03 - Kantin

326K 36.4K 2.6K
                                    

Bruk...

Jendra mengucap istighfar dalam hati ketika seorang perempuan menggebrak meja tempat ia dan teman-temannya makan. Sontak saja hal itu langsung memancing tatapan tajam Atlanta yang membuat si pelaku ciut seketika.

"K-kak gue minta maaf... anu-gue emmm gue cuma mau ngomong sama Kak Jendra hehe..."

Atlanta mendengus, membuang muka kearah lain. Ia dalam mode senggol dikit bacok karena masih kesal kepada Keano.

"Apa?!" tanya Jendra ngegas.

"Seharusnya aku yang tanya, maksud kamu apa mutusin aku hah?!" balas cewek bernama Nadia itu dengan mata berkaca-kaca. "Kurangannya aku apa? Aku cantik? Semua orang tahu, kaya? Jelas, pintar? Gak usah ditanya. Tapi kenapa kamu tega mutusin aku!"

Jendra memandangnya malas. "Mau tahu gak kekurangan lo apa?"

Nadia mengangguk.

"Lo kurang akhlak."

Caesar dan Genta membekap mulut menahan tawa, keduanya menunduk bersamaan. Di lihat dari bahu tegap mereka yang bergetar, sudah pasti kedua orang itu sedang mentertawakan Nadia.

"Kok kamu jahat?" Nadia terisak.

"Lah yang bilang gue baik siapa?" tanya balik Jendra, lebih sewot lagi dari yang sebelumnya.

"Jujur aja pasti ini karena kamu punya cewek lain 'kan?"

"Kalau iya kenapa?"

"Hiks... tega, aku benci kamu!" Nadia berlari keluar dari kantin.

"YA! I HATE YOU TOO!" balas Jendra mengangkat satu tangan keatas lalu terkekeh sembari geleng-geleng kepala.

"Tiga... Tiga orang cewek yang tadi nangis-nangis karena lo putusin," ujar Caesar tak percaya.

"Kadang gue suka bingung. Lo itu gak ada cakep-cakepnya sama sekali, tapi kenapa ada aja cewek yang mau sama lo. Mata mereka katarak atau gimana!?" ujar Genta tanpa dosa.

"Mulut lo anjir, sembarangan kalau ngomong. Semua orang juga tahu kali kalau Rajendra Marcello Sadewa itu ganteng, diurutan kedua setelah Atlanta!" jawab Jendra pede seraya mengusap rambutnya kebelakang.

Genta berdecih sinis.

"Tumben Stefannie gak nyamperin lo," ujar Clarel kepada Atlanta. Biasanya seorang Stefannie Rachella tidak akan pernah absen menemui Atlanta. Perempuan tersebut adalah pacar Atlanta dari lima bulan yang lalu.

"Sakit," jawab Atlanta datar.

Clarel mengangguk paham.

Mereka berenam adalah anggota inti RAVOZER, geng besar di Cakrawala yang bertugas bagaikan perisai bagi sekolah. Di ketuai oleh seorang cowok famous yang dikenal akan kenakalannya.

Atlanta, cowok bertindik dengan sejuta pesona yang membuat perempuan menjerit ditempat. Anak basket bagian inti yang menjadi kebanggaan sekolah.

Dedric, cowok kaku yang minim expresi. Sangat licik namun jiwa ketulusannya sangat besar.

Jendra, cowok buaya dengan pacar yang begitu banyak. Bersifat humoris yang mampu mencairkan suasana.

Clarel, si kalem yang bisa menjadi ustadz dadakan bagi kelima temannya. Penasehat yang baik, sangat pandai mengendalikan emosi dan expresi.

Genta, gak usah ditanya lagi. Dari part sebelumnya sifat Genta sudah ketahuan jelas, blak-blak'kan dan emosional.

Terakhir ada Caesar. Cowok idaman kaum hawa yang begitu ramah. Tapi julukan iblis tampan akan tetap melekat dalam dirinya apalagi jika ada yang berani mengusik orang terdekatnya.

ATLANTA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang