lanjutnya.

Azkira merengganggkan pelukannya pada Gentar saat mendengar suara cowok itu. Azkira memandangi Gentar dari bawah sampai atas. Memastikan kalau cowok yang di hadapannya ini memang Gentar.

"Are you okay? Nggak ada yang sakit? Kasih tau aku mana yang sakit, Gen," ucap Azkira khawatir sembari mengusap lengan atas Gentar.

"Aku baik-baik aja, Ra. Kamu kenapa?"

Azkira kembali memeluk Gentar dengan erat. Ia tidak membalas apa-apa dan tidak memedulikan tatapan bingung dari orang-orang di sekitarnya.

Melihat tingkah laku aneh Azkira yang tiba-tiba sangat khawatir padanya, Gentar lantas menoleh ke arah sahabat-sahabatnya.

Mulutnya bergerak tanpa mengeluarkan suara, bertanya mengapa Azkira bisa tiba-tiba datang ke rumah saki? Bahkan seakan-akan lupa kalau cewek itu sedang marah padanya.

Sebelum Fiki dan Arin menjelaskan apa yang terjadi, pintu ruang ICU kembali terbuka. Kali ini dua pintu itu terbuka lebar. Dua orang perawat mendorong brankar yang ditiduri seseorang dengan kain putih yang menutupi seluruh tubuhnya.

Alizka bangkit dan berjalan menuju brankar itu. Meminta dua perawat yang mendorong brankar untuk berhenti sejenak. Alizka ingin melihat wajah sepupunya lagi untuk yang terakhir kali.

Jella juga mendekat. Melihat wajah Zidan yang pucat pasi dan kedua matanya tertutup rapat. Tangan Jella bergerak mengusap lembut pipi Zidan. Air matanya masih turun deras melihat pacarnya itu sudah tidak bernapas lagi.

"Zidan, aku minta maaf." Jella menyentuh punggung tangan Zidan. "Bangun, Zidan. Aku janji, aku bakal temenin sampe kamu sembuh. Aku janji, Dan," lanjutnya dengan isak tangis.

Alizka menatap sinis cewek itu. "Lo kemarin kemana aja hah? Zidan nyariin lo dari kemarin, Jel!"

"Lo mending pergi sekarang. Lo tuh di sini cuma beban, Jella!" Alizka meneriaki Jella.

Azkira yang masih bingung dengan keadaan pun hanya diam memperhatikan mereka. Azkira tidak mengenal dekat siapa Zidan sebenarnya. Yang ia tahu, cowok itu pacar Jella. Cowok yang sudah merebut Jella dari Gentar dulu.

"Eh, woi itu Jella ditolongin!" Adi berteriak saat melihat Jella jatuh pingsan usai dua perawat tadi mendorong brankar Zidan menuju kamar jenazah.

Beberapa anggota Perganta bergerak cepat menolong Jella dan memanggil perawat yang ada di sekitar mereka agar cepat menangani Jella.

GENTAR [END]Where stories live. Discover now