ABHIANDRA 6

47 3 0
                                    

DI KANTIN SEKOLAH

.

Bel tanda istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Aisha dan keempat temannya segera meninggalkan kelas menuju kantin sebelum tempat itu semakin penuh. Baru saja keluar kelas, Aisha sudah dikagetkan dengan kedatangan cowok yang tiba-tiba saja merangkulnya dengan akrab.

“Aish...” Cowok itu mendekap tubuh mungil Aisha dengan melingkarkan satu tangannya di leher Aisha kemudian mencium pipi gadis itu.

“Ihh... Abhi, jangan cium-cium!” Aisha mendorong tubuh Abhi, kemudian mengusap pipinya yang mendapat ciuman dari cowok itu.

Bagi sebagian perempuan, atau mungkin semua perempuan, pasti akan sangat beruntung bisa mendapatkan ciuman dari seorang Abhiandra. Padahal Aisha pun sering bermanja-manja pada Abhi, tak peduli mau itu di rumah atau di sekolah sekalipun. Namun entah kenapa ia malah menolak ketika Abhi yang menciumnya kali ini.

“Kenapa?” tanya Abhi terkekeh heran ketika Aisha menolaknya.

“Bau, bibir Abhi bau kodok!”

Abhi malah tertawa mendengar ucapan Aisha. “Emang iya?” Abhi membuang nafasnya ke wajah Beno yang ada di sampingnya, membuat cowok itu memalingkan wajahnya cepat sambil mengibaskan tangan di depan hidungnya.

“Emang iya, Ben?” tanya Abhi.

“Euh... Bau badak!”

Abhi berdecak. “Lebay lo!” Ia mengalihkan kembali tatapannya pada Aisha. “Mau ke kantin?”

“Iya.”

“Bareng, ya.”

“Abhi mau ke kantin juga?”

“Iya.”

“Ya udah. Tapi nanti jajan Aish, Abhi yang bayar, ya!” pinta gadis itu dengan wajah manisnya.

“Kan punya uang jajan sendiri dari ayah.”

“Sekali-sekali Abhi jajanin Aish! Ya ya ya...” Aisha memeluk lengan Abhi sambil menggoyang-goyangkannya manja.

Abhi memutar bola matanya. Sekali-sekali apanya? Padahal hampir setiap hari selalu Abhi yang membayar jajanan Aisha. Gadis itu selalu meninggalkan kantin setelah makan tanpa membayarnya. Ujung-ujungnya penjual di kantin selalu menagih uang makan Aisha pada Abhi. Ya, karena selain siswa-siswi dan guru-guru yang ada di sekolah, hampir semua penjaga kantin pun tahu hubungan dekat Aisha dengan Abhi.

“Ya udah, iya,” jawab Abhi pada akhirnya.

“Ya udah, yuk.” Aisha masih memeluk lengan Abhi kemudian menarik cowok itu ke kantin dikuti Rival dan Beno, serta Zahra, Alia, Meli, dan Amira yang sedari tadi bersama mereka.

Sesampainya di kantin, mereka mengambil duduk di meja kantin yang ada di tengah. Kedatangan Abhi bersama Aisha serta keenam orang lainnya sempat menjadi pusat perhatian para pengunjung kantin. Apalagi dengan Aisha yang masih menempel, memeluk lengan Abhi manja. Namun ada pula beberapa dari mereka yang terlihat cuek tak peduli.

Abhi dan Aisha duduk bersebelahan. Meli dan Amira duduk di sebelah Aisha sementara kedua temannya yang lain, Zahra dan Alia, duduk di seberang mereka, bersebelahan dengan Rival dan Beno, membuat mereka sedikit canggung duduk satu meja dengan ketiga cowok itu.

“Mau makan apa?” tanya Abhi yang langsung dibalas antusias oleh Aisha.

“Bakso.”

“Kemarin makan siang apa?” tanya Abhi. Seingatnya, kemarin Aisha makan bakso juga.

BOY OF WINTER: ABHIANDRAحيث تعيش القصص. اكتشف الآن