🐰21🐰

296 40 4
                                    

Jongsuk terburu-buru meninggalkan rumah sakit. Jongsuk menghubungi Joo Mi beberapa kali namun tak ada jawaban darinya.

"Ahh, sial. Kenapa Ny. Park tidak menjawab panggilan ku."

Jongsuk melajukan mobilnya ke kantor Joo Mi dengan kecepatan sedang, dia tidak mau kalau sesuatu terjadi di perjalanan nya, itu akan memperburuk keadaan kedepan nya.

Jongsuk masih berusaha menghubungi Joo Mi dalam perjalanannya, namun tetap tak ada jawaban.

"Sebenarnya kemana dia sampai tidak menjawab panggilan ku? Kuharap tidak terjadi sesuatu yang buruk. "

Jongsuk melanjutkan perjalanan nya menuju kantor Joo Mi.

~~~~~

Lalisa meminta supir taxi berhenti di depan rumah sakit dan menunggu nya.

"Saya akan kembali, pak. Tolong tunggu sebentar. "

Sopir taxi hanya mengangguk dan melihat punggung Lalisa yang menghilang masuk kedalam bangunan besar Rumah Sakit.

"Gadis yang malang."

Sopir taxi itu menyandarkan punggung nya, menutup matanya. Setelah menemani Hyunbe menemui dokter Lee Jongsuk pagi tadi dia langsung pergi untuk mengawasi Lalisa atas perintah Hyunbe.

"Ini akan jadi yang terakhir, maafkan saya nona kecil."

Yuhon menyesal. Semua nya akan dia akhiri. Dia ingin hidup bebas, tanpa tekanan walaupun itu harus hidup di penjara.

"Nona kecil. Saya senang melihat anda masih hidup. Semoga anda bisa memaafkan saya. " Yuhon menangis, ini adalah penyesalan dan hukuman untuknya.

~~~~

Lalisa sedikit berlari, mempercepat langkah nya agar bisa menghindari kerumunan dan tidak bersentuhan dengan orang lain. Mengatur ulang nafasnya setelah tiba di depan ruangan milik Jongsuk.

Tok tok tok. Tok tok tok

Beberapa kali mengetuk namun tak ada jawaban, Lalisa membuka perlahan pintu ruangan Jongsuk. Tidak ada siapa pun. Jongsuk tak ada disana.

Lalisa pun mendudukkan dirinya di kursi yang ada di ruangan itu. Nafasnya terengah. Lalisa mengambil beberapa obat dalam saku jaket nya, menelan sekaligus obat yang ada ditangan nya.

"Jangan kambuh, kumohon."

Lalisa mengusap dadanya, berusaha menormalkan detak jantungnya yang sangat cepat.

"Kumohon."

Lalisa mencengkeram dadanya, dia benar² berusaha keras agar tidak kambuh.

"Hah hah hah"

Lalisa mengusap keringat yang banyak mengalir dari wajahnya. Detak jantung dan aliran nafasnya mulai normal.

'Syukurlah' Lalisa membatin.

Lalisa melihat jam tangannya, dia tidak punya cukup waktu untuk menunggu Jongsuk. Lalisa bangkit dan berjalan meninggalkan ruangan Jongsuk. Dia memilih jalan memutar untuk menghindari orang lain.

"Aku harus bergegas."

Lalisa mempercepat langkahnya, dia tak punya banyak waktu sekarang.

"Aku harus mengakhiri semua hal bodoh ini."

~~~~

Drrrt drrrrt

"Ah Yuhon. Bagaimana kabar gadis ku hari ini? "

"Dia membawa tas ransel besar, sepertinya dia akan pergi."

"Pergi? Sendiri? "

"Ya, tuan."

Breath of Scandal (Luka masa lalu) [slow Up]  On viuen les histories. Descobreix ara