Curhat

1.9K 468 23
                                    

Seungmin duduk di sofa bersama sang bunda. Minhyun sudah tertidur tenang di dalam kamarnya, dan kini ialah yang gelisah dihadapkan dengan sang bunda.

"Jadi?" Tanya bunda

"Minhyun itu anak pasien aku bun" jelas seungmin

Bunda menatap seungmin lebih lekat. Seakan mengintimidasi seungmin untuk memberitau kebenarannya.

"Cewek mana yang kamu hamilin?" Tanya bunda

"Bundaaaa" rengek seungmin

"Atau kamu...?"

"Ih bukan! Umin udah bilang tadi itu anak pasien umin yang dititipin ke aku. Bunda tanya han sama hyunjin kalo ga percaya" ucap seungmin

Irene kim, bunda dari kim seungmin itu menghela nafas. Kepalanya pusing saat menatap anak semata wayangnya menggendong bayi lucu saat pulang kerja. Jika boleh jujur, ia takut putranya salah pergaulan yang mengakibatkan hadirnya bayi lucu itu disini.

"Hampir 2 tahun kamu ga pulang kerumah, tiba-tiba gendong anak bayi umur kisaran setahun itu bikin bunda takut sayang. Pikiran bunda kemana-mana" ucap irene lembut

"Loh kok bunda takut sih? Umin disini ga ngapa-ngapain kok. Pacar aja umin ga punya, apalagi buat maksiat gitu" jelas seungmin

"Iya sayang, bunda paham. Bunda cuma takut aja. Bunda takut, kamu sembunyiin ini semua dari ayah sama bunda. Kamu ngurus dia sendirian disini, kamu kesulitan sendiri, kesakitan sendiri"

"Bunda itu udah jadi ibu. Jadi tau kesulitannya dari awal. Gimana susahnya dibulan-bulan pertama, mualnya, capeknya, lemesnya. Terus ngelahirinnya, udah kaya semua otot bunda ditarik pas ngelahirin kamu. Belum lagi rewelnya kamu dulu. Ngurus anak itu ga mudah sayang" jelas irene

"Iya bunda" lirih seungmin

"Bunda ga bisa bayangin kamu ngelewatin itu sendirian. Bunda aja ditemenin ayah kamu, ribet, susah, ruwetnya minta ampun. Apalagi sendiri?"

"Kalaupun nanti dan semoga nggak, kamu beneran kecolongan, kamu kasih tau bunda sama ayah. Mungkin kita bakal marah sama kecewa sama kamu, tapi selamanya bunda sama ayah ga bakal ninggalin kamu. Kamu anak satu-satunya bunda sama ayah. Dan kita bakal ada buat kamu, suport kamu sampai kapanpun"

Seungmin tak bisa menahan air matanya. Rasanya ulu hatinya di pukul berkali-kali hingga rasanya sesak. Pelukan hangat dari sang bunda ia dapatkan. Tangisnya makin menjadi-jadi. Rasanya sedih bercampur haru.

"Bunda... makasih udah jadi bunda umin" ucap seungmin sesengukan

"Iya sayang. Bunda percaya kok sama umin. Udah jangan nangis lagi ya? Nanti manisnya ilang"

Seungmin menggeleng terus menangis di pelukan bundanya. Irene tertawa keras, putranya begitu cengeng dan manja.

"Kamu jangan cengeng dong. Katanya lagi ngurus bayi, masa cengeng sih. Nanti orang bingung, bayinya kok ada dua" ucap irene

"Bunda ih!!"

❣❣❣❣❣❣❣❣

Pagi itu dikediaman kim benar-benar ramai. Bunda yang mengoceh kesenangan sambil menyuapi minhyun serta minhyun yang ikut mengoceh tak jelas menanggapi irene. Sedangkan seungmin? Hanya tertawa melihat keduanya.

"Bunda suka?" Tanya seungmin

"Iya! Lucu bangett!" Ucap irene gemas

"Iya! Lucu bangett!" Ucap irene gemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Maap mukanya dede beda-bedaㅠ.ㅠ)

Irene kembali menyuapi minhyun. Sedangkan seungmin mulai membereskan meja makan. Sambil mencuci piring ia curi-curi pandang pada sang bunda dan minhyun. Irene terlihat sangat bahagia bahkan kesenangan.

"Bunda, bunda udah kebelet pengen punya cucu ya?" Tanya seungmin

"Kebelet sih nggak, cuma kalo bisa dapet cepet kenapa nggak? Apalagi kaya minhyun. Lucu!" Jawab irene

"Mama papanya mana?" Tanya irene

"Cuma ada ayah nda" jawab seungmin

"Eh? Serius?"

"Iya, dia orang yang paling hebat yang pernah aku kenal setelah ayah sama bunda" jelas seungmin

"Jangan-jangan.... kamu suka ya?" Goda irene

Seungmin hanya diam. Mengulum senyum malu-malunya. Namun rona di pipi dan telinganya tak bisa membohongi siapapun yang melihat.

"Gimana ayah minhyun?" Tanya bunda

"Dia... Orang yang hebat. Terus orang yang kuat, sama orang yang bertanggung jawab" ucap seungmin

"Dia ngerawat minhyun sendiri? Tanpa mamanya minhyun?"

"Umin juga ga tau bun cerita lengkapnya. Gimana chan sama minhyun bisa tinggal bareng. Ntah minhyun beneran anak dia, atau minhyun cuma anak yang dia angkat dari panti asuhan aku ga tau. Yang aku tau, dia sayang banget sama minhyun" jelas seungmin

Irene menatap seungmin yang selsai dengan cucian piringnya. Irene menuntun seungmin untuk duduk di kursi hadapannya lalu menatapnya tulus. Tangannya ia bawa membelai rambut putranya yang sedikit berantakan.

"Ayo cerita ke bunda, gimana kamu ketemu sama ayah minhyun"

Seungmin awalnya hanya diam, sampai akhirnya tangan kecil minhyun menarik-narik bajunya.

"Papapa!"

Seungmin tertawa, lalu memangku minhyun. Dengan malu-malu ia mulai menceritakan kisah lalu.

"Namanya chan. Dia dateng ke UGD malem itu bawa minhyun yang lagi demam tinggi. Malem itu lagi hujan gede loh bun!" Terang seungmin

"Yaampun. Dia pake apa ke rumah sakit?" Tanya irene

"Kalo pake apanya umin ga tau, chan sebadan-badan basah kuyup. Sedangkan minhyun di bedong tebel sama chan. Jadinya masih kering. Abis itu umin periksa, ternyata demam tinggi"

"Bunda tau? Chan nangis keras banget di UGD pas minhyun dipasang infus. Dia ketakutan minhyun kenapa-napa. Segitu besarnya sayang chan ke minhyun" jelas seungmin

"Gitu ya, kasian banget. Terus apa lagi?"

"Ya umin obatin minhyun, cuma chan bingung bayarnya pake apa. Mungkin dia juga ga punya uang, akhirnya umin yang bayarin bun. Terus, karna kasian awalnya umin mau bawa aja mereka kerumah ini. Itung-itung ada yang jagain rumah juga"

"Terus bun, han kan punya pacar orang kepolisian. Ternyata, chan itu kerja jadi buruh pabrik. Dibayar nya ga pantes bun. Setengah dari upah buruh lain!" Ucap seungmin menggebu

"Masa sih?! Ih jahat banget yang punya pabrik! Apalagi ini juga harus ngehidupin bayi! Pengeluarannya pasti banyak" balas irene tak kalah menggebu

"Makannya bun! Aku juga ga setuju. Ternyata yang punya pabrik itu yang jadi wali normal chan" jelas seungmin

"Loh? Kok jadi wali normal?" Tanya irene bingung

"Eum... aku belum bilang ya?"

"Bilang apa?

Seungmin terdiam cukup lama, sampai akhirnya ia buka suara kembali.

"Chan sebenarnya pengidap autis" cicitnya


TBC

First And Last Flowers [Chanmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang