PART 10. La Desgracia De Naira

40.1K 2.5K 20
                                    

DON'T FORGET VOTE & KOMEN
.
.
.
~Kemalangan Naira~

Agatha POVPagi ini aku merasa

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Agatha POV
Pagi ini aku merasa.....Entahlah, agak berbeda suasananya!!semua murid melihatku lalu menunduk atau mengalihkan pandangan mereka ke arah lain, masih seperti hari sebelumnya Liano menjemput dan mengantarku kedalam kelas, mencium kening dan pergi tanpa sepatah kata lagi.

Ya kurasa aku sudah mulai terbiasa dengan sikap acuh tak acuhnya, tak berselang lama ketika aku duduk sambil main ponselku, terdengar suara berisik dari luar kelas dengan menyebut-nyebut nama seseorang dengan tak jelas.

Tak berapa lama masuk seorang murid kedalam kelas dengan penampilan yang errr.....Berantakan, rambut acak-acakan, sudut bibir terluka, wajah kusut dan terdapat sedikit tepung di bajunya. Apakah dia niat sekolah?pikirku.

Dia menangis sembari menghampiriku, kemudian duduk dilantai seperti berlutut dan akhirnya menangis sesegukan. 'Maaf' satu kata itu yang kemudian keluar dari mulutnya, tunggu!ada apa ini?seseorang help me.

"Hei!kenapa minta maaf padaku, kurasa kau tidak ada salah padaku?" ucapku bertanya.

Kulihat juga kami menjadi pusat perhatian murid sekelas juga kedua temanku, Tirsa dan Maita yang baru datang mereka juga bingung apa yang terjadi, hei aku semakin pusing dengan keadaan ini!siswi tersebut membuka suara, sontak perkataannya membuatku sangat terkejut dibuatnya.

'A—aku Naira, aku minta maaf karena sudah melemparmu dengan bola voli sampai pingsan, aku benar-benar tak sengaja. Tolong bilang pada kak Liano untuk jangan membuatku jadi bahan bullyan kakak kelas.' ucapnya sembari terisak.

Aku merasa sangat kasihan, jadi ini semua karenaku, hanya gara-gara hal sepele Liano menghukum orang yang bahkan tak sengaja melempar bola padaku jadi anak buangan disekolah. Pasti dia sangat menderita, aku menghela napas getir dibuatnya, sebegitu tak berperasaan kah sampai membuat murid lain dikucilkan.

Aku kemudian bertanya apa yang terjadi dan jadilah dia menceritakan kejadian yang tak kuketahui tersebut.
Agatha POV END

Kejadian ketika Agatha masih pingsan.....

Liano berjalan keluar dari UKS dan menghampiri lapangan voli, kemudian mencari anak bernama Naira. Tangannya mengepal dan rahangnya mengeras, terlihat dia tengah emosi saat ini.

Sampai disana dia melihat pelajaran voli masih berlangsung dan sekarang adalah tim putra yang bertanding, sedangkan tim putri duduk dan menonton, para murid yang melihat kedatangan Liano hanya mampu terdiam kaku, mereka tahu akan ada hal buruk jika sudah berurusan dengan Liano.

"Siapa yang bernama Naira?" tanya Liano to the point. Semuanya diam hening tak bersuara sedikitpun, bahkan guru olahraga juga tak bisa berbuat apa-apa jika sudah berurusan dengan anak pemilik sekolah.

"JAWAB AN*ING!!" bentaknya sambil mengumpat kasar, dia sudah emosi ditambah bertanya seperti itu malah tidak dijawab.

Salah seorang siswi akhirnya maju dengan tubuh gemetar dihadapan Liano.

"A—aku kak, ada apa ya?" tanyanya dengan gugup.

Liano langsung mencengkram tangannya sampai membuat gadis itu meringis, kemudian membawanya ketengah lapangan sekolah lalu berteriak.

"DENGARKAN BAGI SEMUA MURID!!" seru Liano berteriak disana, kemudian para murid heboh melihat keluar, walau ada guru sekalipun mereka takkan dimarahi kalau yang berbicara adalah Liano.

"MULAI SEKARANG KALIAN BERHAK MEMBULLY ANAK INI!!" ucap Liano sambil menyeringai, oh dia suka membuat seseorang mati secara perlahan-lahan, dibully adalah salah satu hal yang akan membuat mental down. Bagi seseorang yang tak kuat atau bermental lemah, biasanya akan lebih memilih mengakhiri hidupnya.

Sungguh kejam(ganteng doang, minim akhlak-Author).

Itu siapa?

Loh itukan si Naira murid kelas XI A, kok bisa cari masalah sama Liano?

Bisa seneng-seneng kita, bully murid tanpa perlu takut dihukum?

Yah itulah beberapa celotehan murid terlebih para kakak kelas, mereka hanya melihat tanpa mau membantu.

Naira adalah murid yang cukup populer disana, karena selain cantik dia juga mudah bergaul, jadi tak perlu heran kalau banyak kakak kelas yang mengenalnya.

Liano kemudian menghempas Naira sampai tersungkur dan pergi begitu saja, tanpa peduli Naira yang meraung dan menangis meminta maaf padanya.

Karena menurutnya orang yang bersalah perlu dihukum, sengaja maupun tidak ketika melakukannya.

Dan ya begitulah cerita tersebut berakhir, dan sekarang Agatha yang mencoba menenangkan Naira yang masih sesegukan, lalu meminta Tirsa untuk mengantarnya ke UKS agar lukanya diobati terlebih dahulu.

Sekarang Agatha mengerti apa yang terjadi pada Naira ketika masuk kelas dalam keadaan acak-acakan, sepertinya ucapan Liano benar-benar dilakukan oleh para murid yang suka menindas orang lain.

Air muka Agatha langsung berubah tidak enak, dia merasa bersalah. Tapi tak bisa melabrak Liano sekarang karena bel masuk sudah berbunyi, Tirsa masuk seorang diri kedalam kelas, sepertinya Naira butuh waktu menenangkan diri. Agatha rasa dia akan lebih aman memang jika berada disana.

Ketika bel istirahat berbunyi Agatha langsung terburu-buru keluar untuk mencari Liano, tanpa memperdulikan teriakan kedua temannya.

Agatha bertemu Liano ditengah jalan yang hampir sampai ke-kelasnya, yang berarti Liano akan menjemputnya untuk makan siang. Ingin marah dan memukul tetapi sepertinya Agatha tak punya kemampuan tersebut.

Jadilah dia hanya diam dan memilih mengacuhkan Liano, bahkan ketika ditanya Liano sekalipun dia hanya acuh sembari memainkan ponselnya.

Karena kesal diacuhkan, Liano merebut dan melempar ponsel Agatha sampai hancur berkeping-keping menghantam dinding.

Hal tersebut sontak membuat seisi kantin terkejut dan menegang.

"Sudah kubilang bukan, aku paling tidak suka diacuhkan, kenapa kau keras kepala sekali hm," ucap Liano yang terdengar mengerikan ditelinga Agatha.

Uh, padahal dia hanya ingin membantu teman sekelesanya terbebas dari kemalangan, tapi sepertinya bahkan dia tidak bisa menolong diri sendiri sekarang.

'Sepertinya aku akan tamat,' batin Agatha menangis.

.
.
.
Ya uh susah juga mikirin alur buat part ini. Capek Author, apalagi kalo dibaca doang nggak di vote, kasih semangat dong dikomen biar semangat lagi gitu. Nggak maksa kok kalau gak mau😣kalian mau baca cerita abal-abal Author ini aja udah seneng banget, makasih semua walaupun banyak yang jadi silent readers, but its okey😊lopyu deh banyak-banyak😘dahlah capek.
DON'T FORGET VOTE & KOMEN
SEE U NEXT PART❤❤

Mi Obsesión Contigo [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ