"AWAAAS!" Pekik seseorang dari arah lapangan basket sembari berlari ke arah gua.
Terlambat, gua yang bodoh ini tentunya gak sempat ngelak dan tentunya yang menjadi sasaran empuk bola basket tersebut ialah bahu kanan gua.
"Maaf, bahu lo sakit gak? Perlu kita bawa ke UKS ga?" Tanya laki-laki tersebut dan diikuti oleh beberapa temannya dari belakangnya.
"Gapapa, gue duluan ya," Jawab gue dengan bohong dan langsung berjalan cepat menuju ruangan jurusan gua karena jam pertama hari ini ialah mata pelajaran jurusan.
Bodohnya gua gak menerima bantuan dia tadi. Sepenjang jam pelajaran berlangsung bahu gua sakit banget dan gua tetap berusaha fokus untuk melanjutkan pelajaran ini. Sampai pada saat jam istirahat gue pun memutuskan untuk pergi ke UKS sekolah.
"Mel, temenin gua ke UKS sekarang pliiis!" Pinta gue sembari memegangi bahu gua yang sedari tadi cenat-cenut kayak cinta gue ke Jungkook.
"Bahu lu makin sakit ya?" Tanya Amelia yang sedari tadi tidak beranjak dari samping gue.
"Iya nih, gue udah ga tahan, ntar lu urutin gua sebentar ya, lu bisa kan?"
"Iya-iya gua urutin dah, ayo cepetan mumpung jam istirahat masih lama," Ujar Amelia dan langsung sigap membantu gua saat itu juga.
Sepenjang perjalanan menuju UKS gue berusaha untuk tetap berjalan seperti biasa tanpa harus memijit bahu sama sekali. Dan akhirnya tanpa peduli apapun gue langsung duduk di atas tempat tidur UKS sambil terus menerus memijit bahu gue.
"Sini gue pijitin," Ujar Amelia yang sudah menuangkan minyak kayu putih ke telapak tangannya.
"Lo udh kunci pintu kan Mel?" Tanya gue yang ingin memastikan tak akan ada orang yang bisa masuk selagi gue sedang di pijit.
"Udah, sini cepetan gue pijitin! Keburu selesai jam istirahatnya,"
"Sebentar gue buka kancing seragam dulu," Ujar gua sembari membuka satu persatu kancing seragam gue. Perlahan Amel pun mulai memijit bahu gue secara perlahan. Untung gua kuat kan, jadinya gua ga perlu teriak-teriak lebay.
"Udah agak mendingan gak Del?" Tanya Amelia sembari terus memijit bahu gue.
"Udah mendingan kok, makasih yaa cahabatkuu!" Ucap gue sembari mengancing kembali seragam gue.
"Masamaaa, yodah ke kelas yuk!"
"Kantin dulu yuk, masih ada lima menit, kita beli permen ya ya ya, gue yang traktir deh!" Mohon gue dan langsung turun dari tempat tidur UKS tersebut.
"Yodah ayok!" Ucap Amelia dan langsung membuka kunci pintu UKS.
Dengan cepat gue dan Amel berlari untuk sampai di kantin dan menemukan jajanan yang kami inginkan.
"BANG PERMEN MENTOS RAINBOW DUA YA!" Pekik gue kepada pemilik kantin tersebut dan sambil memberikan uang pas kepadanya. Pemilik kantin tersebut hanya tersenyum dan memberikan permen yang gue mau.
"Nih buat lu, sebagai hadiah karena udah mijitin gue," Ucap gue sembari memberikan sebungkus penuh permen yang gue beli barusan.
"Thanks beibeh! Kita ke kelas sekarang?"
"Okay!" Ujar gue dan langsung menggandeng Amelia menuju ruang kelas.
"Adelia tunggu!"
Baru beberapa langkah gue meninggalkan kantin, tiba-tiba ada seseorang yang memanggil nama gue dan otomatis gue langsung berbalik dan mencari tahu siapa orang tersebut.
"Lo! Tau dari mana nama gue?" Tanya gue yang auto panik saat orang yang tadi pagi bikin bahu gue sakit tiba-tiba muncul dihadapan gue.
"Dari Bisma, temen-temen gue bilang lo satu kelas sama Bisma, tadi Bisma bilang di kelas lo masih megangin bahu lo terus, apa perlu gue bawa ke UKS atau rumah sakit?" Tanyanya sembari melirik bahu gue kanan gue.
"Ng-ngga usah, udah mendingan kok, gue tadi udah di pijit sama temen gue," Ucap gue sembari sedikit tersenyum.
"Beneran udah mendingan? Atau gini deh, lo simpen nomer gue aja, kalo bahu Lo kenapa-napa lo tinggal chat gue aja" Ujarnya sembari mengulurkan tangannya. Dengan ragu-ragu akhirnya gue pun memutuskan untuk memberikan ponsel gue supaya semua ini cepat selesai.
"Nih, jangan lupa namanya, gue ga tau nama lu siapa soalnya," Ucap gue sembari meletakkan ponsel gue di telapak tangannya.
"Ih Adel, masa lo ga tau dia siapa?" Bisik Amelia sembari bersembunyi dibelakang gue.
"Ga tau tuh, emangnya dia siapa?"
"Dia kan pemain basket handal sekolah kita, namanya Fajri, itu yang sering gue ceritain,"
"Oh ini yang lo suu-" Ucap gue yang terhenti akibat Amelia yang tiba-tiba menutup mulut gue dengan telapak tangannya.
"Diem Adel!" Seru Amelia yang masih bersembunyi di belakang gua.
"Maap, gue keceplosan," Bisik gue sembari tersenyum licik (licknya baik ya saudara-saudara-.-). Sebenarnya gue sengaja, soalnya Amelia memang lebih pemalu daripada gue, padahal malah dia yang lebih cantik daripada gue, semua cowok-cowok yang dia sebutin mungkin semuanya mau sama dia, beda sama gue yang kucel ini huhuuu.
"Oke udah," Ujar Fajri sembari mengembalikan ponsel gue.
"Yaudah kita duluan ya," ujar gue sambil menarik tangan Amelia dan sudah dingin banget kayak orang mau meninggal.
"Gue anterin sampai ke kelas ya, gue sekalian mau ketemu Bisma" Tawar Fajri sembari berjalan di samping gua dan gue tak menggubrisnya sama sekali sampai akhirnya gue dan Amel sampai di kelas tepat waktu sebelum pak Ilham masuk.
"Bisma, lo dipanggil Fajri tuh di depan," Ucap gue kepada Bisma yang sedang asik ngobrol-ngobrol bersama teman-temannya.
Bisma pun langsung keluar kelas dan gua dan Amelia pun langsung duduk di tempat tempat duduk masing-masing. Tak kehabisan akal, gue pun langsung menggoda Amelia yang mungkin sedari tadi jantungnya tak henti-hentinya terus berpacu dengan cepat.
"Mel, lu mau nomer wa nya gak??"
"Hahh serius?" Tanya Amelia yang mungkin baginya ini adalah mimpi.
"Iya serius, nih udah gue kirim kontaknya, terserah lo mau chat sekarang atau nanti, tapi lebih cepat lebih baik sih biar gue bisa dapet pajak jadian dari lu," Bisik gue sembari sesekali tersenyum untuk menggodanya.
"Ih lu ga bisa diem ya Del, apa lo ga kasian sama diri gue inih,"
"Hmmm nggak sama sekali tuh,"
"Tega lu, tapi makasi ya, dapet kontaknya aja gue udah sebahagia ini," Bisik Amelia yang tak ingin hal ini di dengar oleh siapapun. Dengan bahagianya dia memandang layar ponselnya yang kini sudah tertera nomer dan nama Fajri pake emot lope<3
Dengan ini gue harap lo bisa lebih percaya diri dan bahagia Mel. Lo satu-satunya sahabat perempuan gue dari kecil, dan gue ga akan pernah lupa sama pertolongan lo dan keluarga lo terhadap gue.
Selagi Amelia sibuk dengan kebahagiaannya, gue pun diam-diam mengeluarkan buku kecil favorit gue dan menuliskan beberapa kata indah di dalamnya.
"Bahagianya gue = Bahagia my bestehh"
- 26 April 2021 -
♡♡♡
- kiwkiww update nih -
- teruntuk yang udah baca dari awal, makasi banyak gess✨ -
- part selanjutnya ada sesuatu yang mau aghu sampaikan, terutama untuk YOUN1T -
betewe disini ada YOUN1T ga sih? Kalo ada komen atuh biar kita mutualan azekk ~
⭐👇 seperti biasa kalian jangan lupa oke(:
YOU ARE READING
Dengan Caraku (On Going^^)
Teen FictionAnak nakal, manja dan selalu pindah-pindah sekolah karena sikapnya yang urakan, siapa lagi kalau bukan Gilang Dika. Sudah banyak laporan dari guru-guru yang sudah tak tahan sehingga membuatnya harus terus pindah-pindah sekolah. Dan tibalah Gilang d...
Part 2 - Kerumah?!
Start from the beginning
