29

4K 390 2
                                    

Jagan lupa hargai karya Lmy dengan memberi Vote, biar semangat nulis-nya..

Happy reading readers....

************































































Saat ini Jennie dan Lisa berada di mansion mereka, tapi sebelum ke mansion, Lisa meminta Jennie membelikannya cokelat karna stok cokelat di mansion sudah ia habiskan.

Juga ia di larang keluar mansion dan akan melaksanakan home scoling atas perintah Jennie dan dia hanya bisa menurut karna dia yang menjadi incaran.

Zoe juga Jennie tugaskan menjaga Lisa dengan ketat, walaupun masih di dalam mansion, tapi Jennie menyuruh Zoe mengikuti Lisa saat keluar dari kamar.

Saat ini mereka berdua berada di sofa, lebih tepatnya di kamar mereka yang luas, bisa di bilang sangat luas karna menampung mini market di dalamnya, dan masih banyak lagi.

Lisa duduk menyandarkan tubuhnya sambil menonton televisi dengan Jennie yang merebahkan tubuhnya dan kepala di pangkuan Lisa, Lisa dengan lembut mengelus kepala Jennie yang berada di pangkuannya.

"Hubby, kapan masalah ini akan selesai?" Tanya Lisa melihat Jennie sembari tangannya tetap mengelus kepala Jennie.

"Secepatnya" jawab Jennie, Lisa mengangguk dan kembali melihat televisi.

Ponsel Jennie berdering, Lisa mengambil dan memberikannya pada Jennie, ternyata Steven yang menelfonnya.

*Telefon*

"Ada apa?" Tanya Jennie to the point.

"......................"

"Baik, saya kesana sekarang" Tanpa menunggu jawaban Steven, Jennie memutuskan panggilan sepihak.

"Aku pergi dulu ya, kamu jagan kemana-mana, cupp bye" ucap Jennie mengecup kening Lisa lalu berjalan keluar.

"Hati-hati" ucap Lisa sedikit berteriak sambil berlari kecil menuju Jennie.

"Iya"


































Jennie mengendarai mobilnya dengan empat mobil boddygard yang mengawalnya dari belakang.

Ia sedang menuju markas yang berada di tengah-tengah hutan, di sana sudah ada Steven, Dahyun dan sekitar tiga puluh boddygard yang memegang senjata tajam.

"Dimana?" Tanya Jennie keluar dari mobilnya berjalan masuk ke dalan markas.

"Di dalam, Mr" Jennie mengangguk dan memakai topeng serta jubah hitamnya.

Di dalam ruangan yang Steven bilang, di sana ada seorang laki-laki yang bisa di bilang tak muda lagi, sekitar tiga puluh han lah umurnya.

Jennie menghampirinya dengan tangan kanan menggenggam pisau kecil yang sedikit berkarat, lebih indah membuat seni dengan pisau berkarat dari pada tajam, itulah yang Jennie sukai karna mangsanya akan semakin keras menjerit, dan itu seperti sebuah melodi indah bagi Jennie yang menjadi RJ(Ruby Jane).

Mafia King's Beautiful And Cute WifeWhere stories live. Discover now