SEMBILAN

2.9K 197 35
                                    

Hargai dia yang masih mau berjuang. Nanti kalau sudah tidak ada kamu akan menyesal.

OoO

Sudah hampir dua jam Zila berada di rooftop. Tapi ia tidak ada niatan untuk turun bahkan masuk ke dalam kelas. Fida yang ikut ke rooftop hanya diam dan menemani Zila yang bersedih.

Fida juga sudah izin ke sekretaris kelas jika mereka berdua sedang ada di rooftop.

"Zil, udah dong, lo jangan kayak gini. Kasihan sama kesehatan lo, apalagi air mata lo, terbuang percuma," ucap Fida.

Setelah berdiam diri, akhirnya Fida membuka mulut.

Zila menunduk lesu. "Kalo lo bosan, duluan aja ke kelas, Da. Gue masih mau di sini."

"Sampai kapan?"

Zila menggeleng tidak tahu. Pikirannya sedang berkelana, memikirkan harus apa ia selanjutnya. Harus bagaimana agar Morgan mau menoleh padanya?

Memikirkannya saja membuat Zila pusing. Bahkan ia merasa berkeringat dingin.

"Zila, lo boleh jatuh cinta, tapi jangan kayak gini. Lo boleh mencintai orang melebihi apa pun, tapi jangan biarkan diri lo terluka. Zil, sebelum lo jatuh cinta sama ciptaan-Nya, alangkah baiknya lo mengenal dulu, seperti apa ciptaan-Nya itu."

Tangan Zila mencengkeram pembatas atap dengan kuat. Ada sesak menjalar dalam hatinya. Cinta macam apa ini.

"Zila, salat duha yuk," ajak Fida.

Mendengar kata salat membuat hatinya terenyuh. Ia sampai lupa jika masih ada Tuhan di atas sana. Ia juga lupa jika berharap hanya kepada–Nya, bukan kepada ciptaan–Nya.

"Ayo, gue sampai lupa Tuhan Maha Mendengar." Zila berbalik dan merangkul tangan Fida.

"Beruntung gue punya sahabat kayak lo, mengingatkan gue tentang agama, makasih ya, Fida," imbuhnya.

"Iya dong. Itu gunanya sahabat, bukan hanya ada disaat kita berada, tapi ada disaat kita dalam keadaan apapun. Jadi, mari kita salat dhuha, minta dia sama penciptanya."

Zila mengangguk antusias. Keduanya pun turun dari atas rooftop dan berjalan menuju masjid yang ada di area barat. Tempat ibadah umat muslim.

SMA Armega memang menerima seluruh murid tanpa membedakan agama. Jadi, siswa baik beragama muslim dan non muslim bersekolah disini, dan disediakan tempat ibadah masing-masing.

Zila dan Fida duduk di teras masjid sambil melepas sepatu mereka. Suasana yang pertama kali terasa begitu tentram dan damai. Seketika hati Zila yang sesak mendadak tenang, seperti disinilah harusnya Zila mengadu.

Keduanya lalu berjalan ke area tempat wudhu putri. Sesampainya disana, Zila dan Fida langsung membasuh kedua tangan mereka dengan membaca niat wudhu.

Keduanya melakukan wudhu sesuai urutan. Setelah itu mereka menuju tempat sallat dan mengambil mukena lalu shalat.

Tidak berapa lama, bel istirahat berbunyi. Dibarengi dengan selesainya Zila dan Fida yang berdoa.

Keduanya lalu berjalan beriringan keluar dengan wajah yang tenang. Bahkan senyuman Zila sudah terbit lagi.

Salat duha adalah salat sunah yang dapat dikerjakan mulai 20 menit setelah matahari terbit, hingga 15 menit sebelum salat zuhur.

Salat duha dikerjakan mulai dari 2 rakaat hingga 12 rakaat dengan masing-masing rakaat di akhir satu salam. Pelaksanaan salat duha bisa dilakukan sendiri. Salah satu manfaat salat dhuha adalah mempermudah mendapatkan jodoh yang tepat.

MOZILA [TERBIT]Where stories live. Discover now