DISASTER

48 5 0
                                    


Aku mulai menjalani hidupku seperti biasa. bedanya aku sudah tidak pernah makan di cafe atau restaurant favoritku lagi karena takut orang akan melihatku. Kejadian itu sedikit banyak membuatku takut untuk bertemu orang, apalagi para wartawan yang membawa kamera.


Bukan takut karena aku sudah jelek, aku takut jika aku tertangkap media maka akan masuk berita di tv, koran, internet, maupun majalah. Aku takut mom akan melihatnya. Keadaan mom saat ini tidak cukup baik. walaupun demamnya sudah turun tapi tubuhnya masih lemah.


Berbagai makian sudah biasa kudengar dan kubaca setiap harinya. Apalagi sekarang keadaanku seperti ini. sudah bukan makian lagi yang kuterima, tapi juga hinaan, rasa iba, dan lainnya. Aku mencoba untuk tidak terlalu memedulikannya. Aku hanya ingin fokus menyelesaikan permasalahan butikku agar karyawanku tidak kesulitan. Jika butik utama terkena masalah maka butik cabang lainnyapun akan kena masalah.


Zana memperketat penjagaan di butik jadi para wartawan tidak akan bisa masuk lagi. Kami masih merencanakan strategi untuk mengembalikan kejayaan butik ini lagi. Saat ini kami memutuskan untuk fokus pada peningkatan penjualan online kami. Tidak semua orang yang berbelanja lewat online store tahu atau bahkan peduli soal berita-berita tentang toko itu. Hal terpenting untuk mereka adalah kualitas barang dan harga barang.


Untuk itu kami memutuskan untuk memberi potongan harga secara besar-besaran untuk pembelian online. Kami mencoba untuk menarik minat kalangan menengah ke bawah, biasanya mereka tidak peduli soal berita apapun. Memang rugi, tapi setidaknya bisa membuat butikku bertahan.


Oh ya, bicara soal berita, video xxx itu sudah ditake down. Sudah pasti Sean yang melakukannya. Dia pasti tidak ingin orang mengetahui kejadian yang akan menurunkan citranya itu. Aku tidak peduli. Aku masih sangat benci jika mengingat kejadian yang telah menimpaku karena perbuatannya. Walaupun tidak bisa kupungkiri jika aku masih mencintainya.


Syukurlah kami tidak memiliki banyak kenangan bersama. Fotopun tidak ada karena aku bukan tipe orang yang suka mengumbar kehidupan pribadiku. Bahkan akun media sosialku hanya berisi foto-foto produkku ataupun fotoku bersama para karyawanku saja. Tidak ada foto selfieku.


Mengingat Sean aku merasa benar-benar bodoh. Kenapa aku bisa mudah mempercayainya. Biasanya aku orang yang sangat waspada dan tidak mudah percaya. Ternyata memang benar kalau cinta membuat orang menjadi bodoh.


Setelah kupikir-pikir aku memang menjadi bodoh. Tiba-tiba saja aku teringat Sean tidak pernah mengatakan dia mencintaiku atau menyayangiku. Dia hanya bertanya apakah aku ingin menjadi kekasihnya. Dia juga menghubungiku hanya untuk bertanya apa yang sedang kulakukan. Ya, semua yang dia tanyakan atau katakan hanya untuk kebutuhan penyelidikannya saja. Lucu sekali kau Ash.


Baiklah Ash, kau harus lupakan bajingan sialan itu Ash. Kau harus mulai melanjutkan hidupmu dengan baik. Mulailah dari awal kembali. Kau bisa Ash. Kau sudah berhasil selama ini, mencoba kembali dari awal bukan hal baru untukmu. Kau sudah pernah melewati segala macam kesusahan.


Beberapa hari setelahnya aku dan karyawanku menyiapkan segala kebutuhan untuk press conference. Aku memakai kaca mata hitam karena aku sedikit trauma dengan flash kamera. Jarak antara tempatku duduk dan wartawan juga diberikan space yang cukup besar. Aku hanya menyampaikan soal kepentingan yang menyangkut butikku saja, di luar itu aku tidak membahasnya sama sekali. Terserah apa yang orang pikirkan, aku tidak punya waktu untuk memikirkan pikiran orang lain.

FREESIAOnde histórias criam vida. Descubra agora