Chapter 32

3.9K 481 117
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Angin kencang menerpa dedaunan, kulit pucat Scorpius tampak lebih pucat karena terpaan nya. Tapi dia tak mengigil.

Musim semi akan datang dalam beberapa minggu, menuju liburan datangnya tahun ketujuh nya.

Semua orang tentu merasa senang dan bersemangat menuju masa dewasa yang sesungguhnya.

Scorpius mengelus bulu lebat milik Lilian dengan lembut, dia mungkin satu-satunya anak yang tidak menikmati euphoria musim semi dan liburan. Bukan karena dia tak menginginkan tahun ketujuh nya, dia jelas sangat menantikan itu. Hanya saja, Scorpius membenci saat dia harus pulang ke rumah dan bertemu dengan para parasit gila dalam keluarga nya.

Dia telah memikirkan ini setelah beberapa minggu berlalu. Bagaimana rencana yang akan dia lakukan untuk membalas dendam pada kedua orang gila itu.

Scorpius memiliki beberapa opsi. Tapi itu tentu memiliki dampak dan resiko tersendiri.

Walau ada satu kendala yang sejak beberapa saat lalu dipikirkan nya. Pertempuran antara perasaan dan pikiran terus terjadi.

Dia ingin membunuh kakek dan ibu nya, tapi apakah itu benar? apakah tindakan itu tepat?

Scorpius terus memikirkan itu.

Tapi beberapa saat setelah itu dia menjadi marah karena mengingat kenapa dia berkeinginan untuk berbaik hati pada orang yang membuat ibu kandung nya sengsara.

Scorpius memukul kepala nya sendiri.

Suara Lilian menginterupsi nya, Scorpius menunduk dan terkekeh.

"Aku baik-baik saja. Hanya terlalu banyak pikiran sehingga memukul kepala akan menjadi opsi terbaik untuk sadar diri."

Lilian mengeong lagi, mengendus perut Scorpius seakan memeluk nya.

"Ah, aku merindukan mommy. Kira-kira apa yang dilakukan nya sekarang? apa dia memasak? atau bermain dengan bunga-bunga nya?—" Scorpius menatap hamparan rumput liar.

"—aku ingin bertemu dengan nya. Aku sangat ingin merasakan masakan nya. Papa mengatakan bahwa masakan mommy adalah yang terbaik, tapi kakinya sakit sekarang. Dia tak bisa memasak lagi, itu akan menyulitkan nya."

Scorpius menggeram mengingat itu. Dia meringis setiap mengingat ibunya tak dapat berjalan dengan kedua kakinya yang normal.

Scorpius sangat marah. Dia benar-benar merasa kecewa dan emosi lainnya bercampur menjadi satu.

"Astoria sialan." umpat nya.

Katakan bahwa Scorpius jahat atau tak memiliki rasa terimakasih pada seseorang yang merawatnya selama ini. Tapi sialan, Astoria tak melakukan banyak pada kehidupan nya.

Astoria hanya menjadi sosok ibu yang semua orang klaim dan ketahui. Bukan sosok ibu yang sesungguhnya, yang selama ini dia cari.

Selama ini yang sangat menyayangi nya hanyalah ayahnya dan neneknya, juga keluarga Ivander.

MOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang