62. KESALAHAN GENTAR

1K 122 5
                                    

Setidaknya Ia Sudah Jujur, Perihal Diterima Atau Tidak Itu Urusan Nanti.

SELAMAT MEMBACA💘

•••

62. KESALAHAN GENTAR

"Jella hamil dan katanya itu anak gue." Pengakuan Gentar membuat bahu ketiga sahabatnya melemas. Baru saja mereka menyelesaikan masalah yang begitu menyita waktu, tenaga, dan pikiran, kini ditambah satu masalah baru yang lebih memusingkan.

"Gimana bisa dia hamil anak lo?" tanya Ganang sudah bangkit dari kursi yang ia duduki. "Lo becanda kan, Gen?"

"Gue serius. Gue nyesel. Gue minta maaf."

"Bajingan!" Ganang langsung melayangkan tinjuan ke rahang kiri Gentar membuat cowok itu tersungkur ke tempat tidurnya.

"Udah, Nang," pinta Adi menarik Ganang mundur, mengode Fiki untuk menghalangi akses Ganang yang berusaha memukuli Gentar lagi.

"Lepasin gue, Di, sahabat lo bejat banget, anjing!" geram Ganang dengan wajahnya yang merah padam.

Adi menyentak bahu Ganang. "Gue juga pengin hajar Gentar habis-habisan. Tapi gue tahan, Nang. Gue pengin denger penjelasan Gentar kenapa ngelakuin itu. Gue juga kecewa!"

"Lepasin Ganang, Di. Biar dia puas mukulin gue. Gue pantes dapetin itu. Kalo lo sama Fiki mau ikutan juga nggak pa-pa. Gue emang salah. Gue bejat," ujar Gentar dengan senyum getirnya.

Fiki mengepalkan kedua tangannya. Menahan diri agar tidak kelepasan dan menghajar Gentar seperti yang dilakukan oleh Gentar tadi. Fiki menatap kedua mata Gentar yang menyiratkan penyesalan. Tetapi jauh di dalam hatinya, ia tidak percaya kalau Gentar berani melakukan hal di luar kendalinya seperti itu.

Ganang yang mulai bisa mengontrol emosinya, melepaskan diri dari cekalan Adi. Ia berjalan mendekat ke arah Gentar. 

"Sekali lagi gue tanya sama lo, lo nggak bercanda kan?" tanyanya pelan. "Lo cowok paling bener yang gue jadiin panutan, Gen."

"Gue serius, Nang. Gue tidur sama Jella waktu itu."

Adi tertawa getir. Ia mundur, memilih untuk duduk di bawah dengan alas karpet. Ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Benar-benar di luar dugaan Gentar bisa khilaf seperti itu.

"Sehari sebelum Azkira bangun, gue turun sendirian ke tempat yang biasa Reno sama Zio datengin. Untuk pertama kalinya gue minum. Gue bener-bener nggak tau lagi harus ke mana. Cuma satu tempat itu yang gue jadiin pelarian," ujar Gentar menjelaskan meskipun sahabat-sahabatnya tidak meminta.

"Gue nggak inget apa-apa lagi selain paginya bangun gue udah di apartemen Jella. Gue awalnya yakin banget enggak nyentuh Jella sama sekali. Tapi Jella berusaha yakinin gue kalo dia hamil anak gue," jelas Gentar.

Ganang, Fiki, dan Adi masih senantiasa diam. Mereka berusaha mencerna semua yang Gentar uraikan.

"Jella beneran hamil dan minta gue buat tanggung jawab," katanya sembari menunjukkan sesuatu dari ponselnya.

"Jella beneran hamil dan minta gue buat tanggung jawab," katanya sembari menunjukkan sesuatu dari ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GENTAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang