2.KECEWA

20 5 1
                                    

Bagian 2.KECEWA

kring..... Kring... Jam menunjukan jam 2:30 dan vivi belum makan sejak tadi ia pulang sekolah.

"ma, masak apa ma?" tanya vivi.

"itu ayam goreng sayang".

Vivi pun menyantap makanan nya dengan lahapa dan ia baru meneguk air mama nya berkata.

"vi, mama sama papa udh pisah sayang" ucap mama vivi.

Vivi pun keselek dan terkejut.
"apa ma, mama sama papa cerai,ma ngertiin lah ma gimana posisi vivi sekarang, vivi lagi sakit ma,yang seharusnya vivi butuh dukungan dari orang tua tapi kalian malah gini, vivi kecewa sama kalian". Vivi pun buru buru langsung beranjak ke kamar di karenakan ia tak tertahankan oleh air matanya.

Sesampainya di kamar.

Hiks... Hiks.. " ya allah,kenapa sih banyak banget cobaan di hidup ku, aku capek sama semua ini,kalo hidup ku pahit seperti ini mendingan aku tidak di lahirkan ". Hiks hiks

1 hari kemudian saat di sekolah.

Vivi telah lama di sudut ruangan tersebut, vivi di situ sedang melamunkan diri sambil merantapi nasib nya. Vivi gak nyangka di saat saat pahit nya hidup dia tidak ada yg menyemangati dirinya.

"eh itu vivi kan? Ngapain dia di situ".tanya oerlin

"iya itu vivi" jawab ellen.

"vi... Vi... Lo ngapai. Sendirian di sini vi? " tanya orlin dan ellen dengan penasaran.

Vivi pun sontak langsung menghapus air mata yang ada di pipinya itu.

"enggak ada apa apa kok" jawab vivi dengan senyum palsunya.

Orlin pun melihat kebohongan di wajah vivi. " serius vi? " tanya orlin.

Ellen pun langsung memotong pembicaraan "vi jangan bohong lah vi, lu gak kenapa Napa gue tau lu, lu lagi ada masalah kan? Cerita aja kali kita sahabat lu juga kali vi" ellen pun meyakinkan vivi.

"gue belum siap untuk byeritaiin ini semua" .

"ya udah deh vi, nantik lu cerita tunggu lu udah siap aja ya, gue siap kok dengerin cerita lu" ellen meyakinkan vivi kembali.

Saat jam pulang sekolah tiba vivi telah di jemput sama mama nya untuk konsul ke dokter tapi tidak di rumah sakit itu tetapi di rumah kelinik dokter itu.

Setelah selesai konsultasi dan berbincang bincang dengan dokter tersebut ada seseorang yang memanggil vivi.

"vi, lu di sini ngapain? " tanya orang tersebut yang ternyata jeslin.

"iya gue lagi sakit jes, lu sendiri ngapain ke sini? " tanya vivi kepada jeslin.

"lah ini kan rumah gue vi, lu berobat sama papa gue? ".

"iya" jawab vivi dengan santay.

Sementara itu vivi sudah balik, dan jeslin masih penasaran vivi itu tadi sakit apa, jeslin pun langsung menanyakan vivi itu barusan sakit apa.

"pa, yang tadi itu temenya dedek tau pa, dia ngapain sih pa ke sini? Di asakit apa? " tanya jeslin kepada papa nya.

"itu dek dia sakit kanker otak dek".

"ha, serius pa yaa ampun". Di dalam hati jeslin kasihan nasib vivi tapi mungkin emang udah takdir anak songong itu.

Sesampai nya di rumah vivi pun menatap ke luar jendela sambil berkata.

"apa mungkin bsk aku masih bisa menatap semua ini? "

Lalu vivi berbalik ke arah cermin dan berkata "semangat vi lu pasti bisa sembuh kok ,di dunian ini gak ada yang gak mungkin kok".

Malam pun tiba, papa vivi tiba tiba mengirimin pesan ke vivi.

Papa:
Vi, gimana hari ini ,udah makan malam belum jangan lupa makan malam ya sayang 💜

Vivi:
Apaan si pa gak usah chat vivi lagi deh pa di saat vivi lagi susah sama kehidupan vivi, papa malah pergi dari hidup vivi, vivi gak ada mood mau ngomong sama papa sekarang, bsk aja deh.

Papa:
Okh deh sayang.

Chat pun ber akhir.sekarang vivi lagi ngerjain tugas untuk mapel berikutnya besok,vivi merasa akhir akhir ini waktunya terasa berat.

Vivi pun dalam keadaan ini sebetulnya membutuhkan seseorang yang bisa merubah hidup nya menjadi terang kembali.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
hay semuanya terimakasih ya yang sudah baca cerita ini ,jangan lupa ya teken bintang nya, maaf ya kalo masih ad kata atau kalimat yang salah soalnya ini cerita pertama aku hehehehhe dukung aku terus ya makasih 💜💜💜

vivel [end]Where stories live. Discover now