9. Permintaan

1K 148 16
                                    

.

.

.

Suara ketukan dari luar ruangan kamarnya membuyarkan Hiashi dari lamunan dalamnya. Ia yang sedang duduk di kursi kerjanya sambil menutup mata dan berpikir dalam menghela napas pelan.

"Masuklah Kou..."

Kou, bunke kepercayaannya yang telah mengawasi Hinata sejak gadis itu balita, masuk dan membungkuk memberi hormat.

Hiashi masih menunduk, menyangga kepalanya dengan tangan kirinya yang memijit pelipisnya.

Jauh di lubuk hati, Kou merasa begitu iba. Di ujung usia Hiashi yang tidak begitu lagi muda, ia justru dihadapkan pada berbagai masalah klan dan putrinya.

Kou memang tidak mengikuti rapat pertemuan hari ini. Namun kabar di mansion sudah menyebar sejak ia kembali, jika di desa lain dua orang Hyuuga kembali ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa dan tanpa bola mata. Mereka adalah kalangan Hyuuga yang memilih untuk hidup menjadi orang biasa setelah perang berakhir dan hidup di desa non shinobi.

"Apa kau berhasil mengirim surat yang kupinta?" Kou mengangguk.

"Surat balasan mungkin akan segera datang lusa."

"Kau pastikan tidak ada yang mengikutimu kan, Kou?"

"Saya yakin, Hyuuga-sama."

"Bagaimana dokumen yang ku minta?"

"Maafkan saya, kami masih belum dapat menemukannya." Hiashi menjentikan kukunya. Dokumen yang dari lama Hiashi minta agar Kou mencarinya adalah bukti-bukti untuk mengungkap korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan Hamuro dan para pengikutnya. Namun, hingga saat ini bahkan setelah Hamuro tewas, dokumen tersebut masih juga belum ditemukan.

Hiashi tahu ada hal lain yang tengah menimpa klannya, namun saat ini hal itu tidak dalam kuasanya. Meski dia sudah menaruh kecurigaan pada seseorang, Hiashi akan mencoba perlahan mencari tahu kecurigaannya tersebut selagi Kou mencari dokumen milik Hamuro.

Setidaknya jika dokumen itu ditemukan, Hiashi bisa menyingkirkan para pengikut Hamuro dan mengamankan posisi Hinata dan Hanabi di klan. Dengan begitu kebijakan segel akan dapat segera di sahkan. Hiashi juga tak perlu bergantung pada status pertunangan Hinata dan Sasuke untuk tetap melindungi Hinata dari posisi pemimpin klan selanjutnya dan Hanabi dari segel bunke.

Hiashi telah mencari dokumen tersebut dari satu tahun lalu, setelah menemukan keanehan dari semua aset-aset yang dimiliki para tetua.

Sayangnya tidak ada bukti langsung yang dapat menjatuhkan mereka. Hingga tanpa sengaja Hiashi tahu jika Hamuro memiliki pencatatan semua kejahatan yang dia dan para pengikutnya lakukan untuk mengancam pengikutnya tersebut agar tidak berpaling darinya. Sungguh pria tua yang sangat licik dan berambisi.

Namun hingga detik ini, dokumen tersebut tetap tak ditemukan.

Pantas saja saat Hamuro tewas, semua terlihat tenang. Hiashi yakin, para pengikut Hamuro yang nama-namanya ada dalam dokumen tersebut, menganggap jika tewasnya Hamuro adalah anugrah yang juga akan mengubur kejahatan mereka.

Hiashi akhirnya menegakkan tubuhnya dan menatap Kou.

"Bagaimana dengan Hinata?"

"Hinata baik-baik saja di Kuil, Hiashi-sama."

"Pastikan Hinata tetap tidak tahu mengenai kematian Hyuuga lain."

"Baik, Hiashi-sama." Melihat reaksi Kou yang tidak terkejut mengenai kabar kematian Hyuuga lainnya padahal dia belum memberitahu apapun, Hiashi hanya menghela napas. Jika Kou saja bisa tahu sesaat setelah ia kembali ke mansion untuk menemuinya, itupun juga akan berlaku pada Hinata nanti.

My MoonlightWhere stories live. Discover now