2. Kantin International High

327 44 173
                                    

HALO SEMUANYAA aku up cerita ini lagi nihh? Ada yang nungguin cerita ini up gaakk?

Minta spam comment kalian dulu dongg sebelum mulai baca ceritanyaa!

Terimakasih atas antusiasme dari kaliaan!! selamat membaca, virtual hug buat semuanyaa!!❤️

–––

"Kantin sekolah, salah satu tempat yang menjadi saksi mata atas kisah kita di masa putih abu-abu."

–––

Pelajaran kedua ini cukup pembosankan bagi Putri. Selain karena Putri tidak begitu antusias pada pelajaran sejarah wajib, guru yang saat ini ada dihadapannya tampak tak bersemangat untuk mengajarinya. Hal itu membuat Putri semakin lesu menjalani kelas keduanya. Dia juga berkali-kali mengucek-ngucek kedua matanya, malam ini dia tidur sangat cukup tetapi entah kenapa matanya terasa sangat berat saat ini.

Pada akhirnya, Putri nekat membuka ponselnya agar tidak ketiduran di kelas. Hanya ponselnya lah yang mampu membuatnya tetap segar. Dengan kelincahan jarinya, Putri langsung membuka aplikasi Line, dia berharap ada pesan yang masuk pada ponselnya.

Sayangnya kenyatanya tak seperti itu, tak ada pesan dari siapapun yang masuk ke ponselnya. Putri menatap profil seseorang yang ada di paling atas, siapa lagi kalau bukan Reynold. Putri memang sengaja menyematkan atau pin chattingan bersama kekasihnya itu.

"Kalo keciduk gue gak ikutan yah," Cia memberi peringatan kepada Putri.

Putri langsung mengalihkan pandangannya dari layar ponsel, "Iya tenang aja masalah ginian gue udah jago."

Di sekolah lamanya Putri tidak diperbolehkan sama sekali untuk membawa ponselnya ke sekolah. Namun Putri tetap membawanya agar tetap bisa berkomunikasi dengan Reynold. Selama satu tahun melakukan pelanggaran itu, Putri tidak pernah tertangkap meskipun razia ponsel dilakukan berkali-kali. Putri selalu punya trik tersendiri untuk lolos dari pemeriksaan yang diadakan oleh sekolah.

Putri : Rey

Putri mengirim pesan singkat tersebut kepada Reynold. Selang beberapa menit, sebuah notifikasi muncul di layar ponselnya, ternyata Reynold langsung membalasnya. Dia tidak menduga bahwa Reynold akan menjawab pesannya saat itu juga padahal Putri tahu bahwa dia sedang ada kelas.

Reynold : Ada apa put?

Tanpa berlama-lama, Putri langsung membalas pesan itu. Tak ada sepuluh detik Reynold menunggu, Putri langsung mengirimkan pesan untuk menjawab pertanyaan Reynold.

Putri : Nanti istirahat bareng yuk

Putri : Ada yang mau aku ceritain

Reynold : Okayy

Putri berencana untuk menceritakan apa yang dia alami tadi pagi. Putri memang tampak sangat berani di mata kakak kelasnya, namun pada kenyataannya lututnya barusan terasa sangat lemas. Jantungnya berdegup cepat. Ketakutan menyelimuti dirinya padahal mereka hanya beradu gombal di hadapannya.

Putri memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku yang terdapat di roknya. Dari penjelasan dan gestur tubuh pak Indra, seorang guru sejarah wajib sepertinya kelas ini akan berakhir sebentar lagi. Pak Indra terlihat terburu-buru pada saat menerangkan peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum hari kemerdekaan.

"Sttt Cia," Panggil Putri dengan suaranya yang nyaris tak terdengar.

"Apa?" Cia langsung melirik Putri yang duduk tepat di sebelahnya.

"Ini sampai jam berapa?" Tanya Putri untuk memastikan dugaannya.

"Lima belas menitan lagi kayaknya," jawab Cia ragu-ragu.

Putra, Putri & PertemananWhere stories live. Discover now