•32•

6 1 0
                                    

Malam harinya, pak Darma merasa jika Alfin terbawa pengaruh buruk Syahna. Pak Darma mulai takut Alfin akan melakukan hal-hal negatif lainnya.

"Mah, papa takut deh" ucap pak Darma kepada mama Eva

"Loh takut kenapa pa?" jawab mama Eva

"Takut Alfin kebawa sifat Syahna dulu ma. Syahna kan dulu orangnya perokok, pemabuk, terus sering ikut berantem-berantem gitu kan. Papa takut kalo Alfin itu nanti lama kelamaan berteman dengan Syahna dia bakal ikutan ma" ujar pak Darma

"Mungkin aja dulu Syahna preman Sekolah kan ma" ucap pak Darma lagi

"Papa.. Jangan sembarang menilai orang dong. Ya mungkin Syahna dulu preman Sekolah. Tapi sekarang? Liat, bajunya, tingkah lakunya semua berubah. Syahna udah ga ngerokok lagi udah ga minum terus kemarin mama liat kalo Syahna itu belajar terus tiap malam" ujar mama Eva

"Dan menurut mama, Alfin itu ga terbawa pengaruh buruknya Syahna pa. Mungkin Alfin berkelahi itu karna mau nolong Syahna, Syahna kan cewek, mana bisa dia berkelahi" ucap mama Eva

"Udahlah pa... Jangan terlalu takut sama anaknya. Alfin udah gede, udah mau naik kelas 12 loh. Udah mengerti yang mana yang baik dan yang mana yang buruk" ucap mama Eva lagi

Pak Darma pun mendengarkan omongan istrinya itu.

Hari berganti lagi. Saat di SMA Adiwangsa sedang ramai siswa-siswi membicarakan Alfin dan Syahna. Syahna pun bingung. Apa yang terjadi padanya, hingga semua orang membicarakannya. Apakah mereka tau tentang perkelahian Alfin dan Austin kemarin?

"Bener-bener ga nyangka gue"

"Si Alfinnya juga mau lagi"

"Alfin udah dibodohi oleh Syahna"

"Syahna bawa pengaruh buruk ke Alfin. Alfin dulu ga ada tuh kelahi-kelahi kek gitu"

Kira-kira begitu ucapan semua murid yang membicarakan mereka.

Akhirnya Syahna menanyakan hal yang sedang terjadi ini kepada Alfin.

"Fin, kenapa sih? Orang-orang ngomongin kita loh" ucap Syahna

"Gatau" jawab Alfin singkat

Tiba-tiba saja, Alfin dipanggil salah satu murid laki-laki.

"Alfin, kamu dipanggil sama guru BP"

"Ditunggu di ruang BP sekarang"

"Bersama Syahna juga" ucap siswa tersebut

Sontak Syahna kaget, karena dia juga ikut masuk BP.

"Apa tentang perkelahian sama Austin kemarin ya?" tanya Syahna dalam hati

"Ya Allah ampunilah hamba" ucap Syahna lagi

Semua murid SMA Adiwangsa baik kelas X, XI maupun XII banyak berkerumun di depan ruang BP. Menantikan Alfin dan Syahna datang. Melihat banyak sekali orang yang berdiri di depan ruang BP membuat Syahna malu. Rasanya tidak sama seperti dia masuk BP waktu di Dinamika Jakarta.

Saat berjalan melewati orang yang berdiri sepanjang jalan menuju pintu ruang BP membuat Alfin dan Syahna bak seperti orang yang sedang berjalan di karpet merah.

Saat memasuki ruang BP itu, sudah terduduk seorang bu Marni tantenya Alfin. Bu Marni sangat terkejut Alfin tersangkut kasus seperti ini.

"Alfin, Syahna silahkan duduk" ucap bu Marni

"Don't judge book by it's cover. Seorang Alfin Fahrian, ketua OSIS SMA Adiwangsa melakukan perkelahian dengan salah satu geng di SMA Dinamika Jakarta" ujar bu Marni

Alfin hanya terduduk diam malu dengan ucapan bu Marni. Bagaimanapun juga ini adalah kali pertama Alfin masuk ruang BP.

"Bisa diceritain bagaimana kronologi kejadian perkelahian itu, Alfin Syahna" ucap bu Marni lagi

"Biar saya yang jelaskan bu" jawab Syahna

"Kemarin, sewaktu saya masih bersekolah di SMA Dinamika Jakarta ada salah satu geng yang membenci saya. Satu geng ini beranggotakan 3 orang bu. Saat saya masih bersekolah di Dinamika, satu geng ini cari masalah terus sama saya, terutama ketua gengnya bu" jelas Syahna

"Sebelumnya saya juga sudah berkelahi sama dia, tapi kemarin dia bilang kalo urusan dia sama saya belum selesai. Terus Alfin bilang kalo biar dia saja yang melawan geng itu bu, saya ga usah" ujar Syahna

Tak hanya Syahna yang menjelaskan tentang perkelahian kemarin tetapi Alfin juga. Alfin dan Syahna berkata jujur tentang peristiwa yang terjadi kemarin.

Saat semua penjelasan dan kronologi diceritakan, Alfin dan Syahna diperbolehkan keluar ruang BP kepada bu Marni.

"Yasudah, jika kalian terpanggil dua kali lagi siap-siap untuk diskors" ucap bu Marni

"Baik bu, Terimakasih" ucap Syahna

"Makasih bu" ucap Alfin juga.

Alfin dan Syahna pergi keluar ruangan BP dan diluar banyak siswa-siswi yang menguping pembicaraan mereka di ruang BP tersebut. Semua mata tertuju kepada mereka berdua.

-BERSAMBUNG-

Selamanya Cinta (SELESAI)Where stories live. Discover now