06 - Atlanta Nathaleon Aldebaran

291K 32.4K 3.6K
                                    

Jangan benci Atlanta, nanti waktu dia bucin kalian bisa meleyot. Thanks untuk vote dan comment di part sebelumnya.

°°°°°

Aldebaran. Marga tersebut terpatri dengan sempurna pada nama Atlanta, Atlanta Nathaleon Aldebaran. Keluarganya yang sangat disegani, dan terkenal dalam dunia perbisnisan.

Menjadi anak tunggal dari pasangan Bram Aldebaran dan Catrie Agatha, nyatanya tidak membuat Atlanta merasakan kebahagiaan. Hidup dalam keluarga yang jauh dari kata humoris, membuatnya menjadi sosok yang keras dan juga egois. Atlanta tidak diperlakukan seperti seorang anak diluar sana, dia bagaikan hewan menjijikkan yang terus disiksa oleh majikannya saat berada di rumah.

Atlanta membenci kedua orang tuanya. Itulah fakta yang dari dulu tidak bisa diubah. Hal itu menjadi salah satu alasan Atlanta enggan untuk berpulang ke rumah, ia lebih sering menghabisi waktu berada di Apartemen dan markas RAVOZER.

Namun karena harus mengambil barangnya yang ada di rumah, Atlanta terpaksa kembali ketempat yang biasa ia sebut sebagai neraka yang penuh siksaan.

"Masih ingat rumah kamu?"

Langkah Atlanta berhenti, tepat diambang pintu yang besar itu. Tatapan tajamnya mengarah pada Bram-Papanya yang sedang bemesraan dengan seorang perempuan dengan pakaian terbuka.

Sudah biasa. Dua kata itu berhasil membuat mulut Atlanta bungkam. Pemandangan yang sudah biasa ia lihat saat kembali ke rumah. Jika tidak Papanya, ya pasti Catrie-Mamanya.

"Anak kamu, Mas?"

"Iya, sayang."

Atlanta berdecih, lantas kembali melangkah cepat menuju kamarnya. Mengambil tas hitam yang tergantung di belakang pintu, lalu memasuk'kan beberapa pakaiannya kedalam tas itu.

"Bajingan! Bicth!" umpat Atlanta.

Umpatan itu tertuju kepada Bram dan Catrie. Orang yang seharusnya memberi Atlanta senyuman dan kebahagiaan, nyatanya menjadi orang terbaik yang begitu hebat menghancurkan kepingan kebahagiaan yang ia punya secara perlahan.

Atlanta menginginkan keluarga yang harmonis, seperti orang lain.

Ponsel Atlanta berdering, suaranya kembali membuat Atlanta tersadar akan mimpi mempunyai keluarga harmonis itu hanya mimpi yang mustahil untuk menjadi nyata. Atlanta menatap datar layar ponselnya, ketika nama Jendra Tolol tertera disana.

"Apa?"

"Lo dimana, Bos?"

"Neraka."

"Anjir buset. Lo belum cukup amal buat ketemu sama yang diatas, tobat dulu."

Atlanta memutar bola mata malas. "To the point!"

"Anj-astaghfirullah, orang ganteng gak boleh ngumpat. Tapi lo mancing emosi anjir, sama aja kayak si Dedric."

Malas mendengar bacotan Jendra, Atlanta menekan ikon berwarna merah lalu melempar ponselnya keatas kasur.

"Shit!"

Umpatannya kembali terdengar sebelum mengangkat telfon tanpa melihat siapa yang menelfonnya.

ATLANTA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang