Chapter 17: Power

815 111 9
                                    

“Kau kuat. Aku selalu percaya itu.”

***

Pertandingan sudah dimulai beberapa saat yang lalu, Shinobu masih menunggu namanya dipanggil. Saat ini Giyuu sedang bertanding dan disaksikan hampir semua pasang mata.

Gerakannya yang lihai namun juga tenang membuat Shinobu terkagum-kagum. Giyuu bisa menguasai dirinya untuk tidak terbawa hawa nafsu dan emosi dengan lawannya yang terus memancingnya.

Dengan satu gerakan, lawannya berhasil jatuh dan keluar dari lapangan. Poin kembali dihasilkan Giyuu sampai akhirnya dialah yang menjadi pemenangnya.

Shinobu juga melirik teman-temanya yang lain yang sedang bertanding, semuanya tampil dengan percaya diri. Mereka semua terlihat hebat dalam permainan mereka sendiri.

“Kochou, gugup ya?”

Shinobu tersenyum, “Sedikit, tapi tidak apa-apa.”

Uzui mengangguk, ia kembali menatap pertandingan yang sedang berlangsung.

“Dugaanku, saat giliranmu nanti para wartawan akan menyorotimu. Pada saat itu, tenanglah. Ingat bahwa kita menjunjung tinggi ketenangan dan keanggunan dalam bermain, jika gugup bayangkan saja mereka semua ini menghilang.”

Shinobu terkekeh, ia mengangguk mengiyakan perkataan Uzui tadi. Ya, inti dari semuanya adalah ketenangan. Ia bersyukur orang-orang bisa sangat suportif kepadanya.

Selanjutnya nama Shinobu dipanggil. Dengan jantung yang berdebar sangat kencang, walau sudah diwanti-wanti untuk tenang tetap saja perasaan itu sulit hilang. Giyuu menghampirinya dan membisikkan sesuatu.

“Kalau kau menang, aku akan menikahimu sekarang juga. Jika kalah aku juga tetap akan menikahimu tetapi nanti.”

Wajah gadis itu lantas memerah, ia memukul bahu Giyuu. Sementara yang dipukul hanya terkekeh melihat reaksi lucu sang gadis. Bisa-bisanya dia masih sempat menggodanya begitu.

Gadis itu mengangguk siap saat ditanyai wasit, kemudian bunyi tanda permainan dimulai pun dikumandangkan. Shinobu bersikap hati-hati saat sang lawan mulai ingin menyerangnya, sayang karena masih belum bisa beradaptasi dengan suasana, lawan berhasil mengeluarkannya dari batas yang sudah ditentukan.

Lawan mendapatkan poin, di seberang sana Daki menatapnya remeh. Ia berpikir tentu saja Shinobu tidak akan menjadi seperti dulu, sepertinya dia hanya berlebihan saja.

“Tidak apa-apa! Lanjutkan saja!”

Begitulah teriak Giyuu di ujung sana, pertandingan kembali dilanjutkan dengan instruksi dari wasit. Shinobu mengangguk, baiklah anggap saja tadi adalah pemanasan untuk dirinya menyesuaikan diri.

Dengan gerakan yang lincah seperti saat berlatih dengan Giyuu, Shinobu berhasil mejatuhkan kawan dan mencetak poin. Suara riuh penonton mulai terdengar di telinganya, pujian yang dilontarkan Uzui juga termasuk kedalamnya.

Rasanya Shinobu semakin bersemangat, ia terus mencetak poin sampai akhirnya dia menang di babak pertama. Shinobu dan lawannya berpelukan, bukannya kelihatan sedih dia malah terlihat senang.

“Kochou-san, aku agak malu mengatakannya. Aku sudah mendukungmu sejak lama, jadi kuharap kau terus maju, ya?”

Shinobu terkekeh, “Terimakasih.”

Shinobu turun, Giyuu berlari dan memeluk gadis itu. Pelukannya sangat erat sampai-sampai Shinobu harus memukul tangannya agar pemuda itu melepaskannya.

“Kau hebat sekali. Aku tau kau bisa melewati semuanya.”

***

Pertandingan berjalan lancar untuk mereka. Shinobu dan Giyuu berhasil masuk semi final, gadis itu kembali bersinar seperti sebelumnya. Ah, bahkan kali ini mungkin dia lebih bersinar dari sebelumnya.

Butterfly Effect | Giyuu X Shinobu [END]Where stories live. Discover now