MRS. ANDERSEN

58 6 1
                                    


"Aaahh..... Sean..."

"Ya sayang..."

"Aku.... a-akh..hh... mau... ke..lua..r..."

"Tahan sayang, kita keluarkan bersa..ma.."


Lenguhan antar sepasang suami istri tersebut memenuhi kamar mereka. Tidak lupa juga suara decitan kasur akibat gerakan sang pria yang terus menghujami istrinya itu menjadi saksi bisu percintaan mereka.


"Oouhh.. Sean.. ak..u sudah... ti-dak.. ta-han.." wanita itu mengerang keras bersamaan dengan gerakan sang pria yang semakin mempercepat gerakannya untuk meraih kenikmatan yang mereka kejar sedari tadi. Sang wanita mencengkram erat leher sang pria yang sedang berada di atasnya.


"AAKKHHH...!" Lenguhan terakhir dari pasangan itu menandakan kenikmatan yang dikejarnya telah sampai.


Sean meletakkan kepalanya di ceruk leher Ashlyn sedangkan Ashlyn masih menikmati sisa-sisa cairan mereka yang bersatu sambil memeluk Sean.


"I love you..." bisik Sean tepat di telinga Ashlyn.

"Love you too..."

"Sudah siap?" ucap Sean sambil meposisikan dirinya kembali di atas Ashlyn.

"Siap apa?"

"Ronde berikutnya sayang..."

"Kau gila?! Kita sudah melakukannya lima ronde!"

"Satu kali lagi, oke?"

"Ti-"

"OEEEKKK OOEEKKK" belum sempat Ashlyn menyelesaikan ucapannya, seorang bayi perempuan menangis.

"Ah, sial." umpat Sean yang langsung mendapat pelototan dari Ashlyn.


Ashlynpun segera bangkit dan berlari ke kamar anaknya melalui pintu hubung yang ada di kamar mereka. Iapun menggendong bayi mungil itu yang sedang menendang-nendang gulingnya di dalam box bayi.


"Halo sayangnya mommy... Kau lapar yaa..."

"OOEEEEKKK OOOEEKK" bayinya kembali menangis karena puting susunya yang diambil secara tiba-tiba. Siapa lagi kalau bukan ulah suaminya. Suaminya ini senang sekali menjahili anaknya.

"Cepat kembalikan padanya! Dia sedang lapar!"

"Ha ha ha... Ini.. Ini sayang... maafkan daddy yaa.." Sean mengembalikan puting Ashlyn ke dalam mulut anaknya. Anaknya itupun langsung menghisapnya dengan keras membuat Ashlyn sedikit nyeri.

"Lihat ini gara-gara kau! Dia langsung menghisapnya dengan keras!"

"Hehe.. Sayang... Daddy tahu susu mommy memang enak, jangan menghisapnya terlalu keras oke? Jika sampai terluka kita berdua bisa mati kelaparan." Ashlyn memutar bola matanya jengah. Tapi ajaibnya, bayi mungilnya itu menuruti ucapan Sean, ia mengendurkan hisapannya.

"Lihat? Dia memang daddy's little girl."

"Sudah berapa kali kubilang untuk menyaring mulut kotormu itu di hadapan Ashley!"

"Dia masih belum mengerti sayang."

"Dia mengerti Sean! Dia bayi pintar!"

"Tentu saja harus pintar, dia anakku."

FREESIAWhere stories live. Discover now