~16. luluhmu meruntuhkan rinduku

28 3 0
                                    


"Hanya gadis seperti jihan arista yang     Mampu meluluhkan dinginku Menjadi kehangatan yang begitu    Lama"-jeon aresta

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

"Hanya gadis seperti jihan arista yang
Mampu meluluhkan dinginku
Menjadi kehangatan yang begitu
Lama"
-jeon aresta

Jangan lupa follow❤

Like ya?

Komen?

Berbeda banget ya?

Ayo semangat votenya!! ^^

Biar bisa di lirik penulis hehe aamiin

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
•dear'jeon•


Sore itu semakin gelap berubah menjadi senja sore yang sangat indah untuk aku tatap dan aku lebih bahagia lagi saat aku bersama laki-laki yang tidak perlu aku pertanyaan lagi bagaimana cara ia menjagaku dan perasaan ini.

Laki-laki pemilik senyuman paling manis itu. Masih setia mengendarai motor itu dengan kecepatan sedang agar cepat sampai tujuan, tidak ada pembicaraan hanya seringai angin sore yang membawaku terhanyut dalam senyum hangatnya. Aku pun, bergumam kecil di belakang laki-laki itu.

Hingga akhirnya tidak terasa jihan dan aresta telah sampai. Sulit rasanya membuat laki-laki itu tertawa jika bukan lelucon lucu yang di bual tapi, aku rasa ini bukan saatnya membuat suasana tertawa aku hanya ingin memeluknya dan aku akan pergi jauh setelah ini. Entah kapan lagi aku lulus atau kembali karena, ini baru awal berapa bulan aku memasuki semester kemarin dan sudah harus kembali ke London.

Laki-laki itu tersenyum saat ia turun dari motornya terpakir rata di pakiran bandara Seoul dan menatapku dengan heran. "Ayo masuk, sebentar lagi pesawat itu akan jalan dan kamu akan ketinggalan tiketnya. " Aku hanya menganggukkan kepala ku dan segera berjalan beriringan dengan aresta, aresta akan mengantarku sampai aku kembali.

Setelah mengantri cukup lama, akhirnya aresta yang memesankan tiketku menuju london. Dan aku saat ini, dengan aresta sedang menunggu panggilan nomor yang akan di tuju aku hanya diam tanpa suara aku bingung harus apa, aresta hanya diam saja menatap lurus tanpa eksperasi.

"Aku.. "

"Aku.. " Secara bersamaan kami mengucapkan kata itu. Aku diam kembali dan laki-laki itu hendak berbicara lagi,"aku akan kembali jika kamu sudah pergi, dan istirahat lah dengan baik untuk sekolahmu nanti."ucapnya, dengan bimbang dan aku hanya diam lalu tersenyum sebagai jawabannya.

"Dan kamu juga jaga diri baik-baik dan jangan lupa makan."kataku kembali. Aresta hanya diam kemudian membawaku ke dalam pelukannya.

Ini sangat hangat, seperti yang aku mau aku hanya ingin pelukan terakhir darinya untuk jihan dari aresta.

Dear Jeon Where stories live. Discover now