37. Bingung

422 65 2
                                    

Happy Reading

🦋

"Aku sudah melihat berkas nya tadi malam. Nanti aku akan ke sana untuk memeriksa nya." Irene menutup telfon lalu melanjutkan menata rambut.

"Lagi mikirin apa?" tanya Irene pada Jisoo yang duduk termenung di depan menghadap jendela.

Jisoo tidak menjawab pertanyaan Irene. 

Ia meletakkan catokan lalu membalikkan badan nya menghadap Jisoo. "Jisoo, ada apa?"

Jisoo tersadar dari lamunan. "Aku tadi melamun," jawabnya singkat.

Irene menghela nafas pelan lalu beranjak mendekatinya "Lo mau makan apa?" tanya nya sambil memegang kedua pundak Jisoo.

"Apa aja, aku suka semua masakan kamu."

"Lagi mikirin apa sih?" tanya Irene sambil duduk di depan Jisoo. 

Jisoo menghela nafas pelan sambil menahan air matanya yang sudah terkumpul dan siap jatuh. "Aku masih merasa semua ini mimpi," jawabnya sambil menutup mata.

"Aku tinggal di panti asuhan milik ibuku. Orang yang mengangkat ku ternyata ayahku dan ibu angkatku meninggal karena aku."

"Aku selalu berharap bisa bangun dan menyadari kalau semua ini tidak pernah terjadi." Jisoo menutup matanya dengan kedua tangan sambil menangis.

"Aku salah apa sampai diberi ujian seberat ini?"

"Aku tidak sekuat itu, kamu tahu kan?" tanya nya sambil membuka mata dan menatap Irene.

"Lo tau, semua ujian dikasi sesuai dengan kemampuan lo."

"Kata siapa?"

"Dengan lo berdiri dan masih hidup itu semua membuktikan kalau lo mampu dan layak."

Jisoo memalingkan wajahnya, air matanya terus mengalir ketika mengingat semua kekacauan dalam hidupnya.

"Jalani hidup kamu dan buktikan sama Tante Ara kalau kamu bisa." Irene menguatkan Jisoo dengan memegang kedua tangannya. "Lo harus yakin."

Jisoo menunduk sambil terus berusaha meyakinkan diri dan menerima keadaan bahwa ia telah kehilangan orang yang ia sayangi.

"Daripada sedih terus, mending temenin gue masak mau ngga?"

Jisoo menyeka air matanya sambil melihat Irene, lalu mengagguk setuju. Ia beranjak dari duduknya. "Kamu mau masak apa?" tanya nya dengan suara serak.

"Ayam goreng bawang putih sama sayur sop gimana?" tanya Irene.

Jisoo mengangguk setuju.

Keduanya keluar dari kamar dan menuju dapur. "Tadi Bi Inah udah ke sini nganter bahan masakan untuk satu minggu." Irene meletakkan semua bahan masakan yang tidak ia perlukan ke kulkas.

"Mungkin aku harus belajar masak, ngga mungkin kan selamanya aku sama kalian." Jisoo berbicara sambil memegang wortel dan juga kentang.

Irene hanya melirik nya sekilas. "Bantuin kupas wortel sama kentang, gue yang urus ayamnya," ucap Irene sambil memberikan pisau padanya.

Ia mengambil pisau tersebut dan fokus memotong. Sedangkan Irene, sibuk mencuci ayam. Suasana di dapur cukup sibuk, yang terdengar hanya suara air dan juga pisau yang menyentuh sayuran.

"Nanti Suho sama V makan disini juga," ucap Irene sambil menoleh ke arah Jisoo  sebentar.

"Apa kamu yang menyuruh mereka datang?"

"Apa mereka tidak boleh datang?"

"Bukan begitu. Jarak dari kantor ke rumah ini lumayan jauh, aku khawatir mereka akan kelelahan."

Kim Jisoo Where stories live. Discover now