22

56.1K 6.6K 2.1K
                                    

Happy reading!

゚・✧🐯🐻✧・゚

Belakangan ini Haechan menghilang, nomornya tidak bisa untuk sekedar dihubungi. Bahkan nomor seluruh keluarga Haechan juga tidak bisa dihubungi. Hal itu membuat semua orang merasa khawatir, terkecuali Mark yang tidak peduli dengan apapun.

Jaehyun dan Taeyong juga sudah meminta seluruh bawahannya untuk mencari Haechan. Namun nihil, mereka tidak bisa menemukan keberadaan Haechan.

Chenle terlihat sangat tidak bertenaga, ia tidak mau makan kecuali dirinya disuapi oleh Haechan. Setiap akan tidur, Chenle selalu memeluk erat boneka beruang pemberian Haechan dengan air mata yang mengalir membasahi pipinya. Lalu ketika bangun tidur, boneka itu sudah tidak ada di sekitarnya melainkan ada di ruang bermain Chenle. Ini semua adalah ulah Mark, rasanya ia ingin membuang boneka itu namun tidak tega dengan Chenle.

"Halmeoni... Mommy Echan kenapa belum pulang?" Chenle baru saja selesai mandi sore, sekarang mereka berada di kamar Mark dengan Taeyong yang sudah membawa mangkuk berisi bubur untuk Chenle.

Taeyong hanya menatap sendu ke arah Chenle yang kini hanya duduk diam di kasur, "Chenle sekarang makan dulu ya."

Chenle menggeleng, "Tidak mau."

Taeyong menghela napasnya, ia meletakkan mangkuk berisi bubur di meja. Kemudian ia naik ke kasur dan mengangkat tubuh mungil Chenle ke pangkuannya, "Nanti jika Mommy Echannya Chenle tahu Chenle tidak makan pasti sedih, Chenle tidak mau kan melihat Mommy Echan sedih?"

Chenle yang sejak tadi hanya diam menatap Taeyong menggeleng, ia langsung memeluk pinggang ramping Taeyong, "Mommy Echan di mana Halmeoni hiks..."

Taeyong menyamankan posisi Chenle, ia mengelus punggung Chenle yang bergetar akibat menangis dengan penuh kasih sayang, "Nanti kita cari bersama, makan dulu ya? Jangan menangis, nanti Mommy Echannya Chenle ikut sedih..."

Chenle menarik wajahnya, ia menatap Taeyong dengan mata yang berkaca-kaca lalu mengangguk pelan membiarkan Taeyong memasukkan bubur ke dalam mulutnya.

Sekarang sudah pukul 11 malam, Mark berada di ruang kerjanya dengan Chenle yang masih mencoba untuk tidur dengan nyaman. Setiap beberapa detik sekali Chenle selalu mengubah posisinya untuk mencari kenyamanan, namun itu sia-sia. Walaupun sudah memeluk boneka beruang pemberian Haechan, Chenle masih tetap tidak bisa tidur dengan nyaman.

Chenle duduk, ia menoleh ke kanan dan kiri namun tidak dapat menemukan orang lain di ruangan ini. Melihat ruang kerja Mark yang masih menyala, Chenle turun dari kasur dengan hati-hati kemudian berjalan pelan menyusul Mark di ruang kerjanya.

"Daddy."

Mark memutar kursinya membuat tubuhnya kini membelakangi laptop kerjanya, ia melihat Chenle berdiri di dekat pintu yang hanya menunduk memainkan jari tangannya. "Kenapa belum tidur?"

"Tidak bisa tidur."

"Tunggu di sofa, Daddy akan selesai sebentar lagi."

Chenle mengangguk dan merangkak naik ke sofa di ruang kerja Mark. Karena bosan, ia meraih mainan yang berada di sofa lalu memainkan sebuah robot yang pernah ia tinggalkan di sana.

Chenle melirik ke arah Mark yang tangannya masih bermain-main dengan keyboard, ini sudah satu jam berlalu namun Mark belum juga selesai dengan kegiatannya, "Daddy sudah bertemu dengan Mommy Echan?" Tanya Chenle yang tiba-tiba sudah berada di sampingnya dengan membawa robot di tangannya.

"Mommy Echan di mana Daddy?"

"Kenapa Mommy Echan belum pulang?"

"Daddy... ayo bertemu Mommy Echannn."

Mommy ; MarkhyuckDonde viven las historias. Descúbrelo ahora