Kelabu

67 18 0
                                    

"Kerja bagus, beri tepuk tangan untuk CEO baru kita," seloroh seorang pria paruh baya dengan kacamata tebal menghiasi pangkal hidung mancungnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kerja bagus, beri tepuk tangan untuk CEO baru kita," seloroh seorang pria paruh baya dengan kacamata tebal menghiasi pangkal hidung mancungnya.

Lelaki yang disebut sebagai CEO baru itu hanya tersenyum menawan menanggapi, memamerkan sepasang lesung pipinya yang indah lantas merapikan kembali hasil presentasinya.
Hari ini dia resmi menjabat sebagai CEO dari perusahaan milik Ayahnya, meneruskan perusahaan memang bukanlah cita-citanya namun ia tak memiliki pilihan lain.

Qian Kun, lelaki muda dengan tubuh tegap berbalut setelan formal hitam itu menunduk hormat sekilas guna menutup presentasi yang baru saja selesai ia bawakan di depan para petinggi perusahaan.
Empat tahun sudah berlalu, namun kenangan bersama Ryuna tak pernah bisa lepas dari benaknya.
Kisah cintanya semasa sekolah menengah atas itu begitu membekas, membuatnya tak mampu lagi mencintai wanita lain selain Byun Ryuna yang kini keberadaannya sudah tidak ia ketahui lagi.

•••

Flashback On

"Iya, aku gak akan kemana-mana," sahut Ryuna dengan manis malam itu.

Lentik jemari sang gadis lantas meraih tangan Kun, meremasnya pelan penuh kasih sayang membawa rasa nyaman.
Kedua sejoli muda yang begitu menyayangi satu sama lain itu saling memandang dalam, bertukar tatap dalam diam mengagumi keindahan masing-masing.

Tangan kanan Kun yang bebas lantas menangkup rahang Ryuna, membawanya mendekat agar dapat ia jangkau.
Keduanya lantas berciuman dengan manis bertemankan cahaya temaram restoran mahal yang sebelumnya sudah disewa oleh Kun agar keduanya bisa leluasa menghabiskan waktu bersama.

Ryuna dan Kun hanyut dalam pagutan mereka hingga memejamkan mata, menikmati waktu berkualitas milik mereka setelah sekian lama.
Keduanya yang saling merindukan satu sama lain larut dalam cinta yang begitu manis dan memabukkan tersebut.

"Sungguh, aku sayang banget sama kamu," Kun berujar sekali lagi dan ia tidak sedang berbohong.

Ryuna terkekeh geli memandangi kekasihnya yang tampan sekaligus manis itu, ah, dia juga sangat menyayangi Kun lebih dari yang lelaki itu tahu.

"Angkat tangan!"

"DOORRRR!"

Kun secara refleks menarik tangan Ryuna untuk bersembunyi setelah mendengar suara tembakan serta teriakan ketakutan orang-orang dari ruangan lain.
Meskipun ia sendiri jua panik, namun Kun tetap berusaha tenang dan melindungi Ryuna agar bisa selamat.

"Mau kemana kalian, pasangan manis?" seorang pria bertopeng dengan senjata laras panjang menutup akses keluar Kun dan Ryuna.

Kun langsung pasang badan untuk melindungi Ryuna, "kumohon, lepaskan kami."

Pria itu menodongkan senjatanya ke dada bidang Kun, "lepaskan? Oh tidak bisa, bukankah kalian juga sudah dengar di depan sudah ada beberapa orang mati karena minta dilepaskan?"

Litani ; Qian KunWhere stories live. Discover now