Two Face A2

1 1 0
                                        

Bruak!

Gebrakan meja makan membuat seisi kantin menoleh kearah sumber suara itu, dimana disana tiga orang perempuan dengan pakaian khas anak sok kuasa menggbrak meja sesukaya..
Seorang wanita yang duduk disana menciutkan badannya, kaca mata yang membuat dirinya selalu menjadi bahan bully dan tidak pernah mendapatkan pembelaan.

"ngapain lo duduk disini, Hah?! Brani banget lo duduk dimeja kita!"

"kurang dibelai ni anak!, pindah atau kita buat lo malu disini!"

"i-iya Kak, ma-maafin ak-aku.. Per-permisi Kak"
Jawab wanita berkaca mata itu, ia memegang napannya bergetar hendak pindah menuju tempat lain tapi naas, kakinya tersandung dan makanan yang ia bawa itu jatuh mengenai pakaian mereka bertiga.

"Oemjii! Lo bisa jalan gak sih?! Liat nih baju gue jadi kotor kan gara-gara lo!!"

"iish aduh, gimana sih! Kalo jalan pake kaki liat pake mata dong!"

"ma-maaf Kak. Aku, aku gak sengaja. A-aku bersihin ya, kak?"
Kekatukan dan menggigil, ia melihat ketiga Kakak kelasnya itu takut

"awas yaa lo!, sini lo ikut gue!!"
Naya memegang tangan wanita itu kuat dan mengajaknya kesuatu tempat dengan diikuti kedua temanya, Jihan dan Reta.

"aah sa-sakit Kak, am-ampun Kak!"

"diem lo, atau gue buat lebih dari ini!!"

Tidak brani melawan, Naya dengan tanpa belas kasihan membawa wanita itu ketoilet dan mengguyurnya dengan air.

"mampus lo, ini balasan buat lo yang udah brani macem-macem sama gue!"

"aa hiks!, am-ampun Kak! Hiks ampun!"
Ucapnya dengan menangis sesengukan, tidak ada yang brani membantu wanita malang itu tidak brani dan tidak mau berurusan dengan sosok wanita yang suka membully itu.

"udah Na, segitu aja. Nanti kenapa-napa lagi anak orang" ujar Reta, melihatnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"lo bela dia?!, lo gak liat baju gue baju kita, kotor gara-gara dia!"

"udah biarin aja Nay, jangan terlalu berlebihan juga!" sambung Jihan.

"oke, kali ini lo bebas. Kalo aja bukan karena dua temen gue, lo abis disini!"
Ucap Naya lalu pergi dari toilet dan membiarkan wanita itu disana basah kuyup.

"mama.. Hiks!"
Wanita itu menangis melihat dirinya terus seperti ini "kapan aku bisa bebas dari sini"
Ucapnya dengan sesenggukan..

Nampaknya pahlawan belum datang, wahai wanita malang..

•TwoFace•

"tadi gue denger si Naya buat ulah lagi" ujar Alfa santai duduk disamping Arden, dengan vape ditangannya menghisap dalam-dalam dan menghembuskannya dimuka Arden.

"bangke lo!, jangan muka gue doang dodol!"
Maki Arden, lalu pindah duduk disamping Erdin.

"aaelah kayak gak brani asep aja lo Sar! Kemarin aja kamar lo udah kayak kebakaran banyak asep!" ujar Julio memakan cemilannya dan kopi didepanya.

"itu beda anjing!, mulut dia bau kayak ketekya sumarni!"

What?!, siapa Sumarni?

"gaya lo ketek lo wangi aja!"
Jawab Alfa "wangian juga ketek gue!"

"brisik! Ketek diomongin!"
Ucap Erdin, yang diam dari tadi.

"sibos mana nih, kok belum dateng juga?"
Ucap Julio

TWO FACE  [Dalam Tahap!!] Where stories live. Discover now