"Oh iya om, Syila ada gak? Saya kepo sama bentukan adeknya Adel hehe," Tanya Gilang dan sontak membuat Faris tertawa.
"Ini sebenarnya kamu mau ketemu siapa sih, kakak atau adeknya, Syila udah berangkat naik bus sekolah, kalo mau ketemu siang atau sore," Tutur Faris sembari tertawa kecil karena pertanyaan Gilang.
"Papaa, Adel boleh kan berangkat bareng Gilang, udah janji soalnya," Ucap Adelia ragu-ragu.
"Papa bolehin kok!" ucap Faris singkat dan seketika membuat Adelia kaget.
"Tapi Gilang bawa motornya hati-hati ya!" Tegas Vera yang tiba-tiba datang membawa sepasang kaus kaki untuk Adelia.
"Yaudah Adel sama Gilang berangkat sekarang ya Papa, Mama, takut telat," ucap Adelia sembari menyalim tangan Faris dan Vera dan langsung berlari kearah rak sepatu.
"Gilang juga berangkat ke sekolah dulu ya om, tante, makasih loh nasi gorengnya tante, top bgt!" ujar Gilang dan langsung menyalim kedua orangtuanya Adelia.
Gilang pun langsung menghidupkan mesin motornya sembari menunggu Adelia selesai memakai sepatunya.
"Yuk berangkat!" Ujar Adelia sembari naik ke atas kendaraan roda dua tersebut.
"Eitts tunggu dulu..."
"Tunggu apa lagi sii! ntar kita telat ayo jalan!" Seru Adelia sembari memukul-mukul bahu Gilang.
"Nih pake helm dulu, ntar pala lu lecet auto digebukin gua sama bokap lu," ujar Gilang sembari memberikan menyodorkan helm kepada Adelia.
"Yaudah iya-iya," ujar Adelia sembari memakaikan helm tersebut ke kepalanya.
"Oke kita berangkat!" Ucap Gilang dengan hati yang gembira.
Dengan santai Gilang melajukan motornya di jalan yang lumayan sepi. Entah kenapa hari ini semesta mendukung Gilang untuk menjalankan niat baiknya. Lihat saja, jalanan yang biasanya macet parah tiba-tiba menjadi agak longgar. Belum lagi suasana pagi yang indah ditambah dengan angin sepoi-sepoi yang membuat apa saja yang mereka lihat pagi ini terasa sangat indah. Tapi inilah yang menyebabkan mereka tiba lebih awal di sekolah.
"Thanks ya udah udah mau berangkat bareng sama gue," Ujar Gilang sembari menerima helm dari Adelia.
"Loh, kok elu yang bilang makasih, seharusnya kan gue yang bilang makasih," Ujar Adelia sembari merapikan rambutnya.
"Kan gue yang ngajak lo untuk berangkat bareng,"
"Tapi kan gue juga harus berterimakasih karena elo udah nganterin gue sampai selamat tanpa lecet sedikitpun ke sekolah ini!"
"Iya-iya sama-sama, tapi apa gue ga boleh bilang terimakasih?"
"Ga boleh, harusnya gua yang bilang makasii!"
"Loh kok elu ngelarang gua, kan terimakasih itu kata yang ajaib!"
"Iya tapii, tapi kaann eee,"
"Tapi apa hayoo," Ujar Gilang sembari tersenyum penuh kemenangan dalam debat yang sangat mendadak pagi itu.
"Ih nyebelin lu!" Ujar Adelia dengan ketus dan lebih saja berjalan menuju ruang kelasnya.
"Yah dia marah, yaudalah paling pas pulang sekolah dia udah ga marah lagi," Ujar Gilang pada dirinya sendiri dan langsung berjalan menuju ruang kelasnya.
♡♡♡
Adelia POV...
"Sebentar baik, sebentar nyebelin, untung gue manusia biasa, kalo gua manusia super mungkin udah gue banting ke tanah," Ujar gue sambil berjalan dengan menyentak-nyentakkan kaki. Gue bahkan udah ga peduli sama sepatu gua, biarin dah yang penting emosi gua berkurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dengan Caraku (On Going^^)
Teen FictionAnak nakal, manja dan selalu pindah-pindah sekolah karena sikapnya yang urakan, siapa lagi kalau bukan Gilang Dika. Sudah banyak laporan dari guru-guru yang sudah tak tahan sehingga membuatnya harus terus pindah-pindah sekolah. Dan tibalah Gilang d...
Part 2 - Kerumah?!
Mulai dari awal
