3.DIBELA

13 4 0
                                    

Bagian 3.dibela

Keesokan hari nya.

Vivi dan rombongan jeslin berpapasan di koridor sekolah.

"eh vivi, gi mana kemarin? Berobat ke papa gue" degan tiba tiba jeslin menanyakan pertanyaan yang sensitive ke vivi. Yang di mana teman teman sekolah nya belum mengetahui kalau vivi itu sakit.

"ha emang vivi sakit apa?" tanya vika yang sok polos, padahal dia telah mengetahuinya dari jeslin.

"itu vik...masa lo gak tau kalau vivi ini kan terkena penyakit yang gak ada obat nya kanker otak lo" jeslin berbicara dengan nada yang keras dan di sengaja. Seakan langsung semua orang yang di koridor langsung menoleh ke arah vivi dan rombongan jeslin.

Vivi pun sontak terkejut dengan perkataan jeslin dan di situ jeslin langsung berkata "vi rambut lo bakal rontok ya,,, yampun ya kali cewek gak ada rambut kan bagi perempuan rambut itu mahkotanya". Jeslin memgatakan perkataan itu sambil mengusap rambut vivi.

Vivi saat ini sudah tidak tahan dan ingin kabur dari tempat itu ia berusaha menyeka air mata yang akan tumpah ke pipi nya.

Dan semakin banyak orang yang memperhatikan vivi sekarang. Dari kejauhan velo melihat ada ke ramaian dan mendengar perkataan adek nya itu yang membuat hati orang lain sakit. Velo pun langsung menghampiri kerumunan itu.

"lu buat ulah apa lagi si jes? Capek tau ngeliat tingkah lu tu" kata velo kepada adek nya.

"lu jangan sembarang ngatain orang dong, cuba kalo lo di posisi dia sekarang gimana perasaan lo" teriak velo dengan lantang sambil menujuk vivi.

Velo pun langsung menarik tangan vivi untuk keluar dati grombolan orang itu dan membawa vivi agak jauh.

"lo gak papa kan?" tanya velo dengan khawatir.

"gak papa kok aku kak" jawab vivi.
Vivi pun hendak pergi namun tangan nya di tahan oleh velo.

"gue khawatir nantik lo tambah di bully sama adek gue boleh mintak no hp lo gak buat jaga jaga?" tanya velo.

"boleh kok kak" vivi sambil memberikan no hp nya.

"btw maafin si jeslin ya dia emang anak nya manja".

"iya kak gak papa kok" jawab vivi.

Sesampain nya vivi di kelas.

"eh vi lu lama nyampe ke kelas" tanya orlin dengan penasaran.

"iya tadi gue telat " jawab vivi dengan bohong dan senyum palsunya.

Semantara di kelas velo.

"eh tadi ada adek kelas njir di bully sama adek nya velo" kata kiki kepada viras, deon, dan velo.

Velo langsung memotong pembicaraan " iya njir si jeslin gak bisa di bilangin jadi cewek lasak banget gak bisa di bilangin".

"hahaha centil sih keliatan si jeslin" kata si deon.

"eh tadi gue dapat no yang di bully si jeslin, kasian sih dia lagi sakit juga, tapi cantik weh" kata velo memberi tahu teman teman nya.

"ha demi cantik ve, mau lo gebet gitu?" tanya viras.

"kagak tau lah" velo menjawab dengan malas.

"eh nantik malam kita ngumpul di markas fox " ucap velo.

"siap boss" jawab deon.

Sesampai nya vivi di rumah dan di kamar tercinta nya. Dia menginat perkataan jeslin wanita itu mahkota nya adalah rambut, sedangkan gue kalo sudah mulai kemo efek nya bakal rontok rambut gue berarti mahkota gue hilang dong vivi pun kembali murung.

Setalah dia beres beres dan ganti baju ia turun menhampiri mama nya.

"vi besok kita pergi ke rumah sakit ya sayang besok kemo terapi pertama kamu sayang, sebulan sekali kita kemo nya ya sayang" ucap mama vivi untuk memngingat kan vivi kembali.

"okh mah" jwab vivi.

Vivi kembali bertanya ke pada mama nya "ma kalo kemo rambut nya bakal rontok ya ma? Rambut vivi bisa tumbuh lagi gak ma? ".

Mama vivi menyeka air mata nya biar tidak netes "bisa kok sayang tenang aja kok sayang" mama vivi dengan suara serak.

"yaudah kamu istirahat gi vi besok kan kamu gak sekolah besok hari sabtu kamu kuatin tubuh kamu kan besok kemo" usul mama.

"okh mama" jawab vivi dengan semangat.

Vivi pun sekarang telah berbaring di kasur nya dan ia pun mulai terlelap.

.
.
.
.
Hay semuanya makasih ya yang udah baca, jangan lupa dong tekan bintang nya, maaf apa bila ada kata atau kalimat yang typo, dukung aku terus ya terimaksih 💜💜

vivel [end]Where stories live. Discover now