28 | Her

64 20 2
                                    

Nura's pov~~

Aku berguling kesana kemari mencari posisi yang nyaman untuk tertidur, namun nihil sudah satu jam aku tidak bisa memejamkan mata.

Aku menatap wajah sanha yang tertidur lelap disampingku, sesekali ia meringis jika lukanya tersentuh dirinya sendiri.

Pelan-pelan aku memindahkan tangannya agar tidak mengenai lukanya lagi, lalu aku mengelus rambutnya pelan.

"aku bukannya gamau jujur sama kamu, aku cuma gamau bikin kamu kecewa setiap ada seseorang yang mencoba ketuk hatiku lagi," gumamku lirih

Aku meraih-raih ponselku di nakas dan mencoba menghubungi tama karena tidak mungkin besok aku datang menemuinya dalam kondisi seperti ini.

Aku meraih-raih ponselku di nakas dan mencoba menghubungi tama karena tidak mungkin besok aku datang menemuinya dalam kondisi seperti ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setiap melihat pesan dari tama, hatiku masih merasakan getaran aneh.

Aku tidak tahu perasaan apa, tapi yang pasti aku sudah tidak mencintainya, itu yang aku tahu.

"ra? kok belum tidur?" tanya sanha yang tiba-tiba terbangun dari tidurnya

"iya san, aku daritadi gabisa tidur,"

Sanha pun membawaku kedekapannya, menaruh kepalaku diatas lengan kanannya dan mulai membelai pelan rambutku.

"mikirin apaa?" tanya sanha lirih

"aku bingung, tama ngajak ketemu," jawabku

"temuin aja? kenapa bingung?"

"aku takut kamu marah,"

"marah? buat apa? kamu cuma mau selesain urusan kamu doang kan?" tanya sanha

"iyaa sann,"

"nah, aku percaya sama kamu ra,"

"makasih ya san, selama ini aku bukannya gamau jujur sama kamu, tp aku takut kamu kecewa kalo ada yang deketin aku," ujarku lirih

"kecewa kenapa? mereka deketin kamu dan aku tau kamu pasti nolak mereka, kamu cukup cerita aja ke aku, aku cuma ga mau kamu nanggung sendirian ra,"

"maafin aku," ujarku dan memeluk tubuh sanha

"aawwhh," rintih sanha

"ehh maaf-maaf aku lupa hehe,"

"pokonya nanti abis aku sembuh kamu harus peluk aku lagi yang banyak," pinta sanha

"iya saaannn,"

"nahh, yuk bobo,"

"iyaa, good night san,"

"good night too, honey,"

Setelah saling berbagi cerita, entah kenapa hatiku menjadi lebih lega, dan tanpa sengaja aku terlelap.

---

Aku terbangun di lengan sanha yang masih tertidur pulas, saat aku mengangkat kepalaku rupanya sudah meninggalkan bercak merah di lengannya.

Life In Love (ASTRO)Where stories live. Discover now