Tiga Belas : Hujan

Start from the beginning
                                    

"Ihhhh Keylaaa!! Dia tuh main game terus! mana mungkin! gue? gue ngabisin waktu buat belajar. sampe sampe gue gak nonton serial drama yang gue sukain!" Anggi tetap saja mengomel

"Trus gue harus apa sampe lo berhenti ngomel?" Kini tatapan Keyla berubah serasa orang yang terganggu

"Lo harus bikin ulangan gue jadi lebih gede dari Angga" Kini mulut Anggi cemberut.

"Yaa lo harus belajar lagi. dan jangan menjadikan beban.

Btw,"

"Apaan Key?"

"Gak, gak jadi gapapa"  Keyla menghela napas panjang.

"Boong lu" Faras tiba tiba nyelonong masuk ke dalam pembicaraan(?)

"Apaan sih lu, ah " Ucap Keyla

"Keyla sayang, dibalik 'gapapa' tuh biasanya ada yang 'disembunyikan'. Jadi.. lo ngerti kan?" Faras berkata sambil melipatkan kedua tangannya di dada.

"Tapi ini suer. Gapapa gue emang gapapa." Keyla menatap Faras dengan wajah serius.

"Oh yasud" Faras melangkah pergi ke luar kelas. mungkin ia ke wc.

.

Bel pulang berbunyi.

Hujan. Yaah hujan.

Hujan, kau ingatkan aku.. tentang..

S.e.g.a.l.a.n.y.a.

Mungkin seperti Faras, Jutin, dan anak lain sudah pulang, karna biasanya jika hujan mereka di jemput orang tuanya.

Angga, Anggi kemana ya? kok dari tadi bel pulang, aku gak nemuin dia.

Fikri juga..

Ah ngapain aku inget dia.

Akhirnya, karna Keyla ingin cepat cepat sampai ke rumah. Ia terpaksa hujan hujanan.

"Duh, kenapa gue gak bawa payung sih!" Keyla berlari menyusuri jalanan

"Keyla!"

Seseorang memanggilku.

Aku menghiraukan suara itu. Karna aku sedang berlari dan aku fokus pada tujuan ku 'sampai ke rumah'.

Lalu suara yang memanggil nama Keyla menghilang.

"Keyla!" suara itu kembali muncul lagi namun sedikit berbeda.

Dan aku menyadari bahwa ia telah ada di sampingku.

Sambil membawa payung?

"Udah ayok sini kita pakek payung sama sama. Gue anter lo pulang" Ia menarikku untuk memakai payung

Suara itu.

Angga?

Aku melirik ke wajahnya.

Dia. Justin?

"Jus, lo bukannya udah pulang?" Gue manatapnya bingung, yang di tatap malah senyum gak jelas.

"Hufft, gue tadi naik mobil di jemput mama. ga sengaja liat lo trus gue liat lo ga pakek payung. yaudah gue turun dan.. inilah hasilnya"

"Ohh gitu ya. Kalo Faras liat gimana? aku takut dia salah paham"

"Dia ngerti kok. Pasti sangat ngerti."

"Dia kan cemburuan?"

"Iyaa sih, wkwk"

Kami berbincang bincang. Tertawa di sepanjang jalan. Sampai aku lupa sifat Justin yang menyebalkan nan jail itu.

Ternyata dia asik.

"Trus ya asal lo tau aja. Mantan gue gak betah sama gue gara gara gue katanya terlalu tampan. Trus dia mutusin guaa, konyol ga sih"

"wkwkwkwk kok ngakak yaa Jus. Iya da yaa yang di sukain banyak orang mah biasanya mantan-mantannya yang berkelas/?"

"Justin gitu, eh tapi capek loh disukain banyak orang. Jujur, gua lelah. Apaaayaaa berkelas? engga kok biasa biasa aja. " Kini Justin seolah olah merasa ia lelah. dan perkataan lelahnya seperti yang di tekan.

"Lelah ngadepin Farasnya kan maksud lo?"

"Ish dari mana lo tau? lo bisa baca pikiran orang yaa?"

"Ekspresi wajah lo juga udah keliatan kali Jus," Keyla berkata dalam hati.

"wkwkwk engga, tebakan guenya aja yang lagi hoki"

"Ih keren dong! dari tadi tebakan lo bener terus, makanya gue nanya lo bisa baca pikiran orang kagak"

"Temen temen lama gue juga dulu bilang gitu. Termasuk Fik—–, Fika temen gue, hehe"

Sejujurnya tadi gue mau bilang Fikri.

-----
"Lu tau dari mana gua lagi sedih? muka gue kan always datar."

"Yaampun Fikrii Lazuardi. Meski wajah lo selalu datar ( tanpa ekspresi ) tapi kali ini gue tau lo lagi sedih."

"Ih lu bisa baca pikiran orang ya?"

"Engga Fik, gue gak bisa baca pikiran orang, ngawur aja lo, Haha"

Yang di atas barusan percakapan aku sama Fikri waktu 'dulu', beberapa hari setelah kita mulai akrab.

-----

"Ohh Fika yaa.." Justin segera mengiyakannya seolah olah ia mengenal Fika.

Sampailah di depan rumah Keyla Quentya Howlis.

"Sampe deh Key, gue balik yaa" Justin segera melangkah pergi.

Tapi tanganku mencegahnya.

"Lo ga bakal masuk dulu?"

"Engga, makasih Key"

"Eh iya, waktu tadi lo manggil nama gue dua kali kan ya?" Tanya Keyla pada Justin

"Waktu.. kapan ya?"

"Itu barusan, pas lo mayungin gue. kan lo manggil gue tuh, nah lo manggil guenya dua kali ya? Maaf yaa panggilan lo yang pertama ga gue jawab. Soalnya aku buru buru"  Keyla berbicara sambil tertawa cengengesan mungkin dia malu atau semacamnya.

"Gue gak manggil lo dua kali Key. Gue manggil lo cuman sekali. Udah yaa nyett gue balikk." Justin melambaikan tangannya menandakan 'bye'

Trus, kalo Justin manggil gue sekali.

Yang sebelumnya manggil gue kalau bukan Justin,

siapa dong?

===============

a.n

HAI! Gak tau harus ngomong apa disini. yang jelasss.......

Maaf kalau gaje, bantu Vommentsnya yaaa✌

Stalker✨ [ Tamat ]Where stories live. Discover now