07 - Menyebalkan

280K 33.1K 2.1K
                                    

Fyi: Nama Andreas diganti jadi Rigel.

°°°°°

Suara derum knalpot motor memenuhi indra pendengaran orang-orang yang berada diarena balapan. Para remaja tertarik untuk menonton balapan Atlanta melawan Rigel-ketua GARNESIA. Hiruk piruk terdengar begitu jelas berisi sorakan dukungan untuk Atlanta dan Rigel.

Taruhan malam ini adalah sebuah motor sport berwarna merah, motor tersebut membuat Atlanta tertarik. Atlanta harus mendapatkan motor itu.

"Good luck." Dedric menepuk pundak Atlanta lalu melenggang pergi.

Tersisa Atlanta dan Rigel yang duduk diatas motor mereka masing-masing tepat di garis start. Rigel menoleh lalu memberi acungan jari jempol yang terbalik, setelah itu ia memakai helmnya.

"Cih." Atlanta berdecih, menahan kesal. Tatapannya memancarkan kebencian yang begitu dalam, itu wajar karena Rigel selalu mencari masalah dengannya. Menyebalkan sekali.

"Ready?"

Atlanta dan Rigel mengangguk kompak, tatapan keduanya lurus kedepan. Ketika seorang perempuan menaik'kan bendera keatas lalu menjatuhkannya, keduanya langsung menarik pedal gas.

"Keren lah teman gue!" decakan kagum keluar dari mulut Jendra. Ia bersedekap dada, memandangi motor Atlanta yang melaju dengan cepat.

Kali ini tidak ada yang curang. Seluruh jalanan arena sudah diperiksa, menghindari kecurangan dari peserta balapan. Beberapa sudut arena juga sudah dipasang CCTV.

Sementara disisi lain. Rigel menaik'kan kaca helmnya. "Ngalah aja, gak ada gunanya. Lo bakalan kalah!" ujarnya sedikit keras.

"Bacot!" jawab Atlanta lalu menambah kecepatan laju motornya.

Rigel bergumam pelan menahan kesal. Tak mau kalah, ia menyusul motor Atlanta yang kian menjauh. Ia tidak akan pernah bermain curang walaupun sudah ditawari bantuan oleh temannya, Rigel tidak sepengecut itu.

"WOOO!"

Sorakan terdengar ketika motor Atlanta dan Rigel kompak melewati garis finish. Semua orang bertanya-tanya siapa yang akan memenangkan balapan ini. Seorang perempuan datang, membawa sebuah hasil foto yang menunjuk'kan bahwa Atlanta lah yang menang. Motor Atlanta melewati garis finish berbeda tipis dengan datangnya motor Rigel.

"Shit!" Rigel mengumpat. Membuka helm lalu meletakkan diatas tengki motor dengan kasar.

"See, gue yang menang!" ujar Atlanta menatap remeh Rigel.

"Cuma kebetulan," jawab Rigel sinis.

"Atlan." Yang dipanggil menoleh, menatap Dedric bertanya. "Kunci motor!" Dedric melempar kunci motor yang langsung ditangkap dengan sempurna oleh Atlanta.

Atlanta mengangkat kunci tersebut, memperlihatkan kepada Rigel. "Motor itu milik gue," ujarnya menunjuk motor dan dirinya secara bergantian.

"Nyari ribut lo," ujar Vero, teman Rigel. Ia tidak terima dengan kekalahan Rigel malam ini, apalagi dikalahkan oleh Atlanta.

"Dih sewot, gak terima ketua lo kalah bilang!" sahut Genta mencibir.

"Udah." Rigel menahan Vero yang hendak memukul Genta. "Cabut."

ATLANTA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang