🐰23🐰

391 36 9
                                    

(21+)
(Maaf buat teman² tolong bijak, karena chap ini mengandung mature content yang cukup serius)


~~~~~~

Rosé menghentikan laju mobil nya mendadak, mengejutkan beberapa orang yang berkendara dibelakang nya.

"HEY! Kau gila! Kenapa berhenti tiba² begitu!! "

"SIALAN! "

"KAU MAU MATI! "

"Hey! Kau bisa berkendara tidak!? "

Teriakan dari beberapa orang sama sekali tak Rosè hiraukan. Rosé memutar arah mobilnya dan kembali melajukan dengan cepat mobil nya kearah rumah sakit.

"Aku harus kerumah sakit. "

~~~~~

"Apa masih jauh? " Jong suk bertanya pada Joo Mi yang sedari tadi gelisah tak tenang.

"Sekitar tiga jam lagi" Joo Mi menjawab singkat pertanyaan Jong suk.

"Sial apa tidak ada jalan pintas atau apa disini. "

Jongsuk menambah lagi kecepatan mobilnya, jalanan yang sunyi ditambah tak adanya belokan membuat Jongsuk memacu mobilnya dibatas normal, bahkan sudah kelewatan.

"Jongsuk kita bisa kecelakaan kalau kau membawa mobil seperti ini. Jangan gila! " Joo Mi menegur Jongsuk.

"Aku akan berhati-hati. "

~~~~

Lalisa masuk kedalam rumah lamanya, dengan kunci yang masih dia simpan selama dia pergi dari rumah itu.

"Sama sekali tidak berubah "

Lalisa melangkah kan kakinya pelan , menyusuri dinding kayu dengan jemari lentiknya, senyum kecil terlihat dari bibirnya.

"Yang kurang hanyalah mama yang gak ada disini. "

Lalisa bergumam, menggelengkan kepalanya dan memilih mempercepat langkah kakinya untuk tujuan awal dia ada ditempat ini.

Lisa membuka pintu kamarnya, berjalan mendekati lemari besar yang ada dikamar yang dulu di tempati oleh Alm. Mamanya. Menggeser lemari kosong yang sangat bersih tanpa debu sedikit pun.

"Ah, syukurlah masih ada. "

"Ah syukurlah kalau begitu "

Lalisa tediam. Tubuhnya menegang. Suara serak yang sangat melekat di ingatan buruknya itu tiba² terdengar sangat dekat dan sangat nyata.

"Tubuh mu sangat indah sekarang, Lalisa. Tinggi semampai, bibir yang tebal dan begitu merona, satu² nya yang kurang hanya tubuh mu yang kurus ini"

Lalisa sama sekali tidak bisa bergerak, tubuhnya serasa di belenggu, tangan besar yang tiba² mengelus penuh nafsu kedua bahu nya seolah menyadarkan Lalisa bahwa dia sekarang tidak sedang berhalusinasi.

"Haaaah, tubuh mu sangat wangi, kamu tahu itu? " Suara serak itu meniup kecil telinga Lalisa.

"Ayah dengar kamu punya semacam penyakit aneh, katanya kalau kamu bersentuhan dengan orang lain akan timbul luka dan lebam di seluruh tubuhmu dan nafas mu akan berat. Jadi ayah datang karena penasaran. Ayah ingin melihatnya secara langsung. "

Dengan sekali tarikan tubuh Lalisa menghadap langsung pada Hyunbe yang berdiri tepat didepan nya. Air matanya sudah mengalir deras sejak tadi. Pria yang ada di depan nya sekarang ini adalah Choi Hyunbe, ayah nya.

"Astaga! Lalisa, oh gosh, look at you now. Cantik. Sangat cantik. hahaha! "

Lalisa terdiam, tangan besar Hyunbe yang mengelus pipinya sekarang terasa seperti sayatan. Rasanya seperti ingin muntah. Wajah Lalisa memerah, menahan semua perasaan yang di derita sekarang.

Breath of Scandal (Luka masa lalu) [slow Up]  Where stories live. Discover now