"Kepala sekolah cari kamu" ucap Alana.

Hera hanya ber-oh dan terus berjalan tanpa peduli apa yang akan terjadi nanti.

"Kamu ga takut?" Tanya Hera.

"Takut" balas Hera singkat.

"Terus kenapa biasa aja?" Hera merasa dongkol, Alana banyak tanya membuat Hera jengah dan ingin menenggelamkan gadis itu.

"Harusnya gimana emang" ujar Hera.

"Hera!" Belum sempat Alana menjawab ucapan Hera, kini suara menggelegar dari kepala sekolah dan guru BK nya terdengar jelas.

Kedua manusia itu tengah berdiri didepan kelas Hera, ah Milka telah melaporkan dirinya.
.

"Sekolah terbaik, tidak dengan guru seperti mereka" Hera berjalan kearah mereka dengan tatapan dingin.

"Ngomong apa kamu Ra?" Ucap Alana mengejar Hera.

Berdiri didepan sang guru, Hera menatap mereka tanpa mau menundukkan pandangannya. Wajah nya yang dingin, membuat guru itu menatap Hera tak suka.

"Hera! Saya bosan ya denger kelakuan kamu ini!" Ucap guru BK.

"Kamu tau kan apa yang harus kamu lakukan" sahut sang kepala sekolah.

"Bapak minta kamu panggil orang tua kamu, dan gaada penolakan!"

Ucap Hera menirukan ucapan kepala sekolahnya.

"Lihat? Kamu sampai hapal ucapan saya"

"Terimakasih pak, saya permisi hari ini ada Pelajaran matematika. Dan saya ga mau ketinggalan satu angka aja" ucap Hera pergi.

Alana mengikuti Hera yang mulai melangkahkan kakinya menuju kelas.


*******

Prang!

"Astaga pecah" lirihnya melihat sebuah vas bunga jatuh dan berserakan.

"Mau marah tapi Lo Hera" sahut seseorang.

"Ga bosen Ra?" Menggelengkan kepalanya Hera mengambil sesuatu yang diberikan Levi padanya.

"Mau gimana lagi, kalau gaada ini mungkin sekarang ... Lo tau sendiri Vi" balas Hera.

Levi menghembuskan nafasnya gusar dan duduk didepan Hera dengan satu tangan memegang coklat.

"Mau Ra?" Tawar nya pada Hera.

Hera menggeleng, "Buat Lo aja" balasnya.

"Gimana hasilnya?" Tanya Levi lagi.

Hera mengedikkan bahunya, "Gatau" Levi yamg mendengar itu sontak membulat kan matanya.

"Lo gila ya!!" Teriaknya.

Hera membuang pandangannya kearah lain.

"Ra!! Gila Lo?" Ucapnya lagi pada Hera.

"Apasih lebay!" Balas Hera.

"RA!!!"

"Udah Vi udah!"

"... Gue temenin mau?" Ucapnya membuat Hera menatap Levi.

"Ga perlu, udahlah santai aja" Levi menggeleng kekeuh akan hal itu.

1. PASSING BYWhere stories live. Discover now