Bergegas orang itu menghubungi Tim yang lain melalui radio.

| |
| |
| |
| |

Di Rumah keluarga Husein sedang mengadakan pengajian untuk keselamatan Pangeran. Ayat demi ayat Al-Qur'an menghiasi ruangan tamu yang luas itu.

Banyak para tetangga yang ikut serta mendoakan Pangeran. Salwa bahkan terlihat sibuk melayani para tamu.

"gue serasa jadi pembantu disini... Aduh, Pangeran cepetan ketemu dong!" keluh Salwa.

Sedangkan di antara para tamu, terlihat Jessica masih berusaha untuk menenangkan Alma yang terus saja menangis. Kadang dia heran, kenapa Pangeran sangat disayangi oleh kedua orang tuanya padahal dirinya sendiri terkadang jarang diperhatikan.

"Bu, udah yah... Ibu dari 3 hari yang lalu nangis terus loh, Ibu gak capek apa?"

"hari ini hari terakhir pencarian Pangeran, Jess! Kalo hari ini Pangeran tetep gak ketemu..."

"Buk, jangan gitu ah. Pangeran pasti ketemu, Kok!" potong Jessica.

Alma pun hanya terdiam, berharap jika ada malaikat yang lewat dan mengaminkan ucapan Jessica tadi.

Drttt drttt

Firman sedikit terkejut ketika handphone disakunya bergetar. Dia mengeluarkan benda pipih itu, dan melihat Panggilan dari nomber darurat.

"Bu, Bapak angkat telpon dulu." pamit Firman pada Alma.

"iya, Pak.." balas Alma.

Firman pun bergegas pergi keluar untuk mengangkat telpon itu. Sesampainya diluar rumah, Firman mengangkat telpon masuk itu.

"Hallo?"

Senyum Firman tiba-tiba tersungging, kelihatannya berita baik.
"Baik, baik. Kami akan segera kesana sekarang!"

Setelah berbicara di telpon, Firman pun kembali masuk untuk mengabarkan berita baik yang dia terima tadi.

| | |
| | |
| | |
| | |

Firman, Alma, Jessica dan Salwa berjalan di Koridor Rumah Sakit dengan terburu-buru. Setelah mendapat kabar itu, mereka dengan cepat pergi ke Rumah Sakit karena Para Tim Sar telah menemukan Pangeran dan dibawa ke Rumah Sakit ini.

Langkah mereka berhenti di depan kamar inap Pangeran. Mereka hendak masuk, tapi seorang Dokter sudah lebih dulu keluar dari sana.

"apa ini dengan keluarga Pasien yang baru di temukan setelah hilang 3 hari di Hutan Larangan itu?" tanya Dokter.

Firman mengangguk, "iya, Dok. Bagaimana keadaan Pangeran?"

"keadaan Pasien sangat lemah. Dia dehidrasi dan membutuhkan perawatan yang intensif. Atas informasi yang di dapat, kemungkinan Pasien mengalami Hypotermia parah. Karena itu, Pasien harus dirawat disini sekitar satu minggu bahkan lebih," Dokter itu menjelaskan.

"tapi Pangeran tidak mengalami luka yang serius kan, Dok? Dari ujung kepala sampai ujung kakinya gak ada luka kan?" tanya Alma.

"kami sudah memeriksanya. Tidak ada luka yang serius, hanya ada luka lebam di pergelangan kakinya. Walaupun saya juga heran. Karena Tim Sar yang menghantarkan Pasien mengatakan jika dia jatuh kedasar Jurang," kata Dokter kebingungan.

Firman, Alma, Jessica dan Salwa ikut bingung dengan pernyataan itu.

"Aneh, ya Jess" bisik Salwa.

Jessica hanya diam. Yang terpenting baginya Pangeran bisa kembali dengan selamat.

"ya... Bagus dong, Dok. Harusnya bersyukur bukan malah heran gitu," sembur

"iya, Buk. Jika kalian ingin mengunjungi Pasien, dimohon hanya satu orang saja. Agar Pasien bisa istirahat dengan tenang," ujar Dokter.

"makasih, ya Dok."

"sama-sama Pak. Saya pamit ke ruangan saya. Permisi," ucap Dokter itu, lalu melenjangkan kaki pergi.

"Buk, Pak, Jessica mau jenguk Pangeran dulu ya," kata Jessica.

"yasudah, Nak. Kamu temani Pangeran duluan. Bapak akan urus biaya administrasinya dulu," balas Firman.

Jessica pun masuk ke Kamar inap Pangeran.

"Salwa, kamu tolong temani Istri saya dulu ya," pinta Firman.

"baik, Om"

Firman pergi menuju Resepsionis.

—————–Bersambung————–––

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Onde histórias criam vida. Descubra agora