08

5.7K 459 2
                                    

Biasakan Vote sebelum membaca......

Happy reading readers......

********






















Author pov.
Lisa pergi ke kantor Jennie menggunakan taxsi online.

"Tolong lebih cepat" ucap Lisa pada sang supir.

Supir taxsi mengangguk dan mempercepat laju mobil taxsi nya.

Sedangkan di belakang ada mobil Sehun yang mengikuti taxsi yang Lisa tumpangi.

Taxsi yang Lisa tumpangi berhenti di depan kantor Jennie, Lisa membayar lalu keluar dari taxsi dan berlari masuk ke dalam kantor.

"Steven, apa Mr.kim ada di ruangannya?" Tanya Lisa saat melihat Steven berjaga di depan ruangan Jennie.

"Iya, silahkan masuk" Steven membukakan pintu dan Lisa tersenyum tipis lalu masuk ke dalam dan di sana ia melihat Jennie yang sedang fokus pada laporan keuangan kantornya.

"Ada apa kamu kesini?" Tanya Jennie tampa melihat Lisa.

"Aku ingin minta maaf" cicit Lisa pelan namun masih bisa di dengar.

"Apa kau berniat untuk melakukan yang dia bilang?" Jennie melihat Lisa dan Lisa menggeleng kan kepalanya cepat.

"Tidak, aku tidak ingin melakukan yang dia bilang" ucap Lisa.

Jennie menatap Lisa tajam sedang yang di tatap menundukkan kepalanya takut akan tatapan tajam Jennie.

Jennie berdiri lalu berjalan mendekat dan menggandeng lengan Lisa dan menariknya keluar ruangannya.

"K..kita mau kemana?" Tanya Lisa menatap Jennie yang menarik dirinya menuju parkiran VVIP di ikuti Steven dari belakang.

"Lisa, tunggu" Jennie dan Lisa menghentikan langkahnya dan menoleh pada orang yang memanggil nama Lisa.

"Ada apa kau kemari?" Tanya Jennie menatap tajam sehun dan jagan lupakan wajah datar Jennie yang menyeramkan.

"Kau tau, saya hanya memberikan satu kali kesempatan" lanjutnya.

Sehun menelan silvanya susah payah takut akan Jennie.

"Pergi, sebelum ku bunuh kau" ucap Jennie lalu kembali menarik Lisa.

Sesampainya di mobil, Steven membukakan pintu mobil untuk Jennie dan Lisa.

Lisa masuk terlebih dahulu lalu Jennie, Steven duduk di kursi depan dengan supir.

"Ujian pertama ku bagaimana?" Tanya Lisa menatap Jennie karna tiba-tiba mengingat ia ada ujian hari ini.

"Tidak perlu khawatir, kamu bisa ujian di mansion" Jennie menyandarkan kepalanya di bahu Lisa, sedangkan Lisa entah mengapa nyaman saat Jennie berbicara lembut padanya.

Lisa mengangguk dan melihat ke luar.

Selama perjalanan, tidak ada yang bicara dan hanya ada keheningan.

Mobil pun memasuki pekarangan mansion megah Jennie dan berhenti di depan pintu masuk.

Steven keluar dan membukakan pintu mobil.

Jennie keluar terlebih dahulu dan Lisa, Jennie menggenggam tangan Lisa dan berjalan saling beriringan.

Jennie terus menarik Lisa sampai depan kamar.

"Ganti pakaian mu, kita akan ke kampus" Lisa mengangguk dan masuk ke kamar dan memilih baju yang akan ia pakai, sedangkan Jennie sudah berjalan menunggu Lisa di ruang tamu.

Jennie mendudukan dirinya di sofa lalu menelfon bodyguardnya.

~Telefon~

"Semua sudah kau urus?" Jennie.

"............................"

"Bagus, jagan sampai gagal, mengerti!" Jennie.

".................."

Tut tut tut~

Jennie mematikan panggilan sepihak.

"Permainan akan segera di mulai" guman Jennie.

Sesaat kemudian, Lisa turun dari kamar setelah mengganti pakaiannya.

"Udah siap?" Lisa mengangguk dan Jennie menggandeng Lisa masuk ke mobil sport dan di belakang di kawal oleh empat mobil boddygardnya.

Mobil pun berjalan keluar pekarangan mansion dan menuju kampus.

"Bukankah ini mobil keluaran terbaru?" Tanya Lisa dan Jennie mengangguk mengiyakan.

"Iya, ini mobil keluaran terbaru dan banyak Jennie mobil di garasi" Lisa membelakkan matanya.

"Benarkah?" Lagi-lagi Jennie mengangguk.

"Mangkanya berkeliling, biar tau isi mansion" Lisa tersenyum dan melihat lurus kedepan.

17 menit mobil sport yang fi di gunakan Jennie dan Lisa pun sudah sampai di parkiran VIP kampus.

"Ayo turun" Jennie membukakan pintu mobil untuk Lisa dan Lisa langsung keluar.

Jennie berjalan dengan Lisa yang senantiasa berada di sampingnya.

"Kita mau kemana?" Tanya Lisa penasaran.

"Kepala Dosen" jawab singkatan, padat dan jelas Jennie.

Di sepanjang perjalanan menuju ruang kepala dosen, banyak pasang mahasiswa maupun mahasiswi yang memperhatikan Jennie dan Lisa, bahkan setiap mereka berjalan pasti ada saja yang di bisikkan.

Sesampainya di depan pintu ruang kepala dosen, Jennie langsung masuk tampa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Saat pintu terbuka, melainkan ada sahabat-sahabat Lisa, yaitu Irene, Joy, Rosè, dan Yerim serta lima mahasiswi lain yang ia kenal selalu mencari masalah dengannya.

"Kalian sedang apa di sini?" Tanya Lisa saat melihat sahabat-sahabatnya.

Mereka semua pun menoleh pada sumber suara.

"Lisa, ini mereka mencari masalah dan ingin membully kita tapi kepala dosen ini tidak percaya kalau anaknya yang salah dan malah kami yang di salahkan" jelas Irene menunjuk kepada dosen dan ke lima mahasiswi itu.

"Bisa kau membantu sahabat-sahabat ku dan hukum yang salah?" Tanya Lisa menatap Jennie yang berada di sampingnya.

Jennie melihat Lisa lalu tersenyum tipis dan mengangguk kan kepalanya.

"Mr, anda jagan percaya sama apa yang mereka bilang, apalagi jalan di samping anda itu" ucap kepala dosen menunjuk Lisa jalang.

Jennie menatap tajam kepala dosen saat mendengar menunjuk istrinya adalah jalang.

"Steven kau urus orang tidak berguna ini dan juga ke lima mahasiswi ini" tunjuk Jennie pada kepala dosen dan ke lima mahasiswi yang di antaranya adalah anak kepada dosen.

Steven pun menyuruh anak buahnya menyeret paska kepala dosen dan ke lima mahasiswi itu keluar dengan paksa.

"Kalian~~












Maaf kalok dikit, tapi buat konflik kita bikin yang seru aja ya kan.

Jagan lupa VotMen dan Follow ny ya.

See you

**********

Mafia King's Beautiful And Cute WifeWhere stories live. Discover now