Season-2
Yoongi dan Kihyun tak pernah menyangka,liburan mereka ke Swiss membuat keduanya bertemu dengan sahabat mereka yang seharusnya sudah meninggal.
Tapi dua orang tersebut berjalan dengan menggendong dua anak kembar yang mirip dengan Taehyung.
Dari dua ratus mahasiswa yang menjadi korban,dokter tidak menemukan adanya mayat yang cocok dengan ciri-ciri fisik seperti Seokjin dan Jimin. Padahal sudah tiga hari berlalu,tapi tim forensik mengatakan bahwa delapan puluh yang meninggal akibat terkena ledakan,tidak ada yang cocok dengan Seokjin juga Jimin.
Hal ini membuat Yoonsi pingsan hingga harus dirawat karena kondisinya yang sangat lemah memikirkan nasih Seokjin juga sahabat Seokjin tersebut.
Karena berita ini nenek Seokjin-Sandara dan juga kakek Seokjin Lee Jaehyuk langsung meninggalkan pekerjaan mereka dan pergi ke Seoul untuk melakukan investigasi besar-besaran mengenai pengeboman yang menewaskan 101 mahasiswa dan sisanya luka ringan hingga berat.
"Bangsat!!! Sialan!!!"teriak Yoongi dengan airmata yang terus mengalir dipipinya.
Yoongi benar-benar menyesal tidak ikut kedua sahabatnya dan memilih pergi ke Daegu bersama Kihyun. Dia menyesal disaat kedua sahabatnya mengalami musibah dia justru bersenang-senang dengan kekasihnya.
Bruk
Yoongi jatuh berlutut,menangis dengan kencang. "Aaaaaaaaaarrrrgggh!!!"dan berteriak dengan keras.
Kihyun memejamkan matanya,ikut menangis dengan apa yang terjadi. Dia pun tak menyangka bahwa Seokjin dan Jimin akan menjadi korban dari bedebah sialan yang sengaja mengebom aula. Dan bodohnya di acara natal pula,dimana semua yang hadir tengah merayakan hari besar keagamaan.
"Please,aku mohon Tuhan selamatkan kedua sahabatku."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tiga hari sudah pasca ledakan tersebut. Negara Korea mendapatkan simpati dari berbagai negara lainnya karena musibah bom yang terjadi di kampus swasta di malam natal. Kejadian ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Akibat kejadian ini pemerintah mengatakan bahwa ini adalah musibah nasional yang diberi nama Natal Kelabu.
Sejak kejadian itu juga Tzuyu memutuskan kontak dengan ibunya dan dunia luar. Dia fokus pada Seokjin dan Jimin yang saat ini terbaring di ranjang pesakitan dengan alat-alat bantu rumah sakit meskipun tempat mereka sekarang bukanlah dirumah sakit.
"Eonnie bagaimana?"tanya Tzuyu saat melihat seorang yeoja memasuki ruangan.
"Diluar semua orang mencari mereka. Tapi masih belum menyadari bahwa mereka sebenarnya tidak ada diantara para korban."
Tzuyu menghela nafas lega.
"Kenapa kau membawa kabur mereka dan menyembunyikannya? Kau tahu seharusnya laki-laki ini dibawa ke rumah sakit. Dia hamil."
"Aku tahu tapi aku tidak mau. Biarkan seperti ini."
Yeoja yang berprofesi sebagai dokter tersebut menghela nafas lelah. Adik tirinya ini benar-benar keras kepala. Mungkin karena sering dimanja oleh ibu tirinya.
