1~ Perkenalan💖

123 7 0
                                    

Perkenalkan adalah awal untuk aku tau tentang dirimu dan berlanjut hingga aku yang tidak bisa hidup tanpamu.
-kutipan kata-

🥀🥀🥀

"Yan! dipanggil letkol Genta suruh menghadap" teriak seseorang yang baru saja masuk kedalam barak bujang.

Merasa dipanggil, seorang yang dipanggil 'Yan' yang tengah menyemir sepatu langsung bergegas memakai sepatunya yang belum selesai disemir itu lalu segera pergi untuk menghadap atasannya.

Sebelum ia keluar dari barak tak lupa ia menepuk pundak seorang yang tadi memberitahunya dan berterimakasih. "Terimakasih suh" katanya dan dijawab acungan jempol oleh rekannya tadi. Satria. Salah satu teman satu letting nya dan sahabat dari masa pendidikan di Akmil.

Raiyan. Ya Raiyan Nufail Hadi lebih tepatnya. Seorang tentara bermatra darat dan termasuk anggota pasukan khusus dengan pangkat lettu atau letnan satu pada usianya yang masih 25 tahun.

Raiyan berlari untuk sesegera mungkin sampai ke ruangan letkol Genta.

Setelah sampai ia langsung mengetuk pintu. Setelah mendengar perintah untuk masuk ia langsung masuk dan memberikan hormat.

"Siap izin menghadap" serunya.

Pria yang duduk di bangku kebesaran nya itu lalu mempersilahkan Raiyan untuk duduk.

"Baik jadi saya diberikan perintah untuk menerjunkan anggota grub 2 untuk misi pembebasan sandera. Penyanderaan terjadi di sebuah apartemen ternama di Jakarta. Jadi sebisa mungkin kalian tidak menimbulkan kecurigaan dan lakukan dengan senyap, cepat dan tepat. Mengerti?!" jelas Letkol Genta panjang lebar.

"Siap mengerti! "

"Oh iya satu lagi dalam misi ini kamulah yang bertugas sebagai komandan tim dikarenakan Kapten Wildan yang kondisinya belum memungkinkan untuk diterjunkan kembali jadi saya percaya kepada kamu untuk menjadi komandan pada tim ini. Mengingat kamu juga wakil komandan tim. Keberangkatan kalian masih sekitar 5 jam dihitung setelah instruksi saya. Gunakan waktu sebaik mungkin untuk berpamitan kepada keluarga tapi seperti biasa tidak ada yang boleh tau tentang misi ini"

"Baiklah sekarang bisa beri tahu anggotamu untuk bersiap-siap. " lanjut Letkol Genta.

"Siap! Izin mendahului" Raiyan memberi hormat lalu balik kanan.

Namun sebelum ia benar-benar menghilang di balik pintu sebuah suara menghentikan langkahnya. "Selalu berhati-hatilah, kami semua selalu menunggumu. Aku berbicara sebagai kakak kepada adiknya bukan sebagai atasan dan bawahan" Genta. Ya Genta lah yang menghentikan langkah Raiyan.

Raiyan berbalik menatap sang kakak lalu tersenyum dan mengangguk. "Pasti!" balasnya dengan mantap.

"Telfon mama dulu, minta doa restu biar semua jalannya di ridhoi Alloh. Pamit sama mbak mu juga"

"Iya bang, kok abang jadi cerewet sih. Biasanya kalo Rai tugas abang paling males ngomong sama Rai, nggak bakal nasehatin Rai kek gini dan nggak pernah mau ketemu sama Rai nah sekarang beda kan heran" bingung Raiyan. Pasalnya sang kakak tidak pernah bersifat manis seperti ini ketika ia akan berangkat tugas meskipun tugas yang berat sekalipun. Lah ini cuma pembebasan sandera biasa ceramahnya kaya kepala sekolah.

"Emang nggak boleh ya perhatian sama adeknya sekali aja kali"

"Boleh, tapi jangan mendadak kan gue kek kena mental haha"

"Kan lo bikin mood gue naik turun dek udah sana keluar bikin pusing punya adek kek lo"

"Tapi lo sayang kan sama adek kek gue hahaha" Raiyan menampakkan muka sok manisnya.

"Jijik dek, udah sana keluar" usir Genta.

"Ati-ati bang" kata Raiyan menggantungkan kalimatnya. "Ati-ati stres entar" lanjut Raiyan. Genta membelalakkan matanya, tak terima dengan kata-kata sang adik.

Raiyan yang mengetahui perubahan ekspresi sang kakak pun langsung ngacir keluar ruangan sang kakak dengan tawa terpingkal.

Sedangkan sang kakak sudah mengeluarkan umpatan-umpatannya.

***

Setalah memberi arahan dan strategi yang akan digunakan kepada anggotanya. Raiyan memberi kesempatan untuk anggotanya berpamitan kepada keluarga masing-masing. Raiyan yang kini sedang mogotak-atik isi HP nya mencari kontak sang mama.

Tut tut tut

Suara deringan telfon yang tersambung tapi tidak diangkat sedari tadi memenuhi telinganya.

Hingga lima panggilan pun tak kunjung diangkat. Dan akhirnya ia memutuskan untuk mengirim pesan kepada mama nya.

Mama💖

Ma, Raiyan mau ada tugas, Raiyan minta doa restu mama semoga Raiyan dan anggota selalu dalam lindungannya.

Send

Centang dua abu-abu. Tersampaikan tapi tidak dibaca. Huft. Raiyan menghela nafas kasar lalu memasukkan kembali HP nya kedalam saku celana, sebelum nanti HPnya akan dikumpulkan menjadi satu dengan anggota lain.

Raiyan berjalan menyusuri rumdin yang serba hijau, hingga ia sampai salah satu rumah dinas yang bisa dikatakan cukup besar.

Raiyan masuk kedalam rumah dinas tersebut tanpa mengetuk pintu.

"Assalamu'alaikum" salam Raiyan menggelegar ke seluruh ruangan menyebabkan sang penghuni langsung keluar dari kandangnya. Yaitu kamar.

"Waalaikumsalam, kenapa kemaren nggak pulang kesini?" jawab perempuan yang tak lain adalah kakak iparnya atau istri Genta. Mela.

Raiyan hanya tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya. "Mbak mah nggak tau kalo aku disini pasti cuma dijadiin nyamuk, kalo di barak kan banyak rekan yang satu perjuangan"

"Bujang maksud kamu?! " sarkas Mela.

"Hehe tau aja mbak" jawab Raiyan dengan cengiran nya.

"Mbak, aku mau minta doa restu, semoga misinya lancar. Aku tadi telfon mama nggak diangkat padahal udah 5 kali" ucapnya sendu.

Mela yang melihat perubahan adik iparnya itu pun langsung mengusap pundak sang adik. "Sabar, mbak percaya kalo kamu itu kuat kok, kamu pasti bisa, kamu coba aja terus ya?"

Raiyan mengangguk mantap. "Yaudah mbak aku mau berangkat dulu ya, do'ain selalu yang terbaik" pamitnya lalu diangguki oleh Mela.

"Pamit mbak, assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam hati-hati. " lalu Raiyan menghilang di balik pintu.

Ada tawa yang mengandung luka. Ada suka yang mengandung duka. Ada yang perlu dipendam demi kebahagiaan orang lain. Dan ada juga yang harus diumbar demi sebuah kejelasan. Semua yang ada di dunia ini mengandung misteri dan cara pemecahannya sendiri. Semua sudah memiliki jalannya masing-masing, dengan kejutan yang tak terduga-duga. Tuhan tak akan pernah memberi cobaan jika tak ada jalan keluarnya.

***

Berhubung dari judul partnya perkenalan boleh nih buat yang mau kenalan sama Ira wkwk, bisa chat di wattpad atau komen juga boleh atau bisa juga dm ke ig @ira_affh 😂✌
Sekian dan terima sayang 💕

Magelang, 27 Juni 2021

SANDYAKALA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang