Chapter 06: Circle

1.4K 202 14
                                    

“Saat aku gagal melindungimu di masa lalu, aku bersumpah bahwa aku harus melindungi di masa depan nanti apapun yang terjadi.”

***

“Ahk!”

Shinobu tersentak ketika Giyuu menyentil dahinya dengan sedikit kuat, bahkan menimbulkan warna kemerahan pada area yang ia sentil tadi.

“Kau ini bicara apa Kochou? Apa menutup mata membuatmu kehilangan ingatanmu?”

Giyuu menggeleng, ia pun tidak berniat lagi untuk tidur setelah melihat wajah Shinobu yang merengut sambil mengusap dahinya yang terasa sakit.

“Senpai apa kau tau ini sakit?”

“Tendanganmu yang kemarin masih lebih sakit dari sentilan ku, kau lihat sendiri tanganku memar.”

Shinobu diam, tidak ada gunanya dia berdebad dengan Giyuu. Pria itu tidak akan mengalah jadi ya sebaiknya dia yang mengalah, padahal bukan begitu faktanya. Shinobu tidak ada bahan untuk protes melawan Giyuu lagi yang sebenarnya.

“Ngomong-ngomong, Kau mulai berubah Kochou.”

“Aku? Memangnya sepertinya apa?”

Giyuu bicara tanpa menatapnya, Dia menatap langit yang begitu biru pada siang itu. Entah sejak kapan terakhir kali Giyuu menikmati hari, tapi yang jelas hari ini ia bisa menikmatinya kembali tanpa seorang diri.

“Kau... Kau sudah tidak menutupi emosimu lagi. Dulu kau selalu tersenyum dengan kata-kata yang pedas saat kau marah, orang pasti akan mengira kau tidak benar-benar marah saat itu, tapi kini kau menunjukkan terang-terangan kalau kau sedang marah terutama padaku.”

Kalau di pikir benar juga yang dikatakan Giyuu. Saat bersama Giyuu, Ia tidak menahan emosinya seperti biasa contohnya saja saat Ia meminta maaf tadi. Tapi saat bersama orang lain, Ia masih menjaga emosinya.

Ya, salah sendiri Giyuu terlalu menyebalkan. Pemuda itu sangat menyebalkan sehingga tidak heran Shinobu sendiri tidak bisa menahan emosinya jika berada di dekatnya.

“Salah kau sendiri Senpai, kau terlalu menyebalkan. Lalu kau mau aku kembali seperti biasanya?”

“Tidak. Aku lebih menyukai sisimu yang jujur seperti ini di banding kau yang selalu tersenyum seperti topeng dan Aku tidak menyukai hal itu.”

Shinobu pikir Giyuu akan meledeknya lagi, Shinobu bisa melihat kejujuran yang terpampang jelas di mata Giyuu saat ia mengatakannya. Shinobu langsung saja memalingkan wajahnya ke arah lain agar tidak menatap Giyuu. Dari sisi samping terlihat sekali wajahnya begitu sempurna, Shinobu tak tau kenapa dengan menatapnya saja membuatnya sedikit malu.

“Lantas? Kau tidak suka aku tersenyum?”

Giyu menoleh kepadanya dan menggeleng, “Bukan juga, kau sangat cantik saat tersenyum.”

Shinobu menatapnya kesal, Giyuu bisa melihat wajah gadis itu sedikit memerah? Tunggu, apa dia sakit?

“Apa maksudmu itu tadi? Kamu mau menggodaku?”

Dengan suara yang cukup lantang Giyuu bisa tau kalau dia tidak sedang sakit, ya mungkin saja ia sedang kepanasan.

“Itu juga tidak. Aku hanya ingin kau lebih baik tersenyum tanpa menanggung beban apapun. Ingatlah ini Kochou, apapun yang terjadi pada keluargamu itu bukanlah salahmu. Jadi kau tidak perlu merubah sifatmu, mereka tidak tahu apa-apa tentangmu. Kau tidak bersalah.” balas Giyuu sambil menepuk kepalanya.

Shinobu terdiam, kenapa Giyuu bisa tahu akan hal ini? Ia bahkan baru bertemu dengannya ketika masuk ke dalam klub dan bagaimana Giyuu bisa mengetahui semuanya? Ini adalah kesempatan untuk bertanya.

Butterfly Effect | Giyuu X Shinobu [END]Where stories live. Discover now