Chapter 25

4.6K 605 254
                                    

maaf jika terdapat banyak typo atau kekurangan dalam bentuk apapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

maaf jika terdapat banyak typo atau kekurangan dalam bentuk apapun.

.

"Apa?".

Scorpius mendongkak, menatap ayahnya dengan penuh keterkejutan.

Tatapan manik abu-abu gelapnya terpancar penuh selidik dan kilauan. Seakan dia mencerna kembali apa yang dia dengar walau hatinya kini bertalu begitu cepat bagai dentuman.

Kenapa tiba-tiba ayahnya mengatakan tentang Hermione?

Scorpius sedikit mencurigai bahwa ayahnya sedang bercanda.

Melihat ekspresi anaknya itu, Draco menghela nafasnya dan berujar, "Papa tau kau sudah mengetahui ini, Scorpius".

"Hermione? haha, lelucon yang sangat lucu bahwa aku baru mengetahui kebenaran seperti ini dalam enam belas tahun hidupku. Dan sekarang kau mengatakan padaku untuk bertemu dengannya disaat kabar kematian nya bahkan sudah menyebar bertahun-tahun lamanya?", dia berkata dengan marah dan sinis. Menatap manik ayahnya dengan penuh perasaan yang tegang bahwa dia begitu emosi untuk memikirkan beberapa hal tak masuk akal.

Draco menipiskan bibirnya dan terdiam. Menatap sekeliling nya merasa terjaga jika ada seseorang yang mendengarkan pembicaraan mereka.

"Dengar. Ini memang sangat panjang untuk kita bicarakan disini. Tapi aku yakin kau tak akan menyesalinya jika ikut dengan ku".

Scorpius menatap nya hanya beberapa saat, sebelum mengalihkan pandangan dan dia terdiam. Mencerna semua perkataan ayahnya.

Masih berpikir kenapa baru sekarang ayahnya mengatakan tentang ini semua?

"Ayo kita pergi sekarang, atau kau memang tak mau bertemu ibumu?".

Mendengar itu tentu membuat Scorpius menggeleng keras dan kini dia berdiri dari duduknya dengan cepat, lebih semangat sehingga kursi yang dia singgahi terjatuh kebelakang.

"Tentu saja aku mau. Ayo kita berangkat", ujar Scorpius semangat saat itu juga. Tak mau menyia-nyiakan hal seperti ini walau hati kecilnya mengatakan bahwa ini semua hanyalah tipuan.

Senyuman lebar terpantri indah diwajahnya yang sangar dan itu mampu membuat siapa saja yang melihatnya juga ikut tersenyum walau tak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Draco menipiskan bibirnya, berjalan mengikuti anaknya itu.

Tentu setelah meminta ijin pada Minerva dengan alibi untuk urusan keluarga, dia pun akhirnya bisa membawa Scorpius bersamanya.

Toh, yang mereka lakukan memang adalah urusan keluarga. Walau tidak yang sebenarnya.

Beruntung juga hari ini adalah akhir pekan, jadi mendapatkan ijin Minerva tak serumit hari biasanya.

MOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang