05 - Atlanta Sialan

297K 34.5K 2.5K
                                    

"Dasar cewek centil!"

"Cantik sih tapi genit sama pacar orang."

"Semoga dia gak embat cowok gue juga."

"Baru kemaren sekolah disini tapi udah berani deketin Kak Atlan."

"Emang ya PHO sekarang ada dimana-mana!"

Aletheia menyerngit pelan. Baru saja memasuki perkarangan sekolah sudah banyak orang yang melempar tatapan benci kearahnya, ditambah dengan bisikin berupa hinaan yang membuat telinganya panas.

"Ada apa sih?" Ia menunduk, menghindari tatapan dari semua orang di koridor. Berusaha untuk tidak terbawa suasana supaya tidak menangis.

"Angkat wajah lo." Agam, cowok itu secara tiba-tiba berjalan disebelah Aletheia.

Aletheia menoleh. "Agam?"

"Menurut lo?"

"Kali aja Adam," jawab Aletheia meringis.

"Kita kembar tapi punya perbedaan," balas Agam.

Aletheia mengangguk pelan. Sedikit lega karena ada Agam, setidaknya Aletheia tidak canggung berjalan selama di koridor.

"Lo buat masalah?" tanya Agam. Ini situasi yang buruk, pasalnya hampir seluruh murid di sekolah menatap Aletheia sinis.

"Enggak!" Aletheia menggeleng. Sama sekali tidak merasa pernah membuat masalah.

"Pasti ada." Tidak mungkin semua orang menatap Aletheia sinis jika gadis itu tidak membuat sebuah kesalahan. Mungkin yang tidak disengaja.

"Gue serius, gue sama sekali gak buat masalah!" jawabnya tegas.

Agam menghela nafas lalu menarik tangan Aletheia sampai gadis itu sedikit mendekat kearahnya, selanjutnya Agam hanya diam berjalan menuju kelas. Bukannya modus, Agam hanya ingin membantu Aletheia saja.

"Makasih, Agam!" ujar Aletheia tulus setelah keduanya sampai di depan kelas.

Agam mengangkat satu alisnya. "For what?"

"Karena lo gue gak takut jalan di koridor, makasih udah nemenin."

Agam mengangguk lalu melenggang pergi memasuki kelas. Meninggalkan Aletheia yang menahan diri agar tidak mengumpat. "Dasar kulkas berjalan," gumamnya.

"HEH LO!" Firesa menarik tangan Aletheia dengan cepat. "Lo ngapain nyari masalah hah?! Astaghfirullah Aletheia lo baru dua hari sekolah disini tapi hampir seluruh murid di sekolah musuhin lo!" ujarnya tak habis pikir.

"Ini pada kenapa sih? Dari awal masuk gue diliatin sinis banget, mana pada bisik-bisik lagi!" sentak Aletheia.

"Wah parah ni anak, gak nyadar kalau buat salah!" Firesa menoyor kepala Aletheia.

"Eh bego lo seharusnya ngasih tahu langsung dong, gak usah ngomelin dia!" maki Clara mendelik sinis kearah Firesa. "Lo ikut gue ya biar tahu alasan kenapa semua orang natap lo sinis?"

"Yaudah ayo."

Clara menarik Aletheia keluar dari kelas, Firesa menyusul dari belakang. Ketiganya sampai di mading, tempat yang masih sangat ramai dan berdesak-desak'kan. Sekali lagi Aletheia menyerngit, kembali dibuat bingung. Mengapa Clara dan Firesa membawanya ke mading.

"Lihat!" Firesa menunjuk foto dengan sebuah kalimat yang terletak dibawah foto.

"Aletheia Karissa Andrianna, murid baru yang berani deketin Atlanta Nathaleon Aldebaran. Cewek centil yang cari perhatian Atlanta," ujar Aletheia membaca kalimat tersebut.

ATLANTA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang