09 | Drunk

96 22 1
                                    

Nura's pov~~

Tepat didepan sekolahku sanha mengentikan mobilnya, ia terus memandangi dan membuka tutup lipstik tersebut.

"san udah ih biarin aja, aku mau masuk dulu ya," pamitku

Saat aku hendak membuka pintu, sanha menahan tanganku "tunggu," ujarnya

"apa? udahlah biarin aja, aku ga perduli, lepasin san nanti ada yang liat," ujarku sembari berusaha melepaskan pegangan sanha

"ini kayanya punya bundaku ra," jawabnya

Entah kenapa aku merasa lega dengan jawabannya, huft sadar ra.

"oh yaudah bagus, eh maksudnya aku masuk dulu, dah," ujarku sembari membuka pintu

"nura,"

Lagi-lagi sanha menarik tanganku sehingga pintu kembali tertutup.

"apalagi sumpah san, nanti satpam ngeliat ih," omelku

cup.

Tanpa aba-aba sanha mengecup keningku, aku kaget dan bingung, apa lagi ini tuhan.

"semangat sekolahnya," ujar sanha sembari tersenyum manis

*sumpah ni orang, gue mau marah woi, malah dia senyum gini bikin gue lemah aja -nura's mind

"duh iya-iya, yaudah aku masuk dulu jangan ditarik lagi," ujarku

"iya raa," balasnya

Aku pun turun dari mobil dan langsung berlari kecil menuju ke dalam sekolah, untung saja tidak ada yang menyadari aku bersama sanha.

Saat aku sedang berjalan menuju kelas, tiba-tiba ada seorang perempuan yang menepuk bahuku sepertinya adalah teman seangkatanku.

"hai, nura kan?" tanyanya

"ah iya aku nura, ada apa?" tanyaku kembali

"gue rania, tadi ada titipan coklat dari alumni didepan sekolah," ujarnya

"kak sanha?" tanyaku

"bukan, gue gatau ra soalnya dia pake masker dan helm, bilangnya sih alumni sini,"

Loh coklat lagi? dari alumni tapi bukan sanha yang memberikan ini, lalu siapa?

"o-oh gitu ya, yaudah makasih ya ran,"

"iya sama-sama ra, gue ke kelas dulu,"

Rania pun meninggalkan ku dan aku baru mengingat bahwa aku menyimpan surat dari kiriman coklat sebelumnya.

Aku pun segera masuk ke kelas dan membuka surat dari coklat pertama yang belum ku buka itu.

---

ISI SURAT 1

hai, nura.

terimakasih telah menjadi cahaya yang terang.

karena kamu, aku jatuh cinta lagi setelah sekian lama.

kamu bukan hanya cantik, tapi sangat sempurna dimataku.

---

ISI SURAT 2

maaf ra,

aku terlalu pengecut untuk mengungkapkan perasaanku,

aku sangat merindukan mu,

aku harap kita bisa bertemu lagi suatu saat.

---

Aku terpaku dan bingung, siapa yang memberikan kata-kata semanis ini. Di pikiranku muncul seseorang, moonbin. Tapi aku merasa tidak mungkin dia, karena dia tidak ada di jakarta saat ini.

Life In Love (ASTRO)Where stories live. Discover now