Musim

1.8K 392 63
                                    

Seungmin menatap chan yang tengah memapah minhyun untuk berjalan. Bayi berumur 11 bulan itu sudah bisa mengambil sedikit demi sedikit langkahnya meskipun beberapa kali terjatuh diatas matras akibat kurang keseimbangan.

"Minhyun-ie pintar!" Pekik chan

Minhyun berhasil mengambil 2 langkah tanpa bantuan, sedikit terhuyung namun kembali mendapatkan keseimbangannya membuat pekik semangat dari chan serta seungmin atas pencapaiannya. Bayi lucu itu kemudian menepuk tangannya keras, seakan-akan nengerti tengah diberi apresiasi.

"Chan, bulan depan minhyun ulang tahun ya?" Tanya seungmin

Chan terdiam sejenak, setelahnya ia mengangguk senang.

"24! Minhyun-ie lahir 24 desember" ucapnya

"Kalau ada waktu, mau rayain bareng?" Tanya seungmin

"Rayain?"

"Tiup lilin, makan kue, sambil pakai hanbok" jawab seungmin

Chan tampak tak mengerti ucapan seungmin. Lagipula, ia berfikir bahwa setiap hari kelahiran hanya hari untuk mengingat agar bersyukur telah bisa terlahir di dunia tanpa harus merayakan apapun.

"Nanti, kalau udah deket waktunya kita pikirin konsepnya" ucap seungmin

Anggukan semangat ia tunjukkan. Ia berfikir bahwa perayaan ulang tahun akan begitu mengasikan meski ia tak bisa membayangkan gambaran kasar apa yang dilakukan saat ulang tahun.

Seungmin membuka jendela. Angin cukup kencang langsung menerpa wajahnya. Tampaknya musim gugur hampir usai, digantikan oleh musim dingin yang siap menurunkan saljunya.

Ia berfikir bahwa chan serta minhyun tak memiliki cukup baju musim dingin. Dan juga, mereka membutuhkan matras serta tempat tidur kecil untuk minhyun dikamar mereka.

"Chan, kita keluar sekarang yuk? Beli perlengkapan buat minhyun. Baju tebel, jaket, sama matras buat dikamar. Nanti pulangnya kita buka gypsum" ucap seungmin

Mendengar bahwa mereka akan keluar, chan dengan sumringah mengangguk setuju. Seungmin membawakan baju ganti serta kereta dorong minhyun. Tak lupa membawa perlengkapan lain untuk jaga-jaga.

"Udah siap?" Tanya seungmin

"Sudah dokter" jawab chan gembira

Ketiganya segera melesat menuju pusat perbelanjaan. Chan dengan tiba-tiba mengeluarkan masker mulut, memakainya lalu menatap seungmin.

"Apa chan-ie tidak terlihat seperti orang gila?" Tanya chan

"Kenapa pakai masker?" Tanya seungmin

"Chan-ie hanya ingin pakai. Tidak mau dengar lain-lain" ucap chan

Seungmin tersenyum mengerti lalu mengangguk. Perasaan chan serta ketakutannya masih membekas dan sedikit trauma. Membuatnya ketakutan hanya untuk memperlihatkan wajahnya didepan publik.

Mereka segera turun lalu memasuki tempat perbelanjaan. Minhyun benar-benar senang saat mencium aroma pusat perbelanjaan. Ada harum roti, lalu restoran, atau wangi dari toko-toko ternama dan lainnya menjadi satu membuat wangi khas dari pusat perbelanjaan terasa menyenangkan.

Perlengkapan minhyun menjadi awalan yang mereka buru. Chan begitu terkesima melihat banyak baju lucu serta mainan lain yang menggiurkan. Ia begitu senang saat melihat sebuah babybox berwarna biru muda terpampang di etalase.

"Hehe... minhyun-ie pasti nyenyak kalau disana" ucapnya

Perlahan ia mendekati babybox, menyentuhnya pelan dan hati-hati seakan takut sentuhannya bisa saja membuat lecet bagian dari babyboxnya. Teksturnya begitu lembut serta kuat, ia begitu tertarik dengan itu. Namun saat matanya menatap kearah harga, ia sedikit terdiam.

First And Last Flowers [Chanmin]Where stories live. Discover now