Takut

1.5K 372 37
                                    

Double up karna 2 minggu kemarin sibuk UAS ✌🥳











Wooyoung datang menemui seungmin dan chan dikediaman mereka. Penjelasan tentang pengadilan yang akan dihela 2 hari lagi sudah ia jabarkan. Beberapa poin penting kini tengah dipaparkan. Seungmin menatap chan yang tampak kebingungan. Terlalu banyak berkas dan juga huruf membuatnya sedikit ragu chan akan mengerti semua dalam sekejap.

"Chan?" Panggil seungmin

"I-iya dokter?" Ucap chan

"Chan ngerti kan?" Tanya seungmin

Chan sedikit terdiam setelahnya menggeleng pelan. Sebenarnya pun seungmin sedikit bingung dengan apa yang sedang wooyoung jelaskan. Namun ia berharap besar bahwa wooyoung akan membantu mereka.

"Berkas-berkas chan gimana?" Tanya seungmin

"Berkas? Oh, itu gampang" jawab wooyoung

Seungmin menatap sedikit tak percaya pada wooyoung. Biasanya pengacara akan bertanya tentang berkas bukan? Lalu mengapa wooyoung tampak santai tanpa berkas sepenting itu?

"Jangan natap gitu. Gue tau apa yang gue lakuin sekarang" ucap wooyoung

"O..key?"

"Percaya sama gue" ucap wooyoung lagi

Mungkin seungmin benar-benar harus percaya pada lelaki dihadapannya. Demi kebaikan chan, maka ia harus percaya bukan?

"Bisa ga gue minta waktu sama chan aja? Gue butuh ngasih beberapa poin penting sama dia" pinta wooyoung

"Harus berdua?" Tanya seungmin

"Iya, gue mau simulasi pertanyaan juga sama chan. Gue ga suka diganggu" jelas wooyoung

Seungmin setuju. Lalu meninggalkan mereka di ruang tamu sedangkan ia pergi kekamar menemani minhyun yang masih tertidur.

"Chan, denger gue. Apapun pertanyaan dari orang ini, lo cukup jawab singkat"

Wooyoung menampilkan foto changbin pada chan. Lelaki itu mengangguk mengerti. Wooyoung mengeluarkan berkas lain, dan langsung memberikannya pada chan.

"Hapal ini. Lo bisa baca kan?" Tanya wooyoung

"C-chan-ie ga bisa baca" ucap chan gugup

Wooyoung menghela nafas kasar. Ia merebut berkasnya kembali lalu memasukkannya kedalam tas dengan kasar.

"Ribet" ucapnya

Chan tampak sedikit ketakutan. Rasanya ia ingin berlari menuju kamar untuk menghindari wooyoung. Perasaannya terhadap wooyoung begitu aneh. Mencurigakan serta menyeramkan.

"Lo harus bisa hapalin ini gimanapun caranya. Gue bakal nanya sama lo, kalo gue kasih tanda kepalin tangan gue lo harus diem. Ga boleh jawab apapun. Kalo tangan gue lurus, lo jawab tapi singkat. Ngerti?" Tanya wooyoung

"I-iya" jawab chan

"Bagus. Kita mulai sesinya"

🙀🙀🙀🙀🙀🙀🙀🙀

Seungmin menatap chan yang begitu gigih menghapal sesuatu dikebun belakang. Tampaknya wooyoung berhasil membuat chan menghafal beberapa kalimat untuk dikatakan dipengadilan besok.

"Chan, gimana? Udah hapal?" Tanya seungmin

Chan hanya diam. Ekspresinya lesu lalu menggeleng pelan. Ia merasa kapasitas otaknya begitu buruk hanya menghapal beberapa kalimat dalam bahasa korea. Seungmin menghiburnya dengan tepukan ringan di pundaknya. Seakan memberi energi pada chan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

First And Last Flowers [Chanmin]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora