"Tadinya Itre pikir Itre bakalan nyusul mereka."

"..."

"Tapi, mama bilang kalau Itre masih punya kesempatan buat balik. Jadi, Itre mutu—"

David langsung memeluk tubuh Itreula. Tangannya membelai punggung Itreula. "Makasih, Sayang. Papa makasih banget karena kamu mau kembali ke sini. Papa belum siap buat ditinggalin lagi. Jangan tinggalin papa, ya? Cukup mereka bertiga yang pergi, Itre ataupun Seclon jangan."

Itreula terkekeh pelan lalu melepaskan pelukan mereka. Ia menatap lembut David seraya menggenggam tangan ayahnya. "Itre enggak bakalan ninggalin papa. Ada banyak alasan yang bikin Itre milih buat kembali."

"Pasti salah satunya karena kakak, kan?" Seclon tersenyum menggoda Itreula.

"Enggak."

"Heh!"

Itreula tertawa. "Mau tahu?"

"Apa?"

"Kak Ultra."

"HAH?" teriak Ultra maupun Seclon serempak.

"Mau nonton Dora lagi," ucap Itreula yang langsung membuat ketiga orang itu melongo tak percaya. Tadinya mereka sama-sama berpikir alasan Itreula kembali adalah Ultra, tapi ternyata ....

"Ka-kamu serius?" tanya Ultra yang masih belum bisa mengendalikan rasa terkejutnya. Sejujurnya, tadi dia sempat merasa terbang sebab Itreula menyebut namanya. Namun tak sampai sedetik, Itreula langsung menjatuhkannya.

Seclon menoyor kepala Ultra. "Lo ngeracunin adik gue, hah?"

"Eng-enggak gitu, Pret."

"Kak Ultra ada filmnya?"

"Ya ada. Tapi, Tre."

Mata Itreula berbinar. "Yeay, ayo kita nonton lagi."

"Shit, gue enggak mau denger suara Dora. Cukup di rumah lo doang, Tra. Gue bisa mati kalau denger sekali lagi. Bye. Gue mending pergi cari makan. Have fun, Tre, Tra," ucap Seclon sebelum melarikan diri dari ruangan Itreula.

"Loh? Kok Kak Seclon pergi?" tanya Itreula kebingungan, padahal sekarang Dora sudah menjadi salah satu film kesukaannya.

Ultra mengerjap. Sepertinya dia salah mengenalkan Dora pada Itreula.

Tanpa perlu Itreula ataupun Ultra jelaskan kepada David, David sudah tahu Dora seperti apa. Maka sama seperti Seclon, dia buru-buru berpamitan dari sana. Namun, sebelum itu dia mengingatkan Ultra untuk tidak meninggalkan Itreula sedetik pun.

Rasanya Ultra ingin menangis. Mengapa dia harus menonton Dora lagi?

"Kak Ultra," panggil Itreula.

Ultra memejamkan mata sejenak sebelum memasang wajah penuh senyum. "Iya, Itre."

"Ayo nonton. Tapi, Kak Ultra."

"Hmm."

"Karena aku masih belum terlalu sehat, nanti Kak Ultra yang jawab pertanyaan Dora, ya."

Itreula 2Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu