•39•

11 1 0
                                    

Saat hendak masuk ke rumah, Alfin sudah berdiri tegak mematung dibelakang pintu. Membuat Syahna sedikit terkejut.

"Besok masih dianter Rezka?" tanya Alfin

Sontak saja Syahna bingung dan canggung berdiri berhadapan dengan Alfin seperti ini.

"Nggak tau" jawab Syahna ketus

Saat Syahna ingin pergi dari hadapan Alfin, langsung Alfin mencegat Syahna dengan menarik tangannya.

"Tunggu!" katanya

"Kenapa sih?" tanya Syahna bingung

"Nanti malam di taman, gue mau ngomong sama lo" ucap Alfin dan langsung pergi meninggalkan Syahna

"Hah? Maksud dia apa?" tanya Syahna dalam hati.

Saat makan malam, Syahna merasa canggung makan disana.

"Oh ya, Fin. Besok kan udah hari Sabtu. Hari Minggu kita ke rumah kakek kamu ya. Yang di Bandung" ucap pak Darma membuka percakapan

"Sekalian kita kenalin Pamela ke kakek dan nenek kamu" ucap pak Darma lagi

Dan itu membuat Syahna terkejut hingga keselek makanannya

"Uhu! Uhu!" batuk Syahna dan dengan sigap ia minum

"Syahna.... Hati-hati dong" ucap mama Eva

"Iya tante" jawab Syahna seraya tersenyum tipis

Pak Darma kembali berbicara dengan topik yang tadi.

"Jadi gimana Fin? Kamu mau?" tanya pak Darma

"Eumm, Alfin liat jadwal dulu ya pa. Mana tau ada rapat. Kalau hari Minggu Alfin kosong, kita pergi" jawab Alfin

Pak Darma hanya merespon Alfin dengan mengangguk-angguk saja.

Saat ini Syahna sedang berada di taman bersama dengan Alfin. Ya, Syahna menerima ajakan Alfin tadi.

"Kenapa sifat lo akhir-akhir ini kayak menjauh dari gue?" tanya Alfin membuka percakapan

"Nggak kok, ga menjauh" jawab Syahna berbohong

"Gue tau lo boong" ucap Alfin membuat Syahna terkejut

"Gue jujur kali. Lagipula lo tau darimana kalo gue boong" ucap Syahna membela diri

"Dari raut muka lo" jawab Alfin singkat

Langsung Syahna terdiam sejenak.

"Gue tanya sekali lagi. Kenapa lo ngejauhin diri dari gue? Apa gue ada salah sama lo?" tegas Alfin

Seraya mengembuskan nafasnya kasar, Syahna menjawab pertanyaan Alfin tersebut.

"Lo ga ada salah apapun sama gue. Gue cuma mau jauhin diri dari lo. Gue ga mau nantinya Pamela liat lo sama gue deketan terus nanti dia cemburu lagi. Terus marah-marah sama gue. Sambil bilang lo ngapain dekat-dekat sama calon suami gue?" ujar Syahna

"Dan juga, gue ga mau jatuh lebih dalam lagi" ucap Syahna dengan nada yang rendah

Alfin tertegun, kenapa bisa Syahna berpikir seperti itu.

"Jangan pernah berpikir seperti itu" ucap Alfin

"Dia baru calon. Bukan istri sah gue. Ntah jadi atau nggak dia jadi istri gue" ucap Alfin dan langsung pergi meninggalkan Syahna sendirian.

Alfin ingin mengutarakan isi hatinya kepada Syahna, tapi dia rasa kali ini bukan saat yang tepat.

Saat di kamarnya, Syahna melihat-lihat kenangannya dengan papanya dulu. Banyak foto ia dengan papanya yang dibawa ke rumah Alfin. Foto-foto itu sebagai hiasan kamarnya. Jika sewaktu-waktu ia sedih, ia tinggal melihat foto-foto itu.

Dan yaa, sekarang ia sedang sedih. Hatinya terombang-ambing. Ia sedih kenapa semua ini terjadi padanya.

"Pa... Syahna ga kuat paa.. Syahna ga kuat ngejalanin ini semuaaa"

"Coba papa ada disini, ada disamping Syahna. Pasti Syahna ga kek begini pa"

"Syahna sudah ngerepotin banyak orang. Syahna butuh papa"

"Syahna pengen cerita-cerita tentang hari-hari Syahna ke papa. Tapi apa daya, papa udah tenang disana, di surga"

"Syahna rindu papa, doakan Syahna disini agar Syahna bisa menjalani hari-hari Syahna tanpa terus menerus mengingatmu pa. Dan juga doakan Syahna agar Syahna sukses dan bisa membahagiakan papa walaupun kita berbeda alam" tangis Syahna

"I love you and i miss you" ucap Syahna seraya mencium foto papanya

Ntahlah, saat ini ia hanya membutuhkan papanya.

Tiba-tiba saja Syahna teringat dengan perkataan Alfin tadi, "Ntah jadi atau nggak dia jadi istri gue"

"Maksud Alfin itu apa ya?" tanya Syahna kepada dirinya sendiri

"Apa....dia ga mau sama Pamela?" ucapnya menduga-duga

"Ahhh udahlah, ga penting juga gue mikirin dia" ucapnya lagi

Setelah itu, Syahna pergi tidur.

Pagi harinya, Syahna masih memikirkan mau pergi sekolah dengan siapa. Apa dengan Rezka atau dengan ojol.

"Duh gue pergi sama siapa? Rezka, Rezka udah siap ga sih" ucapnya bingung

"Yaudah deh gue telpon aja" ucap Syahna lagi

Saat hendak menelpon Rezka, ada seseorang mengetuk pintu kamarnya. Jadi, Syahna menunda pekerjaannya dulu.

Syahna kaget, karna orang yang sedari tadi mengetuk adalah mama Eva.

"Eh tante. Kenapa tan?" tanya Syahna

"Kamu udah siap? Daritadi tante tunggu ga turun-turun" jawab mama Eva

"Oh ya. Ya Syahna udah siap kok tan" balas Syahna

"Nah udah yuk, kita ke bawah" ajak mama Eva

Akhirnya, Syahna mengindahkan ajakan mama Eva dan mengurungkan niatnya untuk menelpon Rezka.

Setelah selesai memakai sepatunya, Rezka bingung kenapa Syahna tidak mengabarinya.

"Ul, Syahna kok ga ngabarin gue ya? Dia pergi sekolah sama siapa" ucap Rezka kepada Maul yang saat ini sedang memanaskan motornya

"Tunggu aja dulu Rez. Kalo sampe jam 07.15 dia ga ngabarin lo, berarti dia pergi sama orang lain" jawab Maul

"Hemmm, lo pas pagi-pagi aja otak lo jalan, coba agak siangan dikit, pasti udah membledos HAHAHAHA" kata Rezka seraya tertawa

"Yeee lo tuh ya" balas Maul dengan menoyor kepalanya Rezka

"Eh ul. Apa gue telpon Syahna aja kali ya? atau chat dia?" tanya Rezka

"Serah lo Rez serah" jawab Maul bingung mau jawab apa

Rezka pun akhirnya menge-chat Syahna dulu. Setelah menge-chat Syahna, ia menelponnya.

Saat lagi sarapan, Syahna merasa handphonenya berbunyi. Langsung dengan cepat ia mengambil handphone dari sakunya.

Saat handphonenya sudah ditangannya, Syahna melihat chat dari Rezka. Dengan cepat ia balas. Setelah itu, Syahna memasukkan kembali handphonenya ke sakunya.

Selang beberapa menit, Rezka kembali menelponnya. Dan itu membuat Alfin terganggu.

"Maaf, tante, om, kak Shalvit, Alfin. Syahna angkat telpon dulu" ucap Syahna dan pergi mengangkat telponnya

Tak lama Syahna pergi, Alfin menyusulnya.

"Halo? Gue Alfin, Syahna pergi dan pulang sekolah sama gue. Jadi lo ga perlu antar jemput dia lagi kayak kemarin" ucap Alfin

Alfin memang sengaja merebut handphone Syahna.

"Eh apaan sih, gue tuh ga mau-" ucap Syahna terpotong

"Diem" sambung Alfin dan langsung pergi melanjutkan sarapannya.

-BERSAMBUNG-

Selamanya Cinta (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang