Kecelakaan

4.4K 265 14
                                    

Jeon Wonwoo pemuda dengan paras menarik memasuki Audi R8 miliknya kemudian mengendarai mobil tersebut membelah padatnya kota Seoul menuju Gocheok Sky Dom.

"nanana~"

Dengan riang Wonwoo mengikuti alunan musik yang diputar di radio, Wonwoo melirik ke pergelangan tangannya dimana Rolex GMT Master II melingkar.

"Oh sial, aku bisa terlambat" pekiknya kala melihat lampu lalu lintas yang tak kunjung berubah warna.

Saat lampu menunjukan warna hijau Wonwoo langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Saat sedang fokus menyetir Wonwoo membulatkan matanya secara tiba tiba "AWAS~" Wonwoo berteriak kala mendapati seekor kucing berdiri didepan mobilnya dengan sorot mata menyala.

CKKTTT~

BRAKK~

duaghh

"AHH~ngh~"

Pandangannya mengabur kemudian gelap.

•••

"Ugh~"

"Oh, kau sudah sadar?"

Seketika Wonwoo terlonjak saat mendengar suara asing, keplanya menoleh kesamping dan matanya membulat terkejut mendapati seorang pemuda dewasa sedang menatapnya dengan tersenyum.

Seketika Wonwoo terlonjak saat mendengar suara asing, keplanya menoleh kesamping dan matanya membulat terkejut mendapati seorang pemuda dewasa sedang menatapnya dengan tersenyum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ss-siapa?" Wonwoo panik kala pemuda itu tersenyum semakin lebar.

"Hei, tenanglah, tidak papa aku bukan orang jahat"

Raut panik di wajah Wonwoo sedikit mengendur, tapi tetap saja hatinya merasa was was. Siapa yang tidak panik ketika membuka mata berhadapan dengan orang asing yang sama sekali belum pernah ditemui menggunakan pakaian yang sedikit aneh, seperti pakaian tradisional di zaman kerajaan dulu yang pernah Wonwoo liat di buku cetak tebal pelajaran sejarah.

Alis Wonwoo mengernyit kala menyadari punggungnya terasa nyeri dan merasakan alas tidurnya keras, rasanya seperti berbaring diatas kayu.

Seperti menyadari raut kebingungan Wonwoo pemuda tadi membuka suara "Kau berada di rumahku namaku Boo Seungkwan, aku menemukanmu tidak sadarkan diri saat sedang mencari kayu bakar di hutan dekat kaki bukit. Aku kira kau salah satu kejaran tuan tanah yang belum melunasi hutang tapi setelah melihat wajahmu yang terlihat asing aku berpikir kau mungkin tersesat."

"Jadi siapa namamu dan dari desa mana kau berasal?"

Wonwoo pening mendengar serentetan penjelasan dan pertanyaan tanpa jeda yang dilontarkan Seungkwan membuat kepalanya terasa dijatuhi berpuluh puluh buku ujian kelulusan. Mungkin terdengar berlebihan,tapi apa katanya tadi? hutang, tuan tanah, desa
Yang benar saja Wonwoo ini kaya walau usianya masih muda hartanya tercecer di mana mana jadi untuk apa dia berhutang pada tuan tanah, dan lagi desa? Astaga Wonwoo ini dari kota, bahkan dia tinggal di ibu kota negaranya Seoul tempat para artis, aktor, dan idol yang salah satu dari mereka adalah kekasihnya. Seingatnya Wonwoo sedang dalam perjalanan untuk menemui kekasihnya kemudian dia membanting arah kemudi karena muncul seekor kucing yang menghadap ke arah mobilnya, yang membuatnya sangat terkejut kucing itu seolah menatap menusuk tepat ke netranya dan setelahnya hanya terdengar suara dinding yang terbentur dan bau anyir darah yang Wonwoo pikir berasal dari kepalanya yang terkena pecahan kaca mobil.

"Kau baik baik saja? Apa ada yang sakit?"

DEG'

Sontak pertanyaan Seungkwan menyadarkannya dari lamunan. "Pukul berapa sekarang?"

Seungkwan sedikit bingung namun tetap menjawab "Delapan pagi, Apa kau ada janji temu dengan seseorang?"

Wonwoo membulatkan matanya wajahnya berubah panik dan refleks mendudukkan dirinya, seketika kepalanya terasa berputar dan matanya seperti melihat kunang kunang "ugh,sial" Wonwoo mengumpat sambil memijat pelipisnya.

"Hei hei tenanglah, kau harus istirahat lebih lama kondisimu masih lemah"

"Seharusnya semalam aku pergi ke Gocheok Sky Dome untuk menemui kekasihku" Wonwoo menundukkan kepalanya sedih.

Seungkwan jadi merasa prihatin dengan pemuda di depannya. Tapi ada satu hal dari pernyataan pemuda di depannya yang membuat dirinya penasaran dan mulutnya gatal sekali ingin bertanya namun takut membuat tersinggung, tapi Seungkwan tidak bisa menahannya lagi rasanya dia akan mati jika tidak segera bertanya.

Akhirnya setelah bergumul dengan diri sendiri Seungkwan memberanikan diri bertanya daripada dia semakin penasaran "Emm, maaf tapi Goshok apa tadi itu berada di mana ya? Apakah itu kedai makan yang baru buka? Bukankah biasannya kedai yang baru buka akan memberikan potongan harga, bisakah kau memberi tahuku di mana tempatnya?"

"Huh"
Wonwoo melongo, berat dikepalanya serasa bertambah jika tadi hanya tertimpa buku ujian sekarang terasa seperti tertimpa beserta rak raknya.

Seungkwan yang melihat ekspresi Wonwoo berubah panik seketika "Aduh maaf maaf kau tidak perlu menjawabnya, bodohnya aku mungkin itu kedai kekasihmu ya? Jadi kau keberatan karena khawatir kekasihmu akan bangkrut jika memberikan potongan harga, aku tidak jadi meminta potongan harga"

Wonwoo bertambah shock dengan orang didepannya ini, dia merasa sudah tidak waras karna tiba tiba berada di tempat yang sangat asing kemudian dipertemukan dengan orang yang sedikit aneh karena menanyakan hal yang memang tidak masuk akal. Ya bayangkan saja stadion bisbol berubah jadi kedai makan berdiskon dan lagi orang bernama Seungkwan itu menyebutkan Gocheok menjadi Goshok, memang apa bedanya? Ya Wonwoo saja tidak tahu.

Setelah keheningan beberapa saat, Seungkwan kembali membuka suara
"Jadi siapa namamu dan darimana kau berasal?"

"Jeon Wonwoo"

Kemudian Wonwoo menatap Seungkwan sedikit ragu "Aku dari Seoul"

Seungkwan mengernyit bingung

"Seoul?"

"Kau bukan dari kerajaan Baekje?"
Seungkwan sedikit heran "Atau kau orang dari dari dinasti seberang?"

Seungkwan berpikir bisa jadi Wonwoo ini orang Tiongkok yang sedang ada urusan dengan kerajaan Baekje dan dia tersesat, tapi Wonwoo tidak mengalami hambatan saat berkomunikasi dengannya. Jadi yang benar yang mana? Seungkwan jadi pusing sendiri.

"Baekje" Seungkwan berjengit ketika Wonwoo berbicara dengan intonasi cukup tinggi.

"Iya ini kerjaan Baekje"

"Siapa raja yang memimpin?" Tanya Wonwoo dengan nada panik

"Raja Onjo"

Pening kembali menyerang kepala Wonwoo, bagaimana bisa dia berada di sini terlempar jauh ke kehidupan beratus ratus tahun yang lalu, Wonwoo ingin tertawa mungkin ini hanya mimpinya mungkin jika dia kembali pingsan dia akan terbangun di tempat asalnya semula.

"Hehehe" tiba tiba Wonwoo tertawa, membuat Seungkwan panik.

"Wonwoo kau kenapa? Hei sadarlah"

Dan hal terakhir yang Wonwoo lihat adalah wajah panik Seungkwan, sebelum akhirnya dia kembali menutup mata memutuskan untuk pingsan.

TBC

Hallo Sobat Wattpad, gimana nih adakah yang baca?

Hallo Sobat Wattpad, gimana nih adakah yang baca?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Teleportation [MEANIE]Where stories live. Discover now