Kebenaran

1.4K 327 43
                                    

Sedari tadi felix menangis tak henti-hentinya. Bahkan saemin sampai datang untuk menenangkannya siang itu. Felix dengan tiba-tiba menelponnya, meraung menangis sambil menjerit ketakutan serta putus asa hingga akhirnya saemin datang dengan cepat ke kediamannya.

Ia menatap felix yang masih menangis di pojokan kamar sambil memeluk minhyun. Dengan sabar ia sekali lagi membujuk, namun felix justru kembali meraung.

"Gue mau udahan. Gue udahan" ucap felix

"Kenapa?! Jelasin dulu ke gue maksud udahan apa?" Tanya saemin

"Bin-a.... Bin-a..."

"Lo kenapa? Kenapa lo manggil nama bin-a lagi? Bin-a udah ga ada lix" ucap saerim

"Minhyun...minhyun itu bin-a" lirihnya

"Gila lo ya? Lo udah ga waras? Stress lo kambuh ya? Halu lagi lo?" Tanya saemin

Ia mengangkat baju minhyun hingga ke dada, memperlihatkan tanda lahir di pinggang kanan minhyun yang berbentuk mirip kupu-kupu kecil.

"Lix, bayi punya tanda lahir yang hampir sama. Siapa tau bin-a sama minhyun itu mirip tanda lahirnya!" Ucap saemin marah

"Lo liat... Luka dikepala minhyun. Waktu lo buang bin-a, kepalanya sempet luka dan ini masih ada bekasnya..." ucap felix sesengukan

"Terus gimana? Mau lo apa sekarang?" Tanya saemin

"Gue... berhenti jadi model" ucap felix

"Lix!"

"Kita udah pernah bicarain ini. Kalau bin-a ketemu, gue bakal resign dari dunia permodelan" lanjutnya

"Lix karir lo lagi muncak sekarang! Lagian lo yakin banget ini bin-a. Ini anak temen lo! Minhyun!! Bang minhyun" sanggah saemin

Ia segera berdiri sambil memeluk minhyun. Matanya sembab memerah serta sesengukan. Dengan yakin ia berjalan menuju nakas.

"Gue bakal tes DNA hari ini"

😮😮😮😮😮😮😮😮

Changbin sedikit kaget saat mendapati manager felix ada didepannya sendirian. Ia berfikir bahwa pasti felix ada di korea dan ia akan mencarinya setelah ini. Kedatangannya begitu mendadak, bahkan changbin tak mempersiapkan apapun untuk menyambut kedatangan tamu istimewanya.

"Gimana kabar felix?" Tanya changbin

"Gercep banget langsung nanya dia" jawab saemin

"Terus gue harus nanya siapa lagi ke lo? Ga mungkin gue nanyain kabar lo kan?" Ucap changbin

"Lo ada waktu?" tanya saemin

"Kenapa?"

"Ikut gue kerumah sakit" jawab saemin

Matanya membola besar. Apa mataharinya tengah sakit kini? Dengan cepat ia menggapai jas hitamnya, merapikan sedikit dasinya lalu menutup laporannya. Seketika saemin menatapnya sendu.

"Lix sakit apa? Kenapa kerumah sakit? Parah? Magh nya kambuh?" Tanya changbin

"Sebelumnya lo mau ga dengerin ceritanya dulu? Gue bakal cerita semuanya sebelum kalian ketemu nanti"

😱😱😱😱😱😱😱😱

Malam itu felix menangis sendirian dikamar mandi. Tangannya bergetar memegang testpack dengan 2 garis diatasnya. Ia meremat rambutnya kesal. Masa depannya, masa kejayaannya akan hancur kini.

"Gue harus gugurin!" Ucap felix

"Lo gila?! Lo pembunuh lix kalo gitu!" Ucap saemin cepat

First And Last Flowers [Chanmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang