Dua Puluh Tujuh

81 17 82
                                    

Jangan lupa vote dan coment nya yaaa guiisss
.
.
.

Tak

"Agam Aryaguna!" teriak pak Bowo sambil menjitak kepala siswa itu yang kini terbangun dari tidurnya.

"Sakit gilakkk!" gerutu Agam sambil mengelus kepala akibat mendapat jitakan di keningnya.

"Siapa yang suruh kamu tidur di kelas?" tanya guru berkumis klimis itu kepada Agam.

"Kata mamah saya, kalau jam segini  itu jatah  bobok siang soalnya masih masa pertumbuhan pak!" jawab Agam dengan entengnya.

" Oh, berani menjawab? Mau bapak hukum?"

"Jawab salah, nggak jawab juga salah, emang diriku ini di takdirkan selalu salah ya!"

"Kan cowok emang selalu salah!" imbuh Enzy yang dari tadi duduk di  belakang Agam.

"Bapak  kasih hukuman ke kamu untuk minta maaf sama seluruh murid di sekolah ini!" Bentak pak Bowo sambil menggerakkan kumisnya.

" Lah, semua kelas dong pak?" tanya Agam tidak terima.

"Iya semua kelas, tetapi bapak akan  menyampaikan pengumuman terlebih dahulu. Anak-anak ku silahkan sekarang juga berkumpul di aula gedung dan langsung bergabung dengan kelas 10 dan 12 mengerti!"

"Mengerti pak!" jawab serentak seluruh kelas.

" Untuk Agam, silahkan bergabung dengan anak osis untuk maju ke panggung aula!" suruh pak Bowo.

" Alhamdulillah gabung sama anak osis!"ucap Agam dengan bangganya.

"Anak osis menyampaikan pengumuman di atas panggung, sedangkan kamu jalankan hukuman bapak tanpa adanya penolakan!"

" Yaelah pak, malu-maluin aja dah. Kagak ada hukuman lain apa?"

"Jangan membantah!" bentak pak Bowo.

"Iyain aja deh" jawab cowok tersebut dengan raut wajah kecewa dan menghadap ke arah Enzy.

" Saya juga ikut pak!" ucap Enzy.

" Ngapain kamu ikut?"

" Saya kan emang teman yang solid pak, nggak tega aja  pak ngelihat dirinya di permalukan seperti ini!" jawab Enzy dengan muka yang di dramakan.

" Yaudah terserah kamu, yang terpenting sekarang semua murid  segera ke aula dan  nggak pake lama!"

" Iya pakkkk!" jawab semua serentak menaikan oktaf nadanya.

❤️❤️❤️

Kini Evan, Maura, Verrel, Agam dan Enzy berdiri di bawah panggung aula yang sering di gunakan untuk pengumuman dan pengumpulan seluruh warga sekolah SMA Cakrabuana.

Tak

Tak

Tak

Suara langkah kaki terdengar sangat jelas. Saling beradu kaki satu dengan yang lainya.

" Yaelahh kita kumpul  di sini cuman di suruh nyaksiin buaya norak si Agam? Kagak ada apa yang lebih memotivasi dikit, untung si Agam lumayan cakep!"

BAYANG SENDU Where stories live. Discover now